Roem/Sigma 155mm – Self Propelled Howitzer Generasi Terbaru Israel
Di masa mendatang, artileri medan Israel akan mengusung self propelled howitzer berbasis roda ban, menggantikan self propelled howitzer berbasis roda rantai. Persisnya, Armed Negeri Yahudi itu akan mengadopsi Roem/Sigma 155 mm self-propelled howitzer (SPH) yang didasarkan pada sasis truk militer Oshkosh 10×10 buatan Amerika yang dimodifikasi dengan kabin lapis baja di bagian depan yang dapat memberikan perlindungan balistik dan ranjau bagi awaknya.
Bagi Armed Israel, Roem/Sigma secara bertahap akan menggantikan SPH M109 yang legendaris. Dari aspek kinerja, satu unit Roem mempunyai kapasitas empat kali M109. Dikembangkan oleh Elbit Systems, pada 12 November lalu, Roem/Sigma tengah melakukan uji coba penembakkan.
Saat ini, howitzer beroda ban menjadi sangat populer untuk sebagian besar militer di dunia, alasannya model SPH roda ban menawarkan keuntungan dengan bobot lebih ringan dan lebih mudah digunakan oleh unit reaksi cepat, yakni dapat di deployment menggunakan pesawat angkut militer. Ini artinya menawarkan mobilitas tingkat tinggi dan logistik yang disederhanakan.
Dalam konteks di atas, Armed TNI AD belum lama ini juga telah menjajal uji coba deployment SPH TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie) 155 mm menggunakan pesawat angkut C-130 Hercules TNI AU.
Bagian belakang Roem/Sigma dilengkapi dengan sistem artileri yang dipasang di dudukan yang terdiri dari laras kaliber 155 mm/52 dengan sistem pemuatan otomatis penuh.
Roem/Sigma diawaki tiga orang. Bergantung pada misinya, Roem/Sigma mampu secara otomatis memilih dan memuat proyektil, propelan, dan fuze atau komponen pemicu bahan peledak, serta meletakkan senjata untuk menyerang target secara optimal. Menurut Janes.com, Sigma dilengkapi dengan stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh, termasuk sistem pemuatan otomatis yang mengatur fuze, dan memuat proyektil; Sistem Pengisian Artileri Uni-Modular (UMACS).
Pada November 2021, Elbit Systems mengumumkan kontrak senilai sekitar US$106 juta untuk memasok Roem/Sigma ke negara yang dirahasiakan di Asia Pasifik. (Gilang Perdana)