PT Palindo Marine Lakukan First Keel Laying Kapal Hidro-Oseanografi “Ocean Going” Pesanan TNI AL
|Setelah Kementerian Pertahanan RI dan PT BTI Indo Tekno – agen Submarine Manufacturing and Products Ltd (SMP) di Indonesia, menandatangani kontrak pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS) SRV-F Mk.3, maka jadwal pengadaan kapal pembawa SRSV multak untuk diteruskan sesuai jadwal. Dan pada 14 Desember 2023, telah dilakukan tahap keel laying (peletakan lunas) perdana Kapal BHO (Bantu Hidro Oceganografi) Ocean Going pesanana Kementerian Pertahanan untuk Pushidrosal TNI AL.
Baca juga: SRV-F Mk.3, Kapal Selam Penyelamat yang Dinanti Korps Hiu Kencana Telah Resmi Diorder
Menurut informasi dari akun Instagram Pushidrosal pada 14 Desember 2023, tahap keel laying Kapal BHO Ocean Going dilakukan di PT Palindo Marine Batam. Secara simbolis komandan Pusat Hidro Oseanografi TNI Angkatan Laut (Dan Pushidrosal) Laksamana Madya TNI Budi Purwanto mengawali upacara keel laying Kapal BHO Ocean Going.
Pembuatan Kapal BHO Ocean Going pesanan TNI AL ini menggandeng pabrikan Jerman Abeking & Rasmussen sebagai mitra penyedia alih teknologi. Kemhan RI selaku pemesan dan pemegang kontrak pengadaan kapal dengan Abeking & Rasmussen Jerman bekerja sama dengan PT Palindo Marine Batam sebagai bagian dari Transfer of Technology (ToT) untuk membangun Kapal BHO Ocean Going.
Tentang Abeking & Rasmussen, manufaktur asal Jerman ini adalah peraih kontrak pembangunan dua unit kapal pemburu/sapu ranjau – Mine Countermeasures Vessels (MCMV) Frankenthal Class pesanan Kemhan untuk TNI AL – KRI Pulau Fani 731 dan KRI Pulau Fanildo 732.
Kapal BHO Ocean Going terbaru menjadi proyek berdurasi tiga tahun yang dimulai sejak Januari 2023 hingga Desember 2025. Tahapan proyek Kapal BHO Ocean Going mencakup berbagai kegiatan dan tahapan, seperti Main Ships Design Plan Review, Starting of Steel Cutting, Keel Laying, Launching, Ship Naming, Commissioning, Harbour Acceptance Test, Sea Acceptance Test, Crew Training, dan diakhiri penyerahan kepada pihak Kemhan RI di akhir 2025.
Kapal BHO Ocean Going memiliki panjang 105 meter, lebar 17,4 meter dan draft kapal 4,5 meter, serta kapasita mencapai 90 kru dan kecepatan 16 knot.
TNI AL saat ini mengoperasikan beberapa kapal oseanografi, termasuk yang paling canggih Rigel Class, namun kapal hidro-oseanografi buatan Perancis itu punya tonase kecil dan bukan untuk beroperasi di lautan lepas.
Hilangnya KRI Nanggala 402, Inilah Profil Kapal Penyelamat Kapal Selam dari Singapura dan Australia
Bila merujuk pada spesifikasi yang dibutuhkan TNI AL, kapal hidro-oseanografi berukuran besar yang mampu mengarung di perairan samudra (ocean-going hydrographic vessel) memang diperlukan, tapi fungsinya akan digabungkan sebagai kapal penyelamat kapal selam yang membawa Submarine Rescue Vehicle System (SRVS). (Gilang Perdana)
Yup betul, cerdas, kapal hbo og lebih baik digabung fungsinya dengan submarine rescue krn sangat jarang dipakai rescue tapi berhubungan erat fungsinya, bisa juga sebagai rescue bawah air lainnya.