PTS-10: Kendaraan Angkut Amfibi Terbesar Korps Marinir TNI AL
|Dalam sebuah defile Korps Marinir di Jakarta pada awal tahun 2000-an, ada sebuah kendaraan tempur (ranpur) yang lumayan menyita perhatian masyarakat sekitar. Buat orang awam, kendaraan ini diasosiasikan sebagai sebagai tank, tak salah memang anggapan ini, sebab kendaraaan ini mengsung roda rantai dan bersosok sangar, plus dibalut cat hijau tempur khas Korps Marinir TNI-AL.
Baca juga: KAPA Multiguna – Digadang Sebagai Pengganti KAPA K-61 Korps Marinir
Bagi saya pribadi, inilah kendaraan roda rantai terbesar yang pernah saya lihat di Indonesia. Ukurannya jauh lebih besar dan gagah ketimbang tank amfibi Marinir atau tank-tank kavaleri TNI AD sekalipun. Setelah ditelusuri, terungkaplah identitas dan spesifikasi kendaraaan ini, tak lain adalah PTS-10.
PTS-10 atau dalam bahasa Rusia (Plavayushchij Transportyer – Sryednyj)-10 adalah kendaraan angkut amfibi ukuran sedang buatan Uni Soviet. PTS-10 dibuat oleh pabrik State Soviet Factories pada awal 1965. Dilihat dari identitasnya, jelas PTS-10 bukan masuk kategori ranpur, di elemen Korps Marinir, PTS-10 disebut sebagai KAPA (Kendaraan Pengangkut Artileri). Kemampuan PTS-10 tidak kepalang tanggung, kendaraan super bongsor ini bisa menggotong muatan seberat 10 ton. Dalam beragam latihan, Korps Marinir sering mendayagunakan kendaraan ini sebagai pengangkut truk Unimog/truk REO dan kanon 105 mm dari LST (Landing Ship Tank)/LPD (Landing Platform Dock) ke bibir pantai.
Selain mampu menggendong truk dan kendaraan sekelas jip, dengan ukuran yang ‘raksasa’ PTS-10 bisa membawa 75 personel bersenjata lengkap dalam sekali angkut. Berkat adopsi roda rantai, PTS-10 tak kesulitan melahap medan off road yang berat. Proses loading dan unloading pun cukup mudah dilakukan lewat palka di belakang kendaraan.
PTS-10 dioperasikan oleh dua orang kru (seorang komandan dan pengemudi). Keceparan PTS-10 di air mencapai 11,5 Km per jam (maju) dan 5 Km per jam (mundur). Sedangkan kecepatan gerak di darat (jalan raya) adalah 42 Km per jam, serta kecepatan di medan off road rata-rata 27 Km per jam. PTS-10 ditenagai mesin diesel A-712P V12 water-cooled. Konsumsi bahan bakar kendaraan ini mencapai 150 liter untuk per 100 Km. Bahan bakar ini untuk menopang bobot PTS-10 yang keseluruhan mencapai 17 ton. Selain PTS-10, rantis angkut amfibi beroda rantai jenis lain juga dimiliki Korps Marinir, seperti K-61 yang bekas peninggalan operasi Trikora.
Baca juga: K-61 – Si “Penyambung Lidah” Operasi Amfibi Korps Marinir
Tidak diketahui berapa unit PTS-10 yang dimiliki Korps Marinir. Yang jelas selain Indonesia, kendaraan kelas berat ini digunakan pula di negara-negara eks pakta Warsawa, Mesir, Irak, dan Uruguay. Selain digadang sebagai pengakut artileri/pasukan, PTS-10 juga sering digunakan oleh Marinir untuk operasi militer non tempur, seperti pada tanggap bencana. Tapi karena sudah berumur sepuh, pihak Rusia malahan sudah memensiunkan PTS-10, kini PTS-10 ditawarkan kepada pihak sipil, harga yang dibandrol sekitar US$27.832. Tertarik? (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi PTS-10
- Negara pembuat : Rusia/Uni Soviet
- Pabrik : Soviet State Factories
- Panjang : 11,52 meter
- Desain : waterproofed hull
- Lebar : 3,32 meter
- Tinggi : 2,65 meter
- Berat total : 17 ton
- Beban angkut : 10 ton
- Mesin : diesel A-712P V12 water-cooled
- Kecepatan Max : di air 11.5 Km/jam; di darat 42 Km/jam;
- Jarak tempuh : 300 Km
Admin sekarang ada model baru lagi ga?
Buat angkut amfibi skrng yang paling gress ini http://www.indomiliter.com/kartika-hovercraft-penunjang-operasi-perang-dan-non-perang-tni/
@Admin tapi kartika muatan beban hanya 5 ton, masa kalah ama model lawas
Tapi Kartika anti ranjau lho mas 🙂
Usang.. Tapi mayan lah buat sungai..
Kalo samudera ada kapal selam..
Sayang kapal selam kita cuma 1 🙁
bekas perang dunia lagi..
Huft…
murah amat,ah mending beli mobil
wah wah pasti boros banget tuh konsumsi BBM nya. 150 liter per 100 km ckckck bayangin aja klo jelajahin pulau kalimantan kira2 berapa liter tuh abis nya.
pasti bisa ko kan pt pindat dah bisa buat panser and sejenis nya ya kita doa kan saja
RUSSIAN WAR MACHINE STROOONG !!!! 🙂
ok
coba Pindad memproduksinya juga …kayaknya cocok tuh buat angkutan marininir di pedalaman Kalimantan