Update Drone KamikazeKlik di Atas

Prototipe Ketiga KF-21 Sukses Terbang Perdana, KAI Jadwalkan Uji Kecepatan Supersonik Bila Cuaca Memungkinkan

Pada hari Kamis, 5 Januari kemarin, telah terbang perdana prototipe ketiga jet tempur twin engine KF-21 Boramae, yang mencitrakan bahwa roadmap pengembangan penempur Korea Selatan – Indonesia ini, berjalan sesuai jadwal. Prototipe ketiga KF-21 terbang selama 37 menit setelah lepas landas dari Air Force’s 3rd Flying Training Wing di Sacheon, sekitar 300 kilometer selatan Seoul.

Baca juga: Setelah ‘Sindiran’ dan Isu Polandia, Kemenkeu Pastikan Alokasi Pembayaran Cost Share KF-21 Boramae

Berbeda dengan prototipe sebelumnya, prototipe ketiga ini dilengkapi dengan teknologi yang diperlukan untuk tes kecepatan dan bobot pesawat tempur. Defense Acquisition Program Administration (DAPA) selaku lembaga pengadaan alutsista di Korea Selatan, menyebut bahwa tes tersebut merupakan jalan bagi uji tambahan untuk mengukur kemampuan pesawat tempur.

Prototipe pertama melakukan penerbangan perdana pada 19 Juli 2022. Kemudian, prototipe kedua melakukan penerbangan pertama pada 10 November 2022. Untuk prototipe pertama hanya digunakan untuk uji kecepatan. Sedangkan prototipe kedua digunakan untuk mengevaluasi kapasitas beban struktural pesawat.

DAPA menyatakan bahwa mereka bermaksud untuk mulai menguji tiga prototipe lagi secara bertahap selama paruh pertama tahun ini, dengan total 2.000 tes yang direncanakan sampai Februari 2026.

DAPA mengatakan bahwa KF-21 merupakan pesawat tempur pertama yang diproduksi dengan menggunakan teknologi lokal, menunjukkan kemampuan Korea Selatan dalam memproduksi pesawat tempur secara mandiri. Selain itu, itu akan berfungsi sebagai batu loncatan untuk meningkatkan pesawat tempur dan menggunakan senjata yang diproduksi secara lokal.

Meskipun hanya 65 persen dari komponen KF-21 dibuat di Korea Selatan, uji terbang prototipe merupakan pencapaian penting bagi negara dengan sejarah produksi pesawat yang singkat.

Amerika Serikat, Rusia, Cina, Jepang, Prancis, Swedia, dan aliansi empat negara Eropa — Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol — adalah satu-satunya negara lain yang telah memproduksi dan menerbangkan jet tempur supersonik canggih.

KF-21 akan meningkatkan kemampuan ofensif dan defensif udara Korea Selatan. Mengingat kondisi jet angkatan udara Korea Utara yang sudah tua, KF-21 dapat dengan mudah mengungguli mereka.

Di masa depan, Angkatan Udara Korea Selatan akan mengandalkan kombinasi je tempur campuran, yakni F-35A Lightning II untuk operasi penyerangan dan KF-21 Boramae untuk operasi pertahanan udara.

Kantor Berita Yonhap melaporkan, Seoul berencana untuk menguji pesawat tempur KF-21 dengan kecepatan supersonik bulan ini jika cuaca memungkinkan. Mencapai kemampuan supersonik merupakan aspek penting dari upaya pengembangan yang dilakukan Korea Aerospace Industries Ltd. (KAI). Tes tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa fungsi kritis, seperti avionik, beroperasi dengan baik terlepas dari kecepatan terbang.

Baca juga: Dengan Warna Cat Lebih Gelap, Prototipe Kedua KF-21 Boramae Sukses Terbang Perdana

Pabrikan bermaksud untuk melakukan tes (untuk kecepatan supersonik) sekitar bulan Januari. Namun, seorang sumber mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa tanggal pastinya tidak dapat diungkapkan karena kemungkinan ditunda karena kondisi cuaca. (Gilang Perdana)

7 Comments