Radar Hanud Medium Long Range dari Leonardo Telah Dikirim ke Indonesia
|
Lumayan lama tiada kabar berita tentang pengadaan radar hanud (pertahanan udara) RAT-31 DL/M buatan Leonardo S.p.A. Namun, belum lama ini ada kabar yang menyebut bahwa radar yang akan dioperasikan Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) – d/h Kohanudnas, telah dikirimkan dari Italia ke Indonesia.
Baca juga: Kohanudnas Bakal Diperkuat Radar Baru Leonardo RAT-31 DL/M, Ini Spesifikasinya!
Diwartakan oleh akun Instagram SGI Logistics, disebutkan pengiriman alutsista ini telah berhasil dikirimkan dari Milan, Italia menuju ke Jakarta oleh SGI Logistics bekerjasama dengan Brixia Cargo. Pengiriman radar canggih seberat 30 ton membutuhkan penanganan dan tingkat kehati-hatian yang ekstra tinggi. Proses loading dan unloading di Milan dan Jakarta serta pada saat transit di Luksemburg menjadi tantangan tersendiri.
Direktur SGI Logistics, Alvian Damar Kusuma menuturkan “Misi penting dalam pengiriman barang berteknologi canggih telah kita atur setiap detail mekanismenya, penting bagi SGI Logistics untuk memitigasi kemungkinan resiko terburuk yang sewaktu-waktu dapat terjadi dilapangan. Terlebih barang yang dikirimkan memiliki dimensi oversize serta harus melewati verifikasi yang ketat dari otoritas kemanan Italia”
Pengiriman radar Leonardo selex RAT 31 DL/M untuk SATRAD 221 Ngliyep, Jawa Timur, yang selama ini menggunakan radar pengadaan tahun 1960an AWS-2 buatan Plessey, Inggris.
Sumber foto : SGI Logistics pic.twitter.com/d3t4RE3kEB
— Melvin averyl tobias (@MELVINaveryl) February 7, 2023
SGI Logistics menyebut bekerja dengan profesionalitas serta standar tinggi dalam setiap pengiriman barang yang memerlukan penanganan khusus. Hal ini berlaku bagi semua klien SGI, termasuk TNI Angkatan Udara yang telah lama mempercayakan pengiriman alutsista kepada SGI Logistics.
Dalam spanduk paket radar tertera logo Leonardo, Defend ID, dan BUMN PT Len Industri. Kilas balik ke November 2019, saat itu PT Len Industri dan Leonardo S.p.A. telah menandatangaani kontrak pengadaan Radar Pertahanan Medium Range di Bangkok dalam ajang Defence & Security 2019. Sejauh ini belum diketahui detail alih teknologi yang akan didapatkan PT Len dari pengadaan radar hanud buatan Italia ini.
Meski berupa radar statis – Fixed Air Defence Radar, namun, sistem RAT-31 DL/M dapat dipindahkan, yaitu antena dan kontainer radar dapat diangkut dengan pesawat sekelas C-130 Hercules atau dengan helikopter angkut berat CH-47 Chinook.
Bila digeser menggunakan truk, maka dapat digunakan truk taktis dengan kapasitas 10 ton. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan radar ini sekitar 120 menit dengan tenaga 5 personel.
Radar yang banyak digunakan oleh negara-negara NATO ini beoperasi dalam frekuensi L-band. Bentang antena radar ini 77 m² (11 meter ·7 meter) dengan kecepatan putaran 10 detik atau 6 rpm rotation. Kebutuhan tenaga radar ini adalah 84 kW.
Dari spesifikasinya, RAT-31 DL/M disebut dapat mendeteksi kehadiran rudal balistik dan telah dilengkapi perangkat untuk menghadapi peperangan elektronika/ECM (Electronic Counter Measure).
Radar yang termasuk medium long range ini mengusung teknologi 3D – tiga dimensi yang mencakup 3D (Range, Azimuth, Height) dengan kemampuan surveillance (pengawasan/penjagaan) dan memiliki jangkauan hingga 400 km serta ketinggian deteksi 30.500 meter.
Baca juga: Dengan Radar Weibel, Kini Satrad 215 Mampu Mengendus Pergerakan di Pulau Christmas
Radar RAT 31 DL/M nantinya akan dipasang di Satuan Radar (Satrad) 221, Ngliyep, Malang, Jawa Timur sebanyak satu unit. Sebelumnya ditargetkan radar ini dipasang pada tahun 2022. (Gilang Perdana)
@lintang…S400 saat meluncur nozel inner linner after burnernya pasti gosong tapi tak meleleh
Min, bahas s400 yg gosong dong biar rame
GM403 + RAT-31 DL/M selain NASAMS juga cocok diintegrasikan dgn sistem hanud SAMP/T Mamba (Aster 15 dan/atau Aster 30). Saatnya bangun payung pertahanan udara nasional secara berkelanjutan sesuai tujuan mulia di dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 1945.
@boby
Sebagian sudah dijawab @ayam
Thales GM400 itu GCI radar dgn fungsi spesifik yaitu air surveilance & detection
Leonardo RAT-31 punya kemampuan air defense seperti search, tracking & fire control support
Justru TNI AU juga membeli radar Israel yang direbranding Ceko yang bisa GCI & air defense
Hisar O untuk sistem Trisula malah pakai ELM2084 bukannya GM400
@ayam
Yang dari Excalibur memang rebranding. Tapi yang dari Retia rumornya pakai ELM2084 juga tapi ada modifikasi dari Retia agar beroperasi 360°. Apa pakai pilihan multi fixed array seperti MFStar atau rotating array seperti GM400
@periskop
450 km surveilance untuk target subsonic. Target supersonik efektif 200-250 km. Masih lebih unggul RAT-31 DLM
Kalah spek sama radar GM-400 radar Thales Raytheon bagusan radar buatan Prancis jarak endus 470 km
hmm, program fremm ngga ada berita baru min?
Mata untuk arah samudera Hindia..
Hohoho
Cukup banyak juga program pengadaan radar TNI AU setelah Leonardo. Thales GM400 & Retia dgn rebranding radar Israel (masih belum diketahui tipe radarnya) untuk GCI role, Excalibur Army dgn rebranding EL/M-2084 buat sistahanud Trisula