Radar GCI AESA Thales GM403 Akan ‘Cover’ Ruang Udara IKN Nusantara
|Lantaran bakal dihuni oleh petinggi negeri ini, maka sistem pertahanan udara pada Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur akam menjadi prioritas. Sebut saja tentang radar, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI lewat akun X (d/h Twitter) menyebut bahwa sistem hanud IKN Nusantara akan di-cover oleh radar Ground Control Interception (GCI) Thales GM403, yang notabene akan menjadi radar tercanggih di arsenal Koopsudnas (Komando Operasional Udara Nasional).
Baca juga: Koopsudnas Akan Diperkuat 13 Unit Radar GCI Thales GM403, Ini Kecanggihannya!
Selain pernyataan penempatan GM403 yang meng-cover wilayah IKN Nusantara, disebut juga bahwa produksi atas pesanan 13 unit radar Thales GM403 untuk Indonesia kini telah mencapai 70-80 persen. Dan dari postingan yang diunggah pada akun X, nampak bahwa GM403 pesanan Indonesia nantinya dapat diangkut dan dioperasikan pada platform heavy truck 8×8.
Thales sendiri telah mengekspor GM403 dalam platform truk 8×8. Dengan modul radar dalam desain kontainer 20 kaki, GM404 dengan truk 8×8 telah digunakan oleh Georgia dan Finlandiia. Platform heavy truck 8×8 untuk GM403 nampaknya dapat disesuaikan dengan keinginan kustomer, seperti Georgia yang menggunakan Renault Truck Defense Type K 8×8, sementara Finlandia memilih menggunakan heavy truck produksi dalam negeri, Sisu E13TP 8×8.
Dirut PT @LenIndustri (Persero) Holding Defend ID Bobby Rasyidin, belum lama ini menyampaikan, wilayah udara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan di-cover dengan radar Ground Control Interception (GCI) GM-403 produksi bersama PT Len dan @thalesgroup , Prancis. pic.twitter.com/0cHYP8nbho
— Kemhan RI (@Kemhan_RI) July 8, 2024
Sementara untuk pesanan Indonesia belum diketahui secara pasti, bila merujuk pada poster di akun X Kemhan, maka identik dengan truk Tatra T815 8×8. Namun, bukan tak mungkin jika nanti yang digunakan adalah MAN TGS 8×8 High Mobility Cargo Transporter (HMCT), pasalnya jenis truk ini telah digunakan sebagai platform pada radar SHIKRA (Thales GroundMaster 200) Arhanud TNI AD, yakni jenis radar intai pada sistem hanud rudal Starstreak.
Thales GM403 merupakan jenis radar full digital dengan kemampuan pengukuran 3D (tiga dimensi) dalam frekuensi S-band. Termasuk keluarga radar GM400, disebut radar dengan teknologi AESA (Active Electronically Scanned Array) ini dapat mendeteksi berbagai jenis sasaran dengan presisi tinggi. Punya akurasi di kisaran 50 meter, Thales GM403 dapat mendeteksi sasaran secara instrumen dari jarak 470 km dan identifikasi sasaran dari jarak 390 km dengan tingkat akurasi 50 meter.
Rotasi antena Thales GM403 adalah 6 rpm dan ketinggian deteksi radar ini mencapai 30.500 meter dengan elevasi antena 20 derajat. Fitur yang melengkapi radar ini mencakup Electronic Counter-CounterMeasures (ECCM) dan Tactical ballistic missile (TBM) detection.
Thales GM403 bersifat mobile deployment, dimana sistem radar ini dapat dipindahkan dengan dukungan kontainer ukuran 20 kaki, dan dapat diangkut dengan truk trailer 6×6 atau 8×8. Paket kontainer dengan berat 10 ton ini pun dapat dibawa masuk ke kargo pesawat sekelas C-130 Hercules.
Untuk operasional, radar ini membutuhkan 4 personel, sementara deployment hanya butuh satu jam oleh 6 personel.
PT Len Industri mengungkapkan bahwa kesemua radar GM403 tetap akan dibuat di Perancis, namun komponen seperti Octopark – bagian dari transmitter radar, nantinya akan dibuat oleh PT Len Industri sebagai mitra penerima alih teknologi (ToT) dari Thales. (Bayu Pamungkas)
Thales SkyView Command and Control – Jantung Sistem Radar GCI GM403 Koopsudnas
Pakai rudal apa? Nggak cuma bisa mendeteksi saja tapi harus punya rudal juga buat intersep nya.
Punya Malay sama indo sama kok klu di artikel Thales itu gm400a bs deteksi dengan jangkauan 470-515km
Itukan di artikel Indo jg beli gm400a 13unit
Ambil sisi positifnya pembelian radar Indonesia dilakukan dengan jumlah besar dan termasuk alih teknologi dalam membangun radar sendiri, kalau nanti teknologinya sudah dikuasai, perkara buat radar dengan berbagai improvisasi akan jauh lebih mudah 🤫, lagian pembelian satu radar jangan dibandingkan dengan pembelian 25 unit radar baru 🤭, Indonesia juga bisa beli radar seperti yang dibeli Malaysia cuma kalau beli cuma satu apa manfaatnya bagi industri lokal??
Masih bagus punya Malaysia ya, GM 400 Alpha bisa deteksi hingga 515 km lebih. Yah anyway perbanyak sistem hanud jarak jauh/menengah. Jika Jerman membutuhkan hingga 20 unit Patriot untuk mengkover areanya seluas 357 ribu km² maka setidaknya Indonesia butuh 100 sistem Patriot untuk menjaga ruang udara Indonesia. Karena bentuk wilayah Indonesia kepulauan maka setidaknya Indonesia seharusnya lebih mengutamakan sistem hanud mobile yg lebih bebas bergerak di wilayah perairan Indonesia yaitu sistem hanud pada Kapal perang type AAW. Idealnya Indonesia butuh hingga 60 Kaprang AAW dengan dimensi diatas 6000 Ton atau sekelas Fregat Merah-Putih yg bisa membawa rudal anti udara hingga 64 unit.