RIMPAC 2018: Dukung Interoperabilitas Antar Pasukan Khusus, Lockheed Martin Hadirkan UCP TDU
|Selain gelar peperangan di lautan, ajang RIMPAC (Rim of the Pacific) juga punya agenda latihan pendaratan amfibi oleh Marinir dan gelar operasi pasukan khusus di daratan. Dengan diikuti oleh pulihan negara, salah satu tantangan yang dihadapi dalam latihan gabungan berskala besar adalah interoperabilitas pada sistem komunikasi. Perbedaan standar sistem komunikasi, sudah barang tentu bisa menjadi hambatan tersendiri. Menyadari hal tersebut, Lockheed Martin pada RIMPAC 2018 menghadirkan solusi bagi participating partner nation forces.
Baca juga: RIMPAC 2018, Kali Ini Tanpa Kehadiran Armada AL Cina
Dikutip dari Janes.com (2/7/2018), James Quinn, Business Development Manager for Advanced Product Solutions di Joint Base Pearl Harbor-Hickam, memperkenalkan perangkat yang disebut Universal Communications Platform (UCP) Tactical Deployable Unit (TDU). Ditakar dari namanya, dapat ditebak fungsi perangkat ini adalah untuk mendukung interoperabilitas antar unit pasukan khusus, yang mungkin menggunakan standar komunikasi dan jaringan berbeda antar satu dengan lainnya.
UCP TDU yang statusnya masih dalam prototipe, dirancang dapat mendukung individual site connectivity dari beberapa perangkat komunikasi. Fitur dalam standar UCP TDU mencakup jaringan bersama dengan high frequency (HF), satellite communications (SATCOM), mobile ad hoc network (MANET) radios and waveforms, commercial cellular dan local area communications connections,dan kemampuan untuk menciptakan data island berbasis data WAN (Wide Area Network) clouds.
Dalam uji coba, UCP TDU dapat mengkoneksikan antar perangkat genggam dari produsen Thales, Harris Corporation dan Motorola. Persisnya, Lockheed Martin akan menjajal UCP TDU pada negara partsipan yang menyertakan unit pasukan khusus, selain Amerika Serikat, negara peserta RIMPAC 2018 yang membawa unit pasukan khusus adalah Indonesia, India, Filipina, Peru, Jepang dan Korea Selatan. Peran taktis UCP TDU lebih ditekankan pada integrasi sistem komunikasi pada rangkaian command and control (C2) suite.
Baca juga: Diskomlek Korps Marinir Uji Fungsi Perangkat Komunikasi Terbaru dari Thales
Latihan yang melibatkan pasukan khusus multinasional ini digelar selama satu minggu, dimulai pada 1 Juli 2018. Penyelenggaraan latihan tempur ini didukung oleh US Special Operations Command Pacific (SOCPAC). Lokasi latihan disebut-sebut berada di sekitar wilayah Oahu, Hawaii, namun area persisnya sengaja dirahasiakan.
Quinn menyebut bahwa Lockheed Martin tengah mengembangkan UCP TDU dengan ukuran yang lebih kecil namun lebih kuat untuk mendukung operasi militer dan penegakan hukum. Di RIMPAC 2018, TNI AL ikut memboyong satu kompi Marinir, satu tim Kopaska (Komando Pasukan Katak) dan satu Tim Pelatih Taktis Mobile (Mobile Training Team). (Bayu Pamungkas)
ini latihan sambil jualan rupanya, coba ditest jamming dulu.
Nunggu Info Pitch Black, Sukhoi apa bisa head to head, dog fight, manuver pugacev, atau Uji Kemampuan Avionik men-Lock dg IRST & Targeting Sniper POD & Thrust Vectoring & RCS, Semoga Menang Kalo Kalah Beli F-35