Roket Anti Tank RPG-26 Aglen, Senjata Favorit Drone Quadcopter Rusia
|Semestinya pengembangan drone copter bersenjata di Indonesia dapat bercermin dari apa yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina dalam konflinya yang masih berkobar. Dari kubu Rusia, drone quadcopter FPV (First Person View) yang dipersenjatai dengan roket anti tank RPG-26 Aglen nampak dominan digunakan, pasalnya senjata anti tank disposable ini punya bobot relatif ringan dan tersedia dalam jumlah besar.
Baca juga: Litbang Kemhan Uji Statis Drone Copter yang Dipasangi Senapan Serbu Pindad SS2 V5
Dari beragam model drone quadcopter yang dipasangi RPG-26, model paling baru adalah yang memasang peluncur pada posisi laras miring mengarah ke bawah, menyiratkan drone quadcopter Rusia siap untuk menyasar targer di permukaan. Channel Mash di Telegram telah merilis rekaman pengujian drone quadcopter Rusia dengan uji tembak RPG-26.
Disebut bahwa drone quadcopter dengan RPG-26 telah digunakan Rusia dalam pertempuran di wilayah Ugledar. Ugledar (juga dieja Vuhledar) adalah sebuah kota di wilayah Donetsk, Ukraina timur. Kota ini terletak di dekat garis depan konflik antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia sejak awal konflik di Donbas pada tahun 2014. Secara geografis, Ugledar berada sekitar 50 kilometer barat daya Donetsk dan tidak jauh dari kota-kota penting seperti Mariupol dan Volnovakha.
Another Russian RPG-FPV!
This footage was shared today showing a Russian drone firing an RPG-26, notably the launcher is mounted at an angle rather than perpendicular!
More on these types of drones here: https://t.co/rU9pormxip pic.twitter.com/YNzGeol3BG
— Matthew Moss | Historical Firearms (@historicfirearm) September 22, 2024
Menurut channel Mash, drone peluncur RPG-26 dilengkapi dengan mode stabilisasi dan payload (muatan) hingga 12 kilogram. Jangkauan terbang drone ini disebut dapat mencapai 30 kilometer. Sementara kecepatannya 60 km per jam dengan ketinggian maksimum 800 meter. Masih dari sumber yang sama, disebut harga paket drone quadcopter berikut satu pucuk RPG-26 mencapai 600.000 rubel.
Selain dipasang dalam posisi miring dengan laras ke bawah pada drone quadcopter, sebelumnya pengembang Rusia juga merancang penemmpatan laras RPG-26 dalam posisi horisontal, namun ada juga penempatan laras RPG-26 dalam posisi vertikal dengan laras mengarah ke bawah, yang menyiratkan drone ini menyasar bagian atas turret (kubah) dari tank atau MBT.
Meski drone disebut telah dilengkapi stabilization mode, belum diketahui seberapa efektif atau tingkat akurasi pelepsan senjata anti tank dari drone, pasalnya ada efek hentakan yang dapat berpengaruh pada akurasi.
RPG-26 dirancang oleh NPO Bazalt – manufaktur senjata milik pemerintah Rusia – pada tahun 1980 dan diproduksi juga oleh NPO Bazalt pada tahun 1985. Pengguna utama RPG sekali buang ini tak lain adalah Angkatan Darat Rusia.
Roket pada RPG-26 Aglen membawa hulu ledak single shaped charge dengan kaliber 72,5 mm yang mampu menembus lapisan baja 440 milimeter, atau beton bertulang dengan ketebalan satu meter, atau batu bata dengan ketebalan 1,5 meter.
RPG-26 memiliki jangkauan efektif maksimum sekitar 250 meter dengan kecepatan luncur proyektil 144 meter per detik. Roket berukuran serupa memiliki hulu ledak HEAT yang sedikit lebih berat dan lebih kuat serta mesin roket yang lebih bertenaga. Proyektil roket RPG-26 punya berat 1,8 kg dan berat senjata keseluruhan berikut peluncur 2,9 kg. RPG-26 punya panjang 77 cm.
Integrasikan Roket C90-CR, TNI AD Tampilkan Drone Copter Penghancur Tank
Rusia secara khusus mengembangkan varian lanjutan dari RPG-26 yang disebut RShG-2 (Reaktivnaya Shturmovaya Granata/ Rocket-propelled Assault Grenade) Aglen-2, yaitu RPG-26 dengan hulu ledak termobarik. RShG-2 lebih berat dari RPG-26 dengan berat 3,5 kg, dan memiliki jarak tembak langsung hanya 115 meter. Senjata ini lebih dimaksudkan untuk digunakan untuk melawan infanteri dan struktur daripada kendaraan lapis baja. (Gilang Perdana)
RPG-26 Aglen – Roket Anti Tank Disposable Rancangan Soviet yang Berlaga di Perang Ukraina