Proyek Mild Life Modernization Tuntas, Korvet KRI Malahayati 362 Resmi Diserahterimakan
|Setelah menuntaskan tahap sea trial dan commodore inspection, korvet KRI Malahayati 362 yang masuk dalam proyek Mid Life Modernization (MLM), hari ini telah resmi diserahterimakan dari pihak pelaksana PT PAL Indonesia kepada Kementerian Pertahanan RI yang diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Marsekal Pertama TNI Yusuf Jaubari di Gedung PIP PT PAL, Surabaya pada 2 Oktober 2020.
Dengan penyerahan tersebut, maka KRI Malahayati 362 selanjutnya akan dioperasikan secara penuh oleh Satuan Kapal Eskorta Koarmada II. MLM untuk KRI Malahayati 362 resminya dimulai pada September 2016, selaku konraktor adalah PT PAL bersama PT Putindo Trada Wisesa.
Dikutip dari Dispen Koarmada II – koarmada2.tnial.mil.id (2/10/2020), disebutkan Kegiatan MLM merupakan salah satu upaya mempertahankan usia pakai dan kemampuan tempur. Menurut Kabaranahan Marsekal Pertama TNI Yusuf Jaubari, “Pelaksanaan dan hasil pekerjaan telah melalui uji kelaikan oleh Puslaik Kemhan dan secara akumulasi sudah terlaksana secara keseluruhan sesuai Scope Of Work (SOW) dalam kontrak dan saat ini KRI Malahayati 362 dalam posisi masa garansi,” ungkapnya.
Upgrade di KRI Malahayati 362 mencakup modernisasi sistem pendorong kapal dengan menggunakan combine diesel and diesel (CODAD) yang menjadikan lebih powerful, stabil dan ekonomis. Sebelumnya, korvet buatan Belanda ini mengadopsi dapur pacu combine diesel or gas turbine (CODOG).
Penyesuaian atau modernisasi dengan teknologi terkini juga dilakukan pada combat management system (CMS), dilakukan penggantian dari GM-28 menjadi CATIZ. PT PAL melaksanakan modernisasi pada 6 sensor yang menjadikan KRI Malahayati-362 memiliki kemampuan deteksi yang lebih presisi dan meningkatkan kemampuan tempur yang dimiliki. Sensor tersebut meliputi penggantian baru sensor search radar, radar tracker, Target Designation Sight (TDS), Electronic Support Measurement (ESM), Identification Friend or Foe (IFF) dan perbaikan pada dome sonar.
Kilas balik ke tahun 2016, tepatnya saat ajang Euronaval 2016 di Paris, Perancis, saat itu telah terjadi kesepakatan kontrak mid-life modernization (MLM) untuk korvet KRI Malahayati 362. Persisnya dua perusahaan asal Spanyol, Indra dan Navantia mengumumkan telah memenangkan kontrak senilai US$18 juta (Euro 15,7 juta) untuk menambah kemampuan elektronik pada korvet Fatahillah Class buatan Wilton-Fijenoord, Belanda.
Guna menggarap proyek MLM di KRI Malahayati 362, Indra dan Navantia membentuk konsorsium dalam menggarap proyek kapal perang era 80-an ini. Teknologi yang digadang pun bukan berstatus trial and error, melainkan selama ini sudah digunakan pada kapal perang AL Spanyol. Sebagai wujud dari ToT (Transfer of Technology), proses pengerjaan upgrade pada KRI Malahayati 362 akan digarap oleh PT PAL.
Baca juga: Ini Dia! 6 Perangkat Canggih Yang Ditanam di KRI Malahayati 362 dalam Proyek MLM
Sayangnya meski mendapatkan peningkatan dalam kapabilitas elektronik dan navigasi, KRI Malahayati 362 belum nampak mendapat upgrade pada sistem persenjataannya. Salah satu titik terlemah dari korvet ini terdapat pada elemen pertahanan udara, yang masih mengandalkan kanon manual dan chaff/flare. Sementara rudal anti kapal MM-38 Exocet yang sudah purna tugas, nampaknya tidak mendapat penggantian dengan jenis rudal anti kapal generasi baru. (Bayu Pamungkas)
Itu kontrak upgade sblm pak bowo jadi menteri. Sebaiknya bikin kontrak untuk pengadaan rudal anti kapal. Cukup pake RBS-15, untuk anti udara pake Mistral, atau kanon remsig… Sdh cukup mumpuni buat patroli di LCS.
Sepertinya MLM ini pilihan plg logis & realistis mengingat usia hull >40tahun, sdh uzur usia pakai gk lama lg, sperti d jelaskan Indomiliter tahun lalu.
One by one sama luyang class cino bisa menang gak ni kapal? Klo mau stealth pinjem mantel tembus pandang doraemon
Bung Mimin,
MLM ini makan wkt 4 tahun smp penyerahan, apa memang standard pengerjaan MLM segitu lama? Atau ada hal lain?
😊
Kontrak untuk upgrade elektronik ditandatangani 2016.
Yang diupgrade ternyata bukan hanya elektronik tapi juga mesinnya harus diganti sebagian yaitu yang mesin turbin gas diganti mesin diesel.
Kontrak efektif 2017.
Nunggu barang nyampe kira2 setahun kemudian yaitu 2018.
Kapal docking kira2 tahun 2018 sampai satu tahun kemudian yaitu 2019.
Sesudah selesai docking lalu dilakukan segala macam pengujian dan test selama setahun sampai diserahkan di tahun 2020.
@tukang ngitung
Kalau ga salah, proses test dan uji sistemnya tertunda/terpenggal ditengah jalan karena keburu dipakai utk patroli di perairan sulawesi utara ketika ramai terjadi aksi penculikan pd awak kapal tongkang dan kapal nelayan oleh teroris ABU SARAF
Modernisasinya nanggung…
🤭🤭🤭🤭🤭
Tanpa ashm apakah kri malahayati dan fatahillah masih layak disebut korvet dengan penant number 3xx?atau cukup patrol ship aja
Upgrade kri Malahayati tidak beda jauh seperti y dengan KRI Fatahilah , upgrade hanya untuk memperpanjang usia kapal , untuk upgrade persenjataan Fatahilah pun sama tidak ada yg baru
NYESEEEK PAK BOWOOOO. Mbok sampean kasi SSM dan SAM !!!! KASIAN pelaut2 kita maju ke peperangan dgn senjata APA ADANYA…..
ADA Yang tau kalo ” ROCKET ANTI KASEL” masi jalan ????
Emang masih gahar?
Kalau KRI Nala apa kabarnya?
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera Buat 200 KCR40 yg bisa nembak 10 rudal yakhont,5 rudal bulava dan 5 rudal tongseng tempatkan di laut kuning guna membendung naga api..laksanakan! Bravo
Pasanglah sepasang mistral simbad-RC, satu diposisi mortir bofors dan mortirnya diganti dg granat ASW buatan swedia yg lebih mungil disisi kanan-kiri mistral…..satu lagi diposisikan di belakang kanon 40mm di buritan