Rangkaian Uji Coba Medium Tank Tuntas, Inilah Harapan Berikutnya PT Pindad dan FNSS
|Setelah tiga bulan melewati serangkaian tahapan uji coba yang terdiri dari mine blast test, uji dinamis dan uji daya gempur, dan hasilnya dinyatakan memuaskan oleh PT Pindad dan FNSS Savunma Sistemleri (FNSS), maka selanjutnya tahapan yang harus dijalankan adalan proses produksi. Tentu dalam tahap ini, semua berpulang pada order dari pihak pemesan. Selain PT Pindad yang mengharapkan adanya pesanan setidaknya 100 unit medium tank dari Kementerian Pertahanan untuk Kavaleri TNI AD, nyatanya pihak Turki juga punya tanggapan tersendiri.
Baca juga: Hantam Tiga Sasaran, Medium Tank Pindad Sukses Lakukan Uji Daya Gempur
Dikutip dari Janes.com (6/9/2018), Nail Kurt selaku General Manager FNSS memberikan pernyataan pada kantor berita Anadolu pada 5 September 2018. Disebutkan saat ini proses medium tank akan fokus pada fase proses produksi. “Dengan berakhirnya serangkaian tahapan uji coba, kedua perusahaan akan menandatangani kontrak perjanjan ekspor pada 2019. Diharapkan proses produksi dapat dilakukan secara equal antara Indonesia dan Turki,” ujar Nail Kurt.
Perjanjian ekspor menjadi penting dilakukan, mengingat medium tank ini nantinya akan ditujukan untuk pasar ekspor. Seperti produksi dari PT Pindad akan disasar untuk wilayah Asia – Pasifik. Sementara FNSS akan fokus memasarkan tank ini di wilayah Afrika.
Melanjutkan tentang rencana akuisisi medium tank oleh Kemhan, diharapkan setelah diperolehnya sertifikasi dari Dislitbangad, maka Kemhan dapat melakukan kontrak pemesanan kepada PT Pindad. Meski tak memperinci asal potensi pembelian, Nail Kurt menyebut bahwa setelah tahun 2019 akan ada budget lima tahunan yang dapat mengakomodir kebutuhan medium tank antara 200 sampai 400 unit. Boleh jadi yang dimaksud Kurt adalah alokasi MEF (Minimum Essential Force) III TNI yang masuk pada periode 2019 – 2024.
Pihak PT Pindad lewat Direktur Teknologi dan Pengembangan Ade Bagdja telah menyatakan siap memproduksi secara massal medium tank 30 ton ini pada tahun 2019. Sembari menunggu pesanan besar, Nail Kurt menjelaskan ada potensi untuk mendapatkan pesanan dalam jumlah kecil, 20 sampai 25 tank pada tahun 2018.
Baca juga: Libatkan 100 Perusahaan Lokal, Pindad Berharap Pasok 100 Unit Medium Tank Untuk TNI AD
Dari sejarahnya, proyek Modern Medium Weight Tank (MMWT) didukung oleh perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Turki yang ditandatangani pada November 2014. Pekerjaan di proyek ini dimulai tak lama setelah itu. FNSS meluncurkan prototipe MMWT pertama yang disebut Kaplan MT di pameran IDEF di Istanbul, Turki pada Mei 2017. (Bayu Pamungkas)
Selamat PT PINDAD.
Kalo bs kembangkam buat arhanud meriam gatling 30mm plus 2 rudal shorad jd g perlu impor atau beli pantsyr.
PT Pindad belum pernah rakit sendiri, Tanpa bantuan Enginer FNSS, apa pindad sanggup produksi massal ?, mulai rakit Turretnya, perakitan mesinnya, rakit kokpitnya dsb. Dan kalau produksi massal nanti pasti semuanya impor besar2an dulu ya, kan mesin dan semua komponen, Pindad belum bisa produksi sendiri
Ane msh mikir, apa nnti pesanan tni bakalan punya spek komplit sprti tank yg diujicobakan atau cma dpt yg versi pahe
Udah bikin aja 112 unit tipe tank plus 112 unit tipe ifv plus 108 unit tipe SPH 155 mm plus 18 tipe recovery plus 18 tipe ambulance plus 18 tipe bridge plus 18 tipe training dummy, bertahap sampai 2026, total 404 unit.
Sementara itu untuk angkut infantri pendamping tank dan ifv ini ambil dari Australia lapis baja m113as4 tipe APC sebanyak 450 unit plus 17 unit tipe MSV yang mau dipensiunkan bertahap tahun 2021-2026.
Dengan demikian bisa terbentuk 6 brigade mekanis baru sampai 2026.
jangan gila bung masak sasis sekecil itu mau jadiin sph 155mm
Bisa lah itu SSPH primusnya singapore body kecil make 6 inch howitzer apalagi kek gini wkwkwkwk. Banyak kok contoh sph kecil pake 155mm
Indonesia btuh jenis ini setidaknya 200 biji untuk d sebar sepanjang perbatasan darat d kalimantan,timor leste dan papua..karna lbih ringan da cocok untuk manufer d perbatasan yg mayoritas hutan..lincah. sedang leopart khusus untuk perang kota
Segera Produksi Utk Memenuhi Kebutuhan TNI AD & Ekspor Utk Menambah Devisa Mengingat Sedang Krisis Ekonomi Mata Uang & Perang Dagang, Sy Nggak Tau Mekanisme Penjualan Alutsista dg Mata Uang Rupiah ataupun Dollar Ke Negara Pembeli, Utk Tank Sprot Sebaikx Nggak Usah Di Beli Karena Sdh Ada BMP yg Lbh Lincah dr Tank Sprot & Kondisi Krisis Ekonomi Indonesia Kecuali Barter
Ane kira kita bsa mulai memasarkan tank ini k negara2 tetangga sprti filipin, bangladesh, thailand, dan vietnam.. khususnya di vietnam dan thailand mereka pnya bnyk tank bekas era perang dingin yg numpuk, kan bagus klo diganti sama tank ini
Kalo krisis ekonomi mana mungkin berani beli sprut juga. Itu sprut buat gantiin pt76. Segitu gitu juga lumayan banyak. Bmp biarin aja buat infantry support aja. Buat sprut ya untuk anti tank role