Redam Keresahan Terkait ‘Kill Switch’ di Jet Tempur Stealth F-35, Lockheed Martin Buka Suara

Imbas dari kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump yang kontroversial telah merembet ke berbagai aspek. Terkait akuisisi jet tempur stealth F-35A Lightning II oleh Kanada dan Jerman, muncul pendapat dari dalam negeri untuk mengalihkan pesanan F-35 ke jet tempur lain. Sudah barang tentu, bila isu ini tidak dikelola, maka bisa bisa berbuntut panjang yang merugikan industri di dalamnya.

Baca juga: Jerman Mungkin Pertimbangkan Ulang Pembelian F-35A, Kabar Baik Bagi Proyek Eurofighter Typhoon Tranche 5

Seperti dikutip Interesting Engineering (12/3/2025), Lockheed Martin sebagai manufaktur dan kontraktor utama F-35 menyebut bahwa F-35 tidak memiliki ‘tombol pemutus (emergency switch/kill switch)’ rahasia yang dapat digunakan otoritas AS untuk menonaktifkan jet tempur yang dipasok ke negara lain.

Beberapa laporan media Eropa baru-baru ini menunjukkan adanya kill switch semacam itu yang dapat digunakan Washington untuk melumpuhkan kemampuan F-35 negara lain.

Namun, laporan mengungkapkan bahwa jika perusahaan AS menghentikan dukungan untuk jet dan berhenti memasok suku cadang dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk perawatan jet tempur tersebut, maka Washington dapat mencapai hasil yang sama, yang membuat F-35 menjadi pesawat tempur yang tak berguna lagi. Meskipun, itu akan memakan waktu.

Gegara Pernyataan Donald Trump, Kanada Gusar Atas Kelanjutan Akuisisi Jet Tempur F-35A Lightning II

Minggu lalu, Kepala Pertahanan Belgia Jenderal Frederik Vansina menggarisbawahi bahwa F-35 bukanlah pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh. “Kami tidak memiliki indikasi bahwa itu mungkin bisa dilakukan. Program ini bergantung pada dukungan logistik di seluruh dunia, dengan suku cadang yang beredar di antara negara-negara pengguna,” kata Vansina.

Bulan lalu, F-35A Lightning II pertama Belgia tiba di Pangkalan Angkatan Udara Luke, Arizona. Tonggak sejarah ini menandai dimulainya transisi Belgia dari F-16 Fighting Falcon ke F-35A Lightning II.

Tanpa akses ke rantai logistik dan perawatan yang dikendalikan AS, serta jaringan komputer, armada F-35 apa pun akan segera mulai tidak dapat digunakan dan jet apa pun yang tetap terbang untuk jangka waktu yang singkat hanya akan dapat melakukannya dengan kemampuan yang sangat menurun, tapi tidak mungkin mengendalikan atau bahkan ‘mematikan’ F-35 dari jarak jauh

Selain pendapat dari pihak militer Belgia, Departemen Pertahanan Federal Swiss juga mengungkapkan bahwa tidak mungkin untuk “mengendalikan dari jarak jauh” atau “memblokir” pesawat tempur F-35A, misalnya dengan intervensi eksternal dalam elektronik.

Tak Indahkan Tuntutan Oposisi, Pemerintah Swiss Teken Kontrak Pembelian 36 Unit F-35A Senilai US$6,25 miliar

Swiss akan menerima pesawat F-35A dari produksi saat ini dengan standar yang sama (Block 4) seperti semua pelanggan dan mitra program AS lainnya. Hal ini disetujui secara kontrak dengan AS.

Departemen Pertahanan Federal Swiss menyatakan bahwa mereka tidak memerlukan persetujuan jika ingin menggunakan sistem persenjataan atau peluru kendali untuk pertahanan mereka sendiri. Mereka dapat melakukannya secara mandiri, independen, dan kapan saja.

Pernyataan pejabat dari Belgia dan Swiss telah menepis rumor tentang keberadaan tombol pemutus pada F-35. Namun, masih ada kekhawatiran bahwa pemerintah AS entah bagaimana dapat mengendalikan operasi jet yang dipasok ke negara lain.

Jet Tempur F-35 Laris Manis, Masa Depan Industri Penerbangan Eropa Terancam

Meski begitu, laporan mengenai pembatasan kebijakan AS pada operasi F-35 telah menambah lapisan baru pada kontroversi F-35. Menurut 350th Spectrum Warfare Group’s F-35 Program Support Cell, operator F-35 internasional tidak diizinkan untuk melakukan operasi uji independen di luar Amerika Serikat Kontinental – Continental United States (CONUS) berdasarkan kebijakan AS.

“United States Government (USG) dan National Defense Policy (NDP) mengharuskan warga negara AS untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu guna melindungi teknologi penting AS”, demikian dilaporkan The Aviationist. Saat ini, Israel adalah satu-satunya negara yang diizinkan untuk mengoperasikan sistem yang sepenuhnya independen untuk F-35I Adir miliknya. (Gilang Perdana)

F-35A (Adir) Milik Israel Lebih Unggul dari F-35A Milik Angkatan Udara AS

5 Comments