Puas Atas Kinerja Tempur, India Berencana Produksi Rudal Udara ke Udara Vympel R-73E
|Tawaran Rusia untuk memperluas kerja sama industri pertahanan, termasuk membangun fasilitas produksi di negara mitra, rupanya direspon positif oleh India. Sebagai negara importir terbesar produk persenjataan dari Rusia, maka tak akan sulit bagi India untuk memperluas kerja sama produksi yang telah terbangun. Setelah meraih lisensi produksi Sukhoi Su-30MKI, kini India bermaksud untuk memproduksi rudal udara ke udara jarak dekat Vympel R-73E.
Baca juga: Vympel RVV-MD – Varian Tercanggih Rudal R-73 yang Diklaim Berhasil Jatuhkan F-16 Pakistan
Sebagai negara yang dominan menggunakan jet tempur buatan Rusia/Soviet, maka keberadaan rudal Vympel R-73E, menjadi elemen kunci pertahanan udara India, yang mana Vympel R-73 telah menjadi senjata andalan pada jet tempur Sukhoi Su-30MKI dan MiG-29. Sementara dari sisi pengguna, Angkatan Udara India selama ini cukup puas dengan performa R-73, yang diketahui dari terjadinya beberapa kali order pengadaan lanjutan.
Dikutip dari bulgarianmilitary.com, dengan semakin fokusnya India pada kebijakan Atmanirbhar (kemandirian), maka kebutuhan akan produksi rudal ini di dalam negeri semakin menjadi kebutuhan. Pendekatan yang dipertimbangkan untuk mewujudkan tujuan ini melibatkan produksi rudal R-73E berdasarkan metodologi “Make III”, sebagaimana dijelaskan dalam Bab III Prosedur Akuisisi Pertahanan 2020.
Proposal untuk memproduksi rudal R-73E secara internal sejalan dengan kebijakan Atmanirbhar membuka jalan menuju kemandirian dalam pembuatan rudal.
Inisiatif ini tidak hanya memperkuat persenjataan pertahanan udara India tetapi juga sejalan dengan etos Atmanirbhar Bharat dalam mengurangi ketergantungan pada asing.
Vympel R-73 dipuji secara luas karena kinerjanya yang unggul dan merupaka penting dari cetak biru pertahanan udara India. Diciptakan dan diproduksi oleh Tactical Missiles Corporation, rudal udara ke udara kompak ini memiliki jangkauan 30 kilometer, dengan varian terbarunya – RVV-MD – yang punya jangkauan hingga 40 kilometer.
Fitur yang membedakan rudal ini (RVV-MD) adalah kemampuannya untuk terlibat dalam pertempuran udara, menunjukkan kinerja yang kuat di segala arah, bahkan dalam kondisi pengujian menghadapi peperagan elektronika.
Vympel R-73 pertama kali dikembangkan pada tahun 1973 oleh Vympel NPO. Dan setelah lewat serangkaian uji, R-73 mulai digunakan oleh AU Soviet pada tahun 1982. Serupa dengan Sidewinder, R-73 juga mengincar panas yang dihasilkan target, yakni dengan pemandu sensor infra merah (infra red guided) all aspect.
Ini artinya R-73 dapat menghajar target dari beragam sudut dan posisi. Rudal ini dipersiapkan untuk meladeni dogfight paling berat sekalipun, yaitu hingga level 12G, tidak itu saja, R-73 secara teori dapat dioperasikan dari segala kondisi cuaca, dan hebatnya lagi rudal ini sudah anti jamming.
Serupa dengan AIM-9X Sidewinder, R-73 dapat diintegrasikan dengan helm pilot, memungkinkan pilot untuk membidik sasarannya dengan hanya melihatnya saja. R-73 ditenagai oleh sebuah mesin roket berbahan bakar padat (solid fuel rocket engine).
Untuk bermanuver, R-73 memiliki empat sirip kontrol yang terletak di bagian depan serta stabilizer di bagian belakang sayap. Tak kalah dengan Sidewinder terbaru, R-73 juga memiliki thrust-vectoring yang memungkinkannya untuk melakukan manuver paling ekstrim sekalipun.
R-73 dapat menguber sasaran hingga kecepatan Mach 2.5. Dari berat totalnya yang 105 kg, 7,4 kg di dalamnya berupa hulu ledak. Bagaimana dengan soal jangkauan? Untuk yang satu ini R-73 punya perbedaan antar varian. Untuk tipe R-73E (20 km), R-73M1 (30 km), dan R-73M2 (40 km).
Dalam duel di atas langit Kashmir pada 27 Februari lalu, AU India mengklaim telah menembak jatuh sebuah F-16 Fighting Falcon milik Pakistan. Klaim tersebut berdasarkan keterangan dari pilot MiG-21 Bison, namun apesnya India sampai saat belum bisa membuktikan klaimnya, lantaran India menyebut F-16 jatuh berada di wilayah Pakistan. Nah, rudal yang diklaim telah menjatuhkan F-16 adalah Vympel R-73, jenis rudal udara ke udara jarak dekat yang merupakan tandingan AIM-9 Sidewinder.
Karena puas dengan kinerja R-73, AU India dikabarkan kembali mengorder R-73 untuk dipasangkan pada MiG-21 Bison dan tentunya Sukhoi Su-30MKI. Dikutip dari zeenews.india.com (29/7/2019), India telah menandatangani kontrak pembelian rudal R-73, persisnya varian R-73E (Extended Range). Dikatakan nilai pengadaan mencapai nilai US$215 juta untuk 300 unit rudal R-73E. (Bayu Pamungkas)
tak semudah itu cil, si US akan memantau apapun yang di berbau Rusiana akan langsung eksekusi CAATSA, jadi keputusan penuh ada ditangan US.
Indonesia bisa beli rudal2 utk SU 27-30 dari india mengganti rudal yg sdh mulai habis pakai di TNI AU