Pukul Mundur Pasukan Ukraina di Kursk, Untuk Pertama Kali Rusia Menyita APC M1126 Stryker 8×8
|Kubu Barat pernah dipermalukan pada bulan Mei lalu, yakni dengan digelarnya “War Trophies” di Victory Park, Moskow, beragam jenis persenjataan dari AS dan sekutunya yang digunakan Ukraina dipamerkan ke publik dalam kondisi rusak, sebut saja mulai dari Main Battle Tank (MBT) M1A1 Abrams, Leopard series sampai berbagai jenis ranpur APC, baik roda ban maupun roda rantai. Meski begitu, masih ada yang kurang dari “War Trophies” kala itu.
Yang kurang dari “War Trophies” adalah tidak adanya ranpur APC buatan Amerika Serikat, M1126 Stryker. Berdasarkan laporan media internasional, sebanyak 90 unit Stryker telah diklirim oleh AS ke Ukraina pada pertengahan tahun lalu.
Nah, baru kali ini terkonfirmasi pasukan Rusia berhasil mendapatkan M1126 Stryker, yang ironisnya ranpur ini justru didapatkan pasukan Rusia dalam operasi tempur di Kursk, yakni wilayah Rusia yang sampai saat tulisan ini diturunkan masih dikuasi oleh pasukan khusus Ukraina.
Pada tanggal 14 Agustus 2024, channel Telegram Rusia War Webm melaporkan bahwa tentara Rusia telah menyita M1126 Stryker buatan AS pertamanya. Peristiwa ini terjadi di wilayah Kursk, tempat Stryker, yang merupakan bagian dari 82nd Air Assault Brigade disergap. Insiden tersebut mengakibatkan penyitaan ranpur dan kematian awaknya. Stryker yang ditangkap kemudian dipamerkan dengan mengibarkan bendera 810th Independent Marine Infantry Brigade Rusia.
Stryker direbut selama serangan besar Ukraina ke Oblast Kursk Rusia, yang dimulai pada 6 Agustus 2024. Serangan ini merupakan salah satu operasi lintas batas terbesar dalam konflik yang sedang berlangsung, dengan pasukan Ukraina maju hingga 10 kilometer ke Oblast Kursk dalam beberapa hari pertama. Penggunaan Stryker, bersama kendaraan lain yang dipasok Barat seperti Marder dari Jerman, memfasilitasi kemampuan pasukan Ukraina untuk menembus pertahanan Rusia dan mengamankan posisi-posisi penting, termasuk pusat gas Sudzha.
Penggunaan Stryker oleh pasukan Ukraina, yang dipasok melalui paket bantuan militer dari Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya, telah menunjukkan kegunaan kendaraan tersebut dalam operasi ofensif cepat. Stryker memberikan mobilitas dan perlindungan bagi infanteri Ukraina saat mereka bergerak melalui area dengan pertahanan Rusia yang terbatas. Kemajuan ini mengharuskan Rusia untuk mengerahkan kembali sumber daya dari wilayah lain untuk menanggapi serangan Ukraina, terutama yang berdampak pada operasinya di area seperti Donetsk.
Berdasarkan laporan terbaru, pasukan Ukraina telah menembus hingga 20 kilometer ke wilayah Rusia, merebut sekitar 74 permukiman dan sekitar 1.000 kilometer persegi tanah. Meskipun menghadapi serangan udara dan artileri Rusia, kemajuan Ukraina terus berlanjut, didukung oleh unit-unit mekanis, termasuk Stryker. Sebagai tanggapan, Rusia telah mengumumkan keadaan darurat di Kursk dan wilayah-wilayah tetangga, yang menunjukkan komitmen sumber daya yang signifikan untuk melawan operasi Ukraina.
Stryker Leonidas – Integrasi High Power Microwave Counter Drone di Ranpur Lapis Baja
Diproduksi oleh General Dynamics Land Systems (GDLS), sebuah divisi dari perusahaan General Dynamics yang berbasis di Amerika Serikat. M1126 Stryker merupakan varian utama dari kendaraan Stryker, yang dirancang sebagai pengangkut personel lapis baja (Armored Personnel Carrier, APC). Kendaraan ini dirancang untuk mengangkut hingga sembilan infanteri beserta dua awak (pengemudi dan komandan).
M1126 Stryker mulai diproduksi pada awal 2000-an dan pertama kali dikerahkan pada tahun 2003 dalam invasi Irak. Stryker digunakan dalam berbagai operasi tempur, termasuk Operasi Enduring Freedom di Afghanistan dan Operasi Iraqi Freedom. Salah satu alasan utama keberhasilan Stryker adalah kemampuannya untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai ancaman, termasuk ranjau darat dan tembakan senjata ringan, sambil tetap memiliki mobilitas tinggi di berbagai medan.
Seiring berjalannya waktu, Stryker terus mengalami pengembangan, termasuk penambahan sistem perlindungan yang lebih canggih seperti Slat Armor (untuk melindungi dari serangan roket RPG) dan peningkatan daya tembak seperti pemasangan Remote Weapon Station (RWS) yang dapat mengoperasikan berbagai senjata seperti senapan mesin dan peluncur granat otomatis.
Varian lain dari keluarga Stryker juga dikembangkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan militer, termasuk versi M1128 Mobile Gun System (dengan meriam 105 mm), versi M1132 Engineer Squad Vehicle, dan versi M1135 Nuclear, Biological, Chemical Reconnaissance Vehicle.
Stryker punya berat sekitar 16-19 ton (tergantung pada varian dan perlengkapan). Persenjataan utama terdiri dari senapan mesin 12,7 mm (M2 .50 cal) atau senapan mesin 7,62 mm (M240) di Remote Weapon Station (RWS). Ranpur berpenggrak delapan roda ini disokong mesin Diesel Caterpillar 3126, 350 hp. Kecepatan maksimum sekitar 100 km/jam (di jalan raya) dan jarak operasional sekitar 500 km. (Gilang Perdana)
Kim Jong Un Kepincut Alutsista Buatan AS, Inilah Panser ‘Stryker’ Cita Rasa Korea Utara
Seluruh eropa dan amerika belum masuk… itu baru ukraina aja…., itukah yang disebut siap melawan nato sendirian?…
astaga… masih aja ruski pake footage DCS buat propaganda. basi coy!
mana mungkin ruski bisa nahan serangan balik ukraina??? sebentar lagi tembus moskow ini serangan baliknya.
ga pernah bahas perkembangan pertempuran di kursk min ?
Kita bahas dari sisi alutsistanya ya 🙂
Saya kurang paham apa pentingnya kehilangan 1 IFV dibandingkan dengan kehilangan muka karena 1000 Km² wilayahnya berhasil direbut oleh lawan tanpa perlawan berarti hanya kurang dari 1 Minggu padahal negaranya sendiri yg diserang adalah negara dengan kekuatan militer nomor 2 di Dunia.
Ini sudah bukan lagi war Thropy tapi ini sudah menjadi harga diri yg sudah terinjak-injak dan tidak bisa membalasnya. Blitzkrieg Ukraina di Kursk adalah gambaran bagaimana rapuhnya pertahanan Rusia digabungkan dengan sistem rantai komando yg parah apalagi ini sudah yg ketiga kalinya Rusia bisa diacak-acak dari luar setelah incursion atau penerobosan yg dilakukan oleh sukarelawan Rusia anti Putin dan yg terakhir oleh Wagner.
Tujuan pasti dari operasi Ukraina ini masih belum pasti tapi aksi tersebut memberikan dampak strategis bagi Ukraina setelah mengalami kemunduran di berbagai front atau dalam kacamata yg lain, kemunduran Ukraina adalah sebuah jebakan untuk menarik sebanyak mungkin pasukan reguler Rusia kedalam wilayah Ukraina dan itu terbukti jelas saat pasukan Ukraina menyerbu Rusia mereka hanya menghadapi pasukan cadangan wajib militer dan sukarelawan Rusia yg menjaga perbatasan.
Dampak psikologis bagi kedua belah pihak jelas sangat besar dimana Rusia menghabiskan banyak prajurit hanya untuk merebut sejengkal tanah Ukraina tapi Ukraina hanya butuh 2000 prajurit untuk merebut wilayah yg lebih luas. Ambil contoh aksi penerobosan pasukan Rusia di Kharkiv. Mereka sampai mengeluarkan 30.000 pasukan reguler hanya untuk mendapatkan 140an Km² wilayah sedangkan Ukraina hanya dengan 4 Brigade atau sekitar 2000an pasukan bisa merebut hampir 8x lipat wilayah Rusia. Itu menjadi tamparan yg jelas bagaimana bahkan Superioritas udara Rusia di wilayahnya sendiri tidak bisa terjamin ketika banyak heli Ka-52 dan Su-34 Rusia tertembak jatuh di Kursk padahal Ukraina belum mengeluarkan F-16 dan pasukan bantuan mereka di Sumy yg berbatasan dengan Kursk bisa lebih dari 2 Korps atau sekitar 60.000 pasukan.
Dengan sebagian besar pasukan Reguler Rusia sekitar lebih dari 400.000-500.000 pasukan mereka terjebak di Ukraina sedangkan sisanya sekitar 400.000-500.000 pasukan yg maju pada awal-awal perang sudah terluka dan masih butuh perawatan.
Sekarang bagaimana Rusia akan menghadapi pasukan elit Ukraina yg memang sudah disiapkan di sisi Utara dekat dengan batas wilayah Rusia ini. Jika Rusia menarik sebagian saja pasukan mereka dari front saat ini jelas itu akan langsung menggoyangkan keseimbangan dan momentum Rusia saat ini. Jika mengambil pasukan misal dari Kaliningrad dan pasukan perbatasan lainnya jelas itu takkan cukup. Ukraina bisa terus menyerbu wilayah Rusia seluas mungkin dan akan menjadikannya sebagai bahas negosiasi kedepannya termasuk PLTN Kursk yg sebentar lagi akan direbut oleh Ukraina. Yah Gerasimov wajib dibuang dan Surovikin jelas takkan mau kembali untuk menerima bom yg sudah meledak di bangku panas Panglima Rusia saat ini. Hhhhhhhhhh
Atas nama FBR (bukan Forum Betawi Rempug yaa… Bukaaan) alias Fans Boy Rusia: menyampaikan aspirasi kuar agar Valery Gerasimov dipecat segera dan dibuang jauh2 ke Chad. Angkat lagi Sergei Surovikin sebagai panglima.
masalahnya bukan merebut wilayah, tapi mempertahankannya.. kalo buat exist doank mah malah buang2 tenaga yang sudah ngos2an..
Bagi saya trophy terbesar adalah teknologi Turret Ejection yang tiada duanya didunia.
Kalau alutsista darat Rusia tak ada yg bisa dijadikan trophy oleh Ukrainia atau barat dah remuk soalnya