Ranpur Amfibi ZAHA untuk Pertama Kali Digelar dalam Operasi Serbuan Amfibi
|Setelah penyerahan batch perdana ranpur amfibi angkut personel ZAHA (Zırhlı Amfibi Hücum Araçları) Marine Assault Vehicle (MAV) ke Komando Angkatan Laut – (Korps Marinir) Turki pada bulan Maret 2023, belum ada kabar lanjutan tentang debut ranpur APC amfibi yang juga ditawarkan serius ke Indonesia ini. Pelibatan ZAHA dalam operasi amfibi yang sesungguhnya tentu dinanti netizen di Tanah Air.
Baca juga: FNSS Kirim Batch Perdana Ranpur Amfibi ZAHA ke Korps Marinir Turki
Lantaran Turki tidak dalam konflik yang mengharuskan adanya penggelaran operasi amfibi, maka debut ZAHA MAV sepertinya baru bisa dilihat dalam bentuk pelibatan dalam operasi latihan amfibi. Seperti dikutip Armyrecogntion.com (20/1/2024), disebut Angkatan Laut Turki telah berhasil melakukan penggelaran operasional perdana pada ranpur ZAHA dalam latihan Sea Wolf-1 2024, yang diadalan dari tanggal 7 hingga 16 Januari 2024. Latihan laut ekstensif ini berlangsung di tiga lokasi strategis, Laut Hitam, Laut Aegea, dan Mediterania Timur.
Kepala Staf Komando Angkatan Laut Turki, Laksamana Muda Kaan Turkkan, menguraikan tujuan Sea Wolf-1 2024. Latihan ini dirancang untuk menilai efektivitas komando operasional dan pengendalian komando afiliasi angkatan laut, meningkatkan tingkat kesiapan elemen yang berpartisipasi, dan meningkatkan tingkat kesiapan elemen yang berpartisipasi dan meningkatkan kemampuan penilaian, pandangan ke depan, dan pengambilan keputusan baik staf kantor pusat maupun unit yang berpartisipasi dalam lingkungan yang menantang.
Pengerahan ZAHA MAV dalam latihan ini menandai tonggak penting bagi Angkatan Laut Turki, yang menunjukkan kemampuan canggih kendaraan serbu amfibi yang dikembangkan dalam negeri. ZAHA dilengkapi dengan perlindungan balistik dan ranjau terkini, dan unggul dalam operasi darat dan air.
Dilibatkannya ZAHA ke dalam Sea Wolf-1 2024 menggarisbawahi komitmen Turki untuk meningkatkan kemampuan angkatan lautnya dengan perangkat keras militer mutakhir yang diproduksi di dalam negeri.
Latihan Sea Wolf-1 tahun 2024, dengan partisipasi sekitar 17.000 personel dan berbagai peralatan militer, menunjukkan semakin besarnya kekuatan dan kemandirian Turki di sektor pertahanan.
Batch pertama ZAHA MAV telah dikirim ke Angkatan Laut Turk pada 25 Maret 2023. Ranpur amfibi ini dikembangkan oleh FNSS Savunma Sistemleri, produsen kendaraan pertahanan terkemuka di Turki.
Sejauh ini ZAHA MAV telah mendapatkan kontrak untuk memasok Angkatan Laut Turki dengan 27 unit ranpur. Kontrak ini mencakup 23 kendaraan tempur pengangkut personel lapis baja (APC), dua kendaraan komando dan kendali, dan dua kendaraan pemulihan.
Zaha MAV menonjol karena kemampuannya yang unggul baik di darat maupun di air, menawarkan peningkatan kinerja dibandingkan pendahulunya. Ranpur ini memiliki tingkat perlindungan balistik dan ranjau yang lebih tinggi dan dilengkapi dengan peralatan misi yang canggih. Salah satu fitur utamanya adalah CAKA Remote Controlled Turret, yang meningkatkan daya tembaknya dengan senapan mesin berat dan peluncur granat otomatis.
ZAHA MAV dirancang khusus untuk beroperasi secara efektif dalam kondisi laut yang keras dan mampu memulihkan diri jika terjadi kondisi terbalik di air (laut). Kemampuan untuk membalik secara otomatis menjadi sebuah fitur unik di antara ranpur amfibi sejenis. Lambung hidrodinamik kendaraan meningkatkan mobilitasnya di air, dan desainnya memungkinkannya diluncurkan dari Landing Platform Dock (LPD).
[Video] Lihat dari Dekat Ranpur Amfibi ZAHA “Marinir” di Indo Defence 2022
Desain ZAHA MAV memungkinkan pengangkutan sejumlah besar personel, serta kemampuan perlindungan dan kinerjanya yang canggih. Ranpur ini diperkirakan akan beroperasi dari Landing Helicopter Dock (LHD) TCG Anadolu milik Angkatan Laut Turki, sehingga memberikan dorongan signifikan terhadap kemampuan serangan amfibi Angkatan Laut Turki.
Dari segi spesifikasi teknis, Zaha MAV mampu mencapai kecepatan maksimal 70 km per jam di darat dan 7 knot di air. Ranpur ini dirancang untuk menampung tiga awak, termasuk seorang komandan, pengemudi, dan penembak, dan dapat membawa 21 pasukan infanteri bersenjata lengkap. (Gilang Perdana)