Raytheon TOW 2: Rudal Anti Tank Perontok MBT Leopard 2A4 di Al Bab, Suriah
Keperkasaan MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 mungkin tak usah diragukan lagi, bahkan tank asal Jerman dengan bobot 60-tonan ini juga telah menjadi ikon kekuatan Kavaleri TNI AD. Namun berita dari Timur Tengah beberapa hari lalu seolah ‘menodai’ keangkeran Sang Leopard. Pangkal musababnya adalah rontoknya 10 unit Leopard 2A4 AD Turki oleh senjata anti tank/ATGM (Anti Tank Guided Missile) yang dioperasikan militan ISIS di daerah Al Bab, Suriah.
Baca juga: Rheinmetall L/44 120mm – Senjata Pamungkas MBT Leopard 2A4 Revolution TNI AD
Dalam operasi Perisai Eufrat, konvoi temput Turki masuk ke Al Bab tanpa melibatkan unit infanteri. Mungkin merasa under estimate pada ISIS, nyatanya pada 12 Desember lalu sejumlah Leopard 2A4 jadi korban sasaran empuk rudal anti tank.
Baca juga: BRLPZ-1 Beaver AVLB – Gelar Jembatan Taktis Darurat Untuk MBT Leopard 2A4 TNI AD
Dalam satu serangan, dua tank sekaligus dihantam rudal silih berganti. Yang pertama kena hantam pada bagian samping kanan kubah, bagian depan. Tank kedua kena hajar di bustle yang merupakan tempat penyimpanan amunisi, dan nampak ada ledakan sekunder ke arah atas yang menandakan amunisinya terbakar dan meledak. Dari gambar pada saat serangan yang dirilis oleh media propaganda ISIS, dapat diketahui bahwa setelah tank pertama terhantam pun, tidak ada manuver penghindaran yang dilakukan sehingga tank kedua pun bisa diserang dengan telak. Selanjutnya, citra militer Turki tambah anjlok setelah pada 22 Desember lalu militan ISIS malah berhasil merebut dua unit Leopard 2A4 dan tank APC (Armored Personnel Carrier) ACV-15 yang ditinggalkan awaknya setelah panik dalam pertempuran sengit.
Baca juga: NLAW – Rudal Anti Tank Infanteri TNI AD, Siap Melibas MBT!
Nah, terkait jenis rudal anti tank yang digunakan untuk melumat Leopard 2A4 sampai saat ini masih menjadi pertanyaan. Karena militan ISIS banyak menguasai arsenal persenjataan eks Suriah dan Irak, maka jenis ATGM yang digunakan juga beragam, seperti rudal Fagot dan 9M113 Kornet. Namun untuk seragan pertama pada 12 Desember lalu, beberapa ahli persenjataan menyebut yang digunakan ISIS adalah ATGM TOW 2.
Dari sisi teknologi, TOW (Tube-launched, Optically-tracked, Wire guided) jelas bukan jenis senjata baru, ATGM yang awalnya diproduksi Hughes Aircraft Company pada akhir 1960-an, dirancang untuk menghajar target lapis baja, baik untuk diluncurkan lewat platform kendaraan darat dan helikopter. Dalam list senjata yang dikeluarkan AS, TOW diberi kode BGM-71. Berbeda dengan rudal anti tank modern FGM-148 Javelin yang menganut pola fire and forget, maka TOW setelah ditembakkan harus terus diarahkan oleh gunner lewat optical sensor sampai rudal benar-benar mengenai sasaran. Pola panduannya mengadopsi teknologi SACLOS (Semi Automatic Command to Line of Sight). Meski terkesan jadoel, tapi TOW 2 yang wire guided bisa melenggang aman tanpa bisa di jamming. Model TOW 2 masih mengandakan jalur koneksi lewat dua kabel yang menghubungkan antara rudal dan peluncur, namun pada versi TOW terbaru sudah mengadopsi sistem wireless.
Baca juga: FGM-148 Javelin Block I – Fire and Forget Dengan Pemandu Infra Red
Varian TOW 2 resmi digunakan pada tahun 1983. Untuk menangani beragam sasaran, TOW 2 dirilis ke beberapa varian. Seperti:
– TOW 2A (BGM-71E). Rudal ini dirilis pada 1987, dirancang menggunakan hulu ledak tandem dan digadang untuk menghancurkan tank dengan material pelindung Explosive Reactive Armor (ERA). Lapisa ERA dan baja setelah 900 mm mampu ditembus TOW 2A.
– TOW-2B (BGM-71F), ATGM ini dirancang untuk meledak di atas kubah tank, dan menghancurkan rampur dari arah atas. Varian ini punya jarak tembak 4.200 meter dengan hulu ledak 6,14 kg.
– TOW 2B Aero (BGM-71G), merupakan penyempurnaan dari varian BGM-71F dengan tipe hulu ledak berbeda, namun tetap dirancang untuk meledak di atas sasaran.
– TOW 2 Bunker (BGM-71H), dirancang untuk menghancurkan sasaran bunker dan gedung. Rudal ini punya jarak tembak 3.750 meter.
Baca juga: PF-98 Queen Bee 120mm – Generasi Roket Anti Tank Terbaru TNI AD
Secara umum, TOW 2 punya kecepatan luncur 278 – 320 meter per detik. Sejak masuk produksi pada tahunn 1970, hingga kini 4.000 peluncur TOW telah diproduksi dan dioperasikan di lebih dari 45 negara. TOW juga termasuk senjata yang laris di black market. Soal battle proven jangan ditanya lagi, mulai dari Perang Vietnam, Perang Arab – Israel, sampai Perang Teluk, semua sudah diladeni oleh TOW. Sejak tahun 1997, Hughes Aircraft Company telah diakuisisi oleh Raytheon, dan saat ini seluruh varian TOW keluar dibawah merek Raytheon. (Gilang Perdana)
Pada waktu pengadaan dulu, banyak protes sana-sisi
1- Terkesan tiba-tiba dan memaksa, karena tidak ada di daftar MEF-1
2- Tekstur tanah di Indonesia SEBAGIAN BESAR tidak mampu menyokong tank diatas 40 ton, meskipun sekarang ada bukti bisa digunakan di Natuna, namun tidak semua, beberapa tank sempat terperosok, sehingga membutuhkan penarikan dari tank recovery
3- Kemampuannya sempat dipertanyakan ketika berhadapan dengan ATGM
4- Biaya ekstra / tambahan dengan jumlah besar untuk memfasilitasi Tank tersebut : seperti kapal angkut khusus, shelter garasi, tempat latihan khusus, simulator, dst……
5- ternyata tank yang telah datang BELUM LENGKAP, dan butuh biaya besar lagi untuk melengkapinya
Iya sih gan. kemampuan menghindari ATGM sekelas javelin jelas perlu proteksi yang mumpuni.
Kalau sekelas TOW bisa dibilang simpel cara menghindarinya. Karena harus dipandu alat penembaknya kalau untuk menembak target bergerak pasti sulit.
Ya bisa aja ditipu. Misalkan tank sengaja berhenti, musuh menembakkan TOW. Posisi kru tank mengetahui ada TOW yang otw ke arah mereka. Tinggal hindari saat sampai jarak tertentu. Dan tank lolos dan musuh kehilangan 1 unit rudal sia sia XD.
Ada kok videonya. Tapi yang di video mobil bukan tank. Tapi mungkin mirip lah tekniknya.
Kalau kelengkapan mungkin anggaran gan. Yah syukuri aja dulu. Dari pada gak ada
bisa dihindari dengan meluncurkan smoke barier setelah itu berganti posisi…tapi kesulitannya sang komando harus tahu persis dari arah mana mereka dibidik…dan untuk itu perlu adanya infantri diluar tank untuk koordinasi lewat radio…
Itulah perbedaan antara pemain dengan penonton
Dan klimaksnya Pindad malah memproduksi Medium Tank….heheheheheh
Kok rasanya kru tanknya turki terlalu merasa diatas angin ya?
Sampai tidak dikawal infantri. Kayak terlalu gegabah.
Di game aja kalau kita kayak gitu pasti kalah. Apalagi di dunia nyata.
Pasukan infantrinya yang ketakutan, karena ISIS sudah mempunyai pasukan SNIPER yang siap membantai pasukan infantri di segala arah
operasi militer yg yg dilakukan turki dpt menjadi pelajaran berharga bagi negara2 yg mengoperasikan MBT, pasalnya, doktrin MBT dalam perang asimetris sedang di uji disini. TNI dan Pindad hendaknya dapat mempelajari penanganan perang asimwtris untuk pengembangan medium tank masa depan TNI yg merupakan kerjasama dengan Turki.
kuncinya hanya satu bang, perlengkapan sensor seperti pada Merkava Israel terbaru.
namun harus dibayar dengan harga sangat mahal, mengalahkan harga tanknya sendiri, belum termasuk biaya training dan maintenance nya
Tapi krunya selamat lohh cuma bustle nya aja gosong. Beda cerita kalo Russian tank yang kena
Dari video yang ada kebanyakan kru nya tewas gan. Kalau bisa keluar langsung kena berondongan peluru
wired guided…dg kecepatan 300m per detik, ada yang bisa nunjukkin skrinsot kabelnya.?
Kabel elektronik bung bukan kabel fisik kayak kabel telepon. Gambar ada satu di wikipedia:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0e/TOW_missile_Fort_Pickett.jpg/800px-TOW_missile_Fort_Pickett.jpg
tetap kabel fisik, kawat kabel tipis tapi sangat kuat, mirip kawat kabel Intercom yang sempat populer tahun 1980-an
https://img.washingtonpost.com/rw/2010-2019/WashingtonPost/2014/04/27/Foreign/Graphics/w-Syria_TOW-graphic.jpg
kenapa Tanknya di biarkan jalan sendiri tanpa dukungan Tentara-Tentara infantri.
ini pelajaran penting banget bagi Turki, di larang meremehkan kekuatan ISIS.
selain Tank Leopard 2a4, ISIS juga udah sering meluluhlantahkan Tank-Tank Abrams M1 AS. milik Tentara Irak.
leopard 2A4 sbnernya deh agak ktinggalan jaman,..yg trbaru ya 2A6 n 2A7,..itu aja msh blom dijamin aman mnghadapi TOW apalg javelin atau kornet,..kjadian ini mmberi plajaran buat TNI tuk mlengkapi MBT ny dgn perlindungan aktif n pasif yg lbh advanced dr yg sdh punya,..yg leo RI aja,..msh bnyk yg hrs dilengkapi feature2ny yg skrg blom ada.
strategi perang urban yg mlibatkan infanteri n kavaleri jg hrs dikuasai TNI,…mngingat hal ini,..TNI blom brpengalaman sama sekali. Turki contoh ny yg paling anyar.
percuma aja punya 1000 leopard kalo taktiknya keliru. harus nya perang gerilya di hadepin ama gerilya juga plus serangan udara minimal drone tempur plus 5 sniper and 3personel bawa minimal rpg. klo bawa tank ndak ada pasukan yang dukung ya cuman jadi tumbal aja ama geriliyawan.
Pasukan turki jelas sangat amat jauh lebih canggih taktiknya dari pada kita
Sebenarnya ini kejadian yg “umum’ bgt dlm pertempuran.. ini hanya soal penerapan strategi yg salahh.. toh mo bagaimanapun ga ada “kulit’ tank yg bisa aman2 saja kena sengatan ATGM, Apa lg heavy atgm sekelas TOW!! Sekelas Merkava IV jg udh ngerasain sengatan ATGM. penggunaan active proteksi sperti Trophy adalah solusi terbaik saat ini. Cumaa harganya yg muahall bgt tentunya menjadi masalah tersendiri. Intinya persiapan rute yg baik dgn memeperkirakan potensi ambush / killing ground dan tdk pernah “meremehkan’ lawan adalah solusi satuan lapis baja utk berjalan dgn baik.
betttull bung
Teroris sekarang sudah lebih maju,tidak melulu menenteng Ak-47 & RPG-7 kayak di film black hawk down.
Jaman sekarang gak kaya pertempuran kursk, dimana tank melawan tank. kali ini Tank MBT yg kuat sekalipun, tetapi juga harus dilindungi oleh pasukan infantery. Soalnya yg di takutkan bukan hanya tank musuh, tetapi pasukan penghancur tank.
terbalik mas, infantrilah yang minta perlindungan Tank
Infantri tak kan bisa mendeteksi keberadaan penembak ATGM, karena mereka senyap ber kamuflase pada jarak jauh sampai 5 km
Tapi Tank T90 suriah tetap Gagah Berani walaupun di hajar Rudal yg sama.
Itu kalau dari depan atau samping.
Kalau dari belakang atau pas kena weak spot, semua tank bakal tepar melayang semua.
Weak spot tank kebanyakan kan pada bagian belakang dan atas.
di video T-90 tetap rusak parah dan tidak bisa bergerak lagi, tapi kru selamat melarikan diri, beruntung saja para kru bersembunyi dibalik dinding, sehingga tidak dihabisi
https://www.youtube.com/watch?v=2rfyeR-YaJw
Yang patut di pertanyakan dari mana isis mendapatkan senjata canggih tsb.?
Mungkin rampasan dari FSA atau kurdi dan irak. Tapi di video kok ada leo yang ditembak pake kornet. Dan mereka dapet 2 mbt leo. Kayaknya makin lama aja ni perang.
Kalo menurut saya semua tank baik sekelas mbt tercanggih /terkuat pihak pabrikan jelas yg diperhitungkan nyawa kru tanknya. Sekuat atau secanggih apapun tank yg dibuat pasti punya kelemahan saat dihajar rudal atgm yg perkembangannya terus meningkat. Jadi tank yg bagus bukan krn kulit yg kuat,sensor2 dan anti rudalnya yg canggih tetapi kalo dihajar rudal atgm canggih atau rpg bertubi tubi tetap aja remuk, tetapi kru yg selamat itu yg paling penting dan diutamakan pihak pabrikan bahkan sekelas armata,leopard,abraham,dll semua sama saja.