Rabdan 8×8 – Ranpur Lapis Baja Produksi UEA dengan Turret Comotan dari BMP-3
|Nama ranpur (kendaraan tempur) roda ban ini adalah Rabdan 8×8, statusnya telah dioperasikan Angkatan Darat Uni Emirat Arab, dan bukan produk yang baru-baru amat, lantaran telah diperkenalkan ke publik di ajang IDEX 2019 di Abu Dhabi. Namun, yang menjadi menarik adalah Rabdan 8×8 ternyata mencomot turret dari ranpur IFV BMP-3 buatan Rusia.
Baca juga: Modifikasi ala UEA, Ranpur Amfibi IFV BMP-3 Dipasangi Turret DVK-30 Buatan Slovakia
Rabdan 8×8 adalah kendaraan tempur infanteri amfibi generasi terbaru yang dikembangkan oleh Al Jasoor, produsen kendaraan militer berbasis di Uni Emirat Arab (UEA). Kendaraan ini dirancang untuk memberikan keunggulan operasional di darat dan air, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kebutuhan misi.
Pengembangan Rabdan 8×8 merupakan hasil kolaborasi antara Otokar, perusahaan pertahanan asal Turki, dan Al Jasoor dari UEA. Kolaborasi ini menghasilkan kendaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan Angkatan Bersenjata UEA, dengan memadukan teknologi dan keahlian dari kedua negara.
Latar pengembangan Rabdan 8×8 tak terlepas dari UEA yang mengoperasikan sekitar 600 unit BMP-3 yang diterima antara 1992 dan 2000. Meskipun BMP-3 memiliki persenjataan yang kuat, kendaraan ini adalah platform beroda rantai yang kurang sesuai dengan kebutuhan mobilitas UEA.
Untuk meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas, UEA bekerja sama dengan Otokar dari Turki melalui perusahaan joint venture Al Jasoor untuk mengembangkan Rabdan, yang didasarkan pada platform Otokar Arma 8×8.
Dengan alasan efisiensi biaya dan logistik, Rabdan mengadopsi turret BMP-3, UEA dapat memanfaatkan inventaris persenjataan dan amunisi yang sudah ada, mengurangi kebutuhan pelatihan ulang kru, dan menyederhanakan logistik pemeliharaan. Integrasi turret BMP-3 pada platform beroda ban Rabdan memberikan kombinasi optimal antara daya tembak yang kuat dan mobilitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan operasional UEA.
Dengan mencomot turret BMP-3, maka Rabdan punya daya gempur yang memadukan kinerja meriam 100 mm yang mampu menembakkan rudal anti-tank 9M117, kanonkoaksial 30 mm, dan senapan mesin 7,62 mm. Rabdan 8×8 menjadi kendaraan pertama yang mengintegrasikan sistem senjata remote EOS R800, menunjukkan komitmen Al Jasoor dalam mengadopsi teknologi mutakhir untuk meningkatkan kapabilitas tempur
Selain varian tempur yang dipasangi turret BMP-3, Rabdan 8×8 juga dihadirkan dalam varian Ambulans dan Kendaraan Pemulihan (Recovery Vehicle). Dilengkapi dengan mesin berdaya 720 hp, mampu beroperasi di medan berat untuk mendukung operasi pemulihan kendaraan lain.
Kenalkan Al Wahash IFV – Ranpur Lapis Baja 8×8 dengan Kubah Meriam BMP-3
Dari spesifikasi, Rabdan 8×8 punya bobot sampai 30 ton dan mampu mengangkut hingga 12 personel, termasuk kru. Dapur pacunya mengadalkan mesin diesel 6 silinder turbocharged berdaya 600 hp. Menggunakan transmisi otomatis dengan 6 gigi maju dan 1 gigi mundur, Rabdan punya kecepatan maksimum 105 km per jam dan jarak tempur sampai 700 km dalam sekali pengisian bahan bakar.
Rabdan dirancang untuk perlindungan balistik hingga Level 4 STANAG 4569 yang mampu menahan tembakan langsung peluru kaliber 14,5 mm API dari jarak 200 meter. Kabin kru dan kompartemen pasukan menggunakan baja komposit serta desain V-hull untuk meningkatkan ketahanan. Sesuai dengan STANAG 4569 Level 4a dan 4b, Rabdan 8×8 dapat menahan ledakan ranjau darat seberat 10 kg TNT di bawah roda (4a) dan ledakan yang sama di bawah lambung (4b). (Gilang Perdana)
Sepertinya buat orang awam spt saya masih jauh lebih baik APC Anoa dibanding Rabdan sama2 gado2 body dan senjata tapi bisa mabur berkat 2 nozel roket dibelakang Anoa seperti thrust nozel F35 utk jenis tertentu