Rangemaster G2: Tawarkan Jarak Tembak Efektif 1.000 Meter, Inilah Item Terbaru Senapan Runduk TNI AD
Setelah sebelumnya menggunakan Accuracy International Arctic Warfare (AW) L96A1, kini satuan elite TNI AD memordenisasi jenis senapan runduk keluaran baru yang dilansir (juga) dari Inggris. Inilah Rangemaster G2, serupa dengan AW L96A1, senapan sniper dengan pola bolt action berkaliber 7,62 mm ini mengadopsi magasin dengan isi 10 peluru. Unit Infanteri Kostrad TNI AD menjadi satuan yang pertama kali memperkenalkan sosok senapan runduk ini ke publik.
Baca juga: Accuracy International Arctic Warfare – Senapan Runduk TNI Yang Tahan Suhu Ekstrim


Apa yang istimewa dari Rangemaster G2? Dari kemampuan jarak tembak efektif, bila AW L96A1 punya jarak tembak efektif 800 meter, maka Rangemaster G2 jarak tembak efektifnya bisa sampai 1.000 meter. Dalam hal aksesoris pendukung, Rangemaster G2 dilengkapi picatinny rail dari area laras sampai belakang. Dengan adanya rel pada laras menjadikan senapan sniper ini bisa lebih banyak opsi untuk dipasangi alat bidik. Rel di sisi atas terpasang mati dengan ketinggian 20 MOA (minute of angle)tanpa terputus sehingga pemasangan optik secara kombo dapat dilakukan. Di sisi dalam, sistem gerendel dan mekanisme didudukkan ke sasis pada empat titik yang dilengkapi dengan roller untuk mengurangi vibrasi pada laras.
Baca juga: Winchester M-70 – Senjata Sniper Legendaris Indonesia, Tatang Koswara
Pihak manufaktur senapan ini, yaitu Rangemaster Precision Arms (RPA) dari Midland, Inggris, merancang senapan ini dengan popor yang memiliki setelan ketinggian sandaran pipi (cheek rest), ketebalan popor dapat diatur melalui bantalan popor yang sudah menggunakan desain tarik/ sorong, serta popor yang dapat dilipat dan dikunci ke pangkalnya hanya dengan satu sentuhan ke tuas. Desain setelan ini tentu memudahkan pengoperasian bagi sniper dengan postur tubuh yang berbeda.
Baca juga: Galil Galatz Sniper – Senapan Penembak Runduk Taipur Kostrad TNI AD
Rangemaster G2 termasuk senapan sniper jenis baru, pasalnya baru dirilis pada tahun 2012. Rangemaster G2 frame-nya dibangun dari material alumunium 6061-T6 yang ringan dan tahan karat. Bobot senapan ini mencapai 6,8 kg, belum termasuk bipod dan teropong bidik. Sementara bila lengkap dengan bipod dan teropong, bobot senjata menjadi 7,35 kg.
Baca juga: Spotter – Ini Dia! Teman Sejati Para Sniper
Sebagai senapan runduk dengan standar NATO, Rangemaster G2 seluruh komponennya telah dilabur lapisan tahan korosi dan friksi rendah sehingga mengurangi gesekan. Sistem pelatuknya dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna, dan sistem penguncinya dibuat ganda. Laras dari Rangemaster G2 ini dibuat dengan teknik cold hammer forged, dites secara individual di pabrikan, dan hanya diambil yang terbaik sesuai standar. Bagian luar dilengkapi dengan fluting untuk membantu pemuaian, dan di ujung larasnya disiapkan peredam hentakan (recoil) berukuran besar dengan tiga tingkap yang lazimnya hanya ditemui pada senapan runduk kaliber besar. (Gilang Perdana)
Spesifikasi Rangemaster G2:
– Kaliber: 7,62 x 51 mm NATO
– Sistem operasi: manually operated bolt action
– Panjang laras: 660 mm
– Panjang keseluruhan: 1.219 mm
– Panjang dengan popor terlipat: 950 mm
– Bobot senjata : 6,8 kg
– Bobot senjata berikut bipod dan teropong: 7,35 kg
– Kapasitas magasin: 10 peluru
– Jarak tembak efektif: 1.000 meter
Admin bahas dong senjata buatan Komodo Armament (dulu Danan Armament)
Bobotnya ringan tidak menyiksa infanteri yang mengoperasikan. Kayaknya pindad perlu juga punya produk sniper seperti ini.
Sniper sudah bisa dibuat oleh Komodo Armament, ada 2 versi : bolt action dan chassis sniper rifle
komodo armament itu sales produk import bukan bikin sendiri, barang impor yang costumized oleh penjual indonesia
Sebenarnya range standart perang kota dan terbuka sudah terpenuhi oleh kita..100m-250m…kalo sniper spt ini..utk berburu..terutama tugas khusus..memburu target…
Hm…biasa-biasa saja.
kecuali kl sudah battle proven, bolehlah membanggakan diri.
Setiap senjata padti ada lebih kurang nya namun sehebat apapun senjata itu…tanpa sebuah pembuktian formal seperti pernah juara di ini dan itu.. maka senjata tsb pasti akan masuk kualifikasi dengan kualitas tidak baik.
senjata ss2 v5a1 sudah pernah diulas belum min?saya pernah baca kata personel yang menggunakannya ada beberapa kelemahan disenjata ini .
Hmmm harus di cek di menu Etalase Alutsista, dipantau dulu ya.
@admin,…apakah di satuan2 TNI deh punya sniper cheytac m200??…konon jenis ini yg katany sniper rifle trbaik d dunia saat ini selain mcmillan tac 50.
Bung @admin, mau nanya nih
Laras senapan SS1 / SS2 / SS3 dan senapan lainnya itu produksi di Indonesia atau masih IMPOR
karena menurut Informasi yang saya dapat, semua laras senapan Pindad masih DI-IMPOR dari China dan negara Eropa Timur
Benarkah ?
Malah pernah denger plat bahan larasnya diimpor dr israel krn dg tebal plat yang lebih tipis tapi memiliki kekuatan setara dg laras standar nato
Admin, kalo di bandingkan dgn spr pindad gimana? Kira2 kelebihan kekurangan masing2?…..
kalo mnurut saya, spr2 sniper trbaru pindad, lbh mngarah k sniper anti material. bobotny katany ampe mncapai 16 kg!!!…ini yg hrs diperbaiki oleh pindad. hrs kita akui, pindad msh bnyk trtinggal dlm hal senjata sniper.
akhirnya…… pesenan ane di muat juga… thanks min….