RM70 Grad Korps Marinir Kini Jadi Senjata Penggebuk dari Tengah Laut
Sampai saat ini belum ada arsenal alutsista yang punya daya hancur semasif MLRS (Multiple Launch Rocket System), sebagai contoh MLRS RM70 yang dioperasikan Batalyon Roket Resimen Artileri Korps Marinir. Dalam satu kali tembakkan salvo penuh (40 roket kontinyu), maka area seluas tiga hektar bisa luluh lantak. Dalam doktrin gelaran MLRS Marinir, alutsista ini baru digelar setelah kendaraan pengusung didaratkan ke bibir pantai. Tapi doktrin gelaran alutsista kadang harus disesuaikan bila ada kesempatan untuk melakukan inovasi yang spektakuler. Seperti belum lama ini, MLRS RM70 Grad 122mm justru berhasil diperankan sebagai senjata bantuan tembakan ke darat.
Baca juga: RM 70 Grad 122mm – Self Propelled MLRS Berdaya Hancur Tinggi
Artinya kali ini MLRS RM70 Grad berperan sebagai senjata di atas kapal perang. Dikutip dari siaran pers Dispen Korps Marinir, pada hari Kamis lalu (27/7/2017), telah sukses dilangsungkan demonstrasi latihan tembak tempur laut. Satu unit RM70 Grad dari Batalyon Roket 1 Marinir dinaikkan ke atas deck utama LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Sampit 515. Dengan diikat tali baja di segala penjuru. RM70 Grad yang biasanya ditembakkan di darat, kini berubah peran menjadi senjata yang ditembakkan ke darat dari atas kapal perang. Seperti terlihat dalam foto, dalam sesi demo ini, KRI Teluk Sampit 515 mendapat kawalan dari korvet KRI Nala 363.
Dari aspek teknis, waktu untuk melakukan satu kali rangkaian penembakan (salvo) sekitar 18 sampai 22 detik, dengan tempo jeda antar roket 0,5 detik.Saat dipakai untuk menghajar target dengan jarak maksimum 20,75 km, butuh waktu 77 detik untuk menghabiskan 40 roket tanpa henti. Tiap roket RM70 dapat mengubah status operasionalnya dari kondisi lintas di jalan raya ke posisi siap tembak dalam tempo 2,5 menit. Sementara proses kebalikannya sedikit lebih lama, yakni 3 menit.
Setiap roket punya bobot 66 kg. Komponennya terdiri dari hulu ledak seberat 18,3 kg, lalu ada motor roket dengan double base solid propellant seberat 20,5 kg. Sisanya adalah cangkang roket. Dimensi panjang roket keseluruhan adalah 2,88 meter dan lebar rantang sirip 0,226 meter. Dengan kecepatan jelajah 2.516 meter per jam, maka jarak jangkau roket bisa mencapai 20,75 km. Saat terdetonasi, hulu ledak bisa menghamburkan 3.150 serpihan kecil baja yang terserak hingga radius 28 meter. Mau tahu seberapa besar area kehancuran dari RM70? Jika diopersikan secara tepat, dipastikan area seluas 3 hektar akan luluh lantak akibat ulah roket multi laras ini.
Baca juga: Roket R-Han 122 Sukses Meluncur dari MLRS RM70 Grad Marinir TNI AL
Sedemikian mematikannya RM70, alutsista ini tak pelak selalu diandalkan dalam setiap ajang latihan tempur, termasuk dalam tingkat latihan gabungan TNI yang diadakan secara rutin. Dalam sebuah operasi militer untuk merebut daerah yang dikuasi lawan, tembakan pertama memang dilancarkan oleh tank-tank amfibi yang baru saja mendarat di pantai. Lalu berikutnya resimen artileri yang akan ambil bagian. Selain mengandalkan meriam Howitzer LG-1 MK II kaliber 105mm, sudah barang tentu unsur deteren juga ditampilkan, tak lain RM70 Grad. Menyadari bahwa truk platform pengusung RM70 tidak punya kemampuan amfibi, dalam gelar operasinya RM70 dibawa dari LPD (landing platform dock) ke pantai dengan menumpang LCU (Landing Craft Utility).
Baca juga: Intip Detail, MLRS RM70 Vampire Batalyon Roket 2 Korps Marinir
Resimen Artileri Korps Marinir memiliki 9 pucuk roket multilaras RM70 Grad. Namun pada tahun 2016 lalu, Batalyon Roket Marinir mendapat perkuatan dengan MLRS jenis yang lebih baru, yakni RM70 Vampire. Masih dalam sesi latihan yang sama, tiga pucuk RM70 Vampire juga melakukan uji tembakkan, namun RM70 Vampire menjalankan peran pertahanan pantai, yakni melakukan penembakkan roket dari darat ke laut. Kegiatan latihan tembak tempur laut yang dipimpin Komandan Batalyon Roket-1 Marinir Letkol Marinir Dian Suryansyah dengan melibatkan dua Kompi kesenjataan yaitu satu Baterai kendaraan tempur Roket MLRS Vampire, satu Kompi Kavaleri dari Batalyon Tankfib 1 Marinir, Tim dari Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir dan prajurit Brigif 1 Marinir. (Haryo Adjie)
Roketnya bisa pke r han 122 gak ya? Or tetap hrs beli dari Ceko?
Sepertinya bisa bung. Kan fungsi program R-Han 122 supaya kita bisa produksi roket 122 mm sendiri. Kita tidak beli peluncur buatan dalam negeri, berarti R-Han 122 yg dibeli kemarin adalah sbg amunisi Grad dan Vampire.
Oiya thx buat koreksinya.. klo ffar itu buat d pespur ama helikopter kan yaa?? Klo gk salah kita jg pnya roket ffar produksi lokal buat pesawat hawk bnr gk tuh??
Tentang FFAR untuk lebih jelasnya bisa disimak di http://www.indomiliter.com/ffar-275-inchi-ujung-tombak-bantuan-tembakan-udara-tni-au-tni-ad/
Bisa.. soalnya kedua roket tsb basisnya dri roker ffar 2.75 inch nato
Kalau FFAR 2.75 kalibernya 70 mm bung
kalo canon sj bisa di beri stabilizer, tentu ni mlrs bisa juga. mantab kalo di kasih di lpd menggantikan meriam yg dulu pernah di mock up.
keren bangettttt……haduhhh sampe lebay aku nya
mungkin lebih serem lagi kalau kapal perang TNI AL punya kemampuan secara permanen menembakan roket MLRS ini dari atas dek kapal perangnya…..
ya sekedar imajinasi saia aja sih
Ide yang bagus. Tetapi kapal perang di laut tentu bergoyang seiring besarnya ombak. Jika hanya roket biasa tanpa pemandu bukankah rawan meleset karena sudut tembakan berubah ubah? Setahu saya MLRS tidak punya stabilizer.
sebenarnya saat WW II sekutu sdh lakukan peluncuran roket salvo sejenis MLRS dari atas geladak kapal perang.
orang indonesia memang kreatif.. hhaa.. destroyer arlegih burk pun akan mikir dua kali untuk melawan. Bayangkan jika ke-40 roket itu menghantam deck semua.. apa ngk rusak tuh VLS, tabung peluncur Harpoon, dan yg terpenting radar dan alat telekomunikasi. Mantaaapp TNI.. hhha.
Anda lucu sekali bung Alugoro..
RM70 GRAD ini dirancang untuk menyerang obyek yg tak bergerak,,mana bisa mau lawan destroyer arleigh burke yg dilengkapi radar, sensor dan rudal yg menggunakan sistem aegis…
inovasi yg mantap .. atau jangan2 ni vampir sedang di uji coba untuk selanjutnya di instal ke lhd…hihihi
Kreatif
Mantab,,,TNI selalu berinovasi…
kereeenn… inovasi sederhana namun bisa sangat efektif, sebagai pilihan strategi pertempuran (termasuk pertempuran laut) sebagai tambahan serangan ke kapal perang lawan. good job ! thanx infonya Bang Admin