Rheinmetall Defence Luncurkan Mortir RSG60 “Two in One” untuk Infanteri dan Pasukan Khusus

Nama Rheinmetall Defence cukup dikenal di Indonesia, lantaran manufaktur senjata yang berbasis di Jerman ini sukses memasok kanon reaksi cepat Oerlikon Skyshield untuk Paskhas TNI AU dan Oerlikon Millennium untuk frigat RE Martadinata Class. Dan ada kabar terbaru, kali ini Rheinmetall Defence bukan merilis senjata golongan “berat,” melainkan jenis mortir, pun ini bukan mortir kaliber besar. Yang digadang Rheinmetall Defence adalah RSG60, jenis mortir ringan untuk unit infanteri dan pasukan khusus di kaliber 60 mm.

Baca juga: Dislitbangad dan PT Pindad Tampilkan Mortir Mekatronik 81mm

Mengutip dari siaran pers rheinmetall-defence.com (13/8/2019), disebutkan RSG60 adalah jenis mortir ringan yang dirancang dengan inovasi tinggi yang mudah dalam penggunaan. Oleh pihak pabrikan RSG60 disebut juga sebagai mortir “two in one,” lantaran desain mortir satu ini dapat diubah dalam dua varian. Model pertama adalah varian infanteri dengan bobot sekitar 15,8 kg, maka dapat diubah menjadi varian komando yang bobotnya hanya 6,8 kg. Penyesuaian kedua varian dapat dilakukan secara cepat tanpa dukungan tools khusus dan dilakukan manual oleh seorang prajurit.

Laras RSG60 terbuat dari bahan baja dengan lapisan serat karbon. Paduan material tersebut menjamin stabilitas yang diperlukan dengan bobot senjata yang lebih ringan. Bahkan jika dibandingkan dengan mortir kaliber 60 mm yang ada di pasaran, maka bobot laras RSG60 lebih ringan 30 persen. Dudukan mortir alias baseplate pada pangkal laras juga dibuat dari bahan komposit serat karbon.

Cukup dengan melonggarkan baut penahan, dimungkinkan untuk melepaskan laras RSG60 dari baseplate dalam waktu sekitar tiga puluh detik, mengubahnya menjadi mortir komando yang bobotnya lebih ringan.

Bicara tentang jarak tembak, akan bergantung pada jenis amunisi, dimana varian amunisi standar dapat mencapai jarak tembak lengkung 3.200 meter. Untuk varian infanteri, larasnya 30 centimeter lebih panjang dibanding varian komando, menjadikan jarak tembak pada RSG60 varian infanteri lebih jauh 500 meter. RSG60 varian komando disebut punya jarak tembak hingga 2.000 meter. Tidak seperti mortir kaliber 60 mm yang digunakan TNI saat ini, RSG60 tidak menggunakan bipod.

Baca juga: Alakran – Mortir Mekatronik Unik di Jip Toyota Land Cruiser 4×4

Pengembangan mortir generasi baru ini dimulai pada Oktober 2017 oleh Rheinmetall Waffe Munition. Sejak awal, pengembangan mortir ini berfokus pada bobot, kecepatan, dan tingkat ergonomis yang tinggi. Sejauh ini RSG60 telah melewat beberapa kali uji coba dengah hasil yang memuaskan. (Gilang Perdana)

9 Comments