Prototipe Drone Stealth Produksi India Sukses Terbang Perdana, Ditenagai Mesin Buatan Rusia
|India kembali membuat kejutan dalam pengembangan alutsista, setelah membetot perhatian dunia dalam rancang bangun kapal selam, jet tempur dan rudal jelajah. Yang terbaru adalah pencapaian India yang untuk pertama kalinya berhasil menerbangan prototipe drone bersayap delta dengan desain stealth pada 1 Juli 2022 di fasilias uji coba penerbangan di Chitradurga, kawasan India selatan.
Baca juga: Tampil Lebih Stealth, Drone Tempur Rusia Sukhoi S-70 Dilengkapi “Flat Jet Nozzle”
Prototipe drone yang diberi label SWiFT (Stealth Wing Flying Testbed) ini terbilang menarik untuk dicermati, pasalnya desain drone ini mirip dengan drone tempur (UCAV) stealth milik Rusia, Sukhoi S-70 Okhotnik (Hunter). Atau ada yang juga menyebutnya mirip dengan drone intai RQ-170 Sentinel milik Amerika Serikat. Lepas dari soal desain yang mirip dengan S-70 dan RQ-170, yang jelas disebutkan SWiFT berhasil terbang berkat sokongan mesin jet turbofan NPO Saturn 36MT buatan Rusia.
Uji terbang perdana pada 1 Juli lalu dilakukan oleh Aeronautical Development Establishment yang berbasis di Bangalore. Dimana riset dan pengembangan dilakukan di bawah naungan anggaran dari Defence Research and Development Organisatio (DRDO). Dikutip dari DefenseNews.com (2/7/2022), disebut bahwa desain SWiFT merupakan varian kecil dari drone tempur Ghatak yang sedang dikembangkan India, yang artinya India punya perhatian besar pada konsep gelaran UCAV di masa depan.
#DRDOUpdates | Successful Maiden Flight of Autonomous Flying Wing Technology Demonstrator@PMOIndia https://t.co/K2bsCRXaYp https://t.co/brHxaH7wbF pic.twitter.com/SbMnI5tgUM
— DRDO (@DRDO_India) July 1, 2022
Kementerian Pertahanan India mengklaim bahwa badan pesawat, undercarriage dan seluruh sistem kendali penerbangan, serta sistem avionik yang disematkan pada SWiFT, adalah produksi dalam negeri. Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh menyebut penerbangan perdana SWiFT sebagai pencapaian besar menuju pesawat otonom yang akan membuka jalan bagi Aatmanirbhar Bharat — sebuah inisiatif ekonomi yang dimaksudkan untuk membuat India tidak terlalu bergantung pada teknologi asing, terutama dalam hal sistem persenjataan.
Seorang ilmuwan dari Aeronautical Development Establishment mengatakan bahwa uji terbang SWiFT dilakukan untuk menunjukkan kemampuannya dalam hal lepas landas, menanjak di ketinggian, terbang jelajah dan bernavigasi berdasarkan waypoint. Tidak itu saja, uji coba terbang perdana SWiFT juga mencakup proses melakukan pendaratan secara mandiri. Sang ilmuwan menyebut tahapan selanjutnya dari SWiFT adalah mengembangkan proven autonomous combat surveillance platform. Namun, detail informasi tentang SWiFT masih sangat dirahasiakan oleh otoritas pertahanan India.
Dari informasi yang terbatas tentang SWiFT, bocorannya bobot drone ini sekitar satu ton dan telah menyelesaikan uji coba taxi pada September 2021. Aeronautical Development Establishment akan mengevaluasi data penerbangan dengan konfigurasi pesawat, dan teknologi lepas landas dan pendaratan otonom, sistem roda pendaratan yang dapat ditarik, dan low radar signature.
DRDO mencatat bahwa setidaknya diperlukan 10 tes penerbangan lagi untuk membuktikan kemampuan platform SWiFT, dan baru kemudian pemerintah akan memberikan dana untuk pengembangan UAV Ghatak secara penuh. (Bayu Pamungkas)
ini kan mirip okhotnik, ada senjatanya juga ngga ya?
Dari spesifikasi sekilas, dg bobot 1 ton, dimensi lebar sayapnya akan menjadi 4-6 meter, dan panjang sekitar 3 meter. Apakah ini adalah pengembangan akhir atau masih akan dikembangkan lagi dimensinya menjadi lebih besar masih belum diketahui.
Mungkin UAV tersebut akan berperan sebagai drone intai, untuk mampu membawa beragam senjata mematikan, butuh dimensi yg lebih besar lagi kedepannya. Yah setidaknya kini banyak negara buat drone Stealth yg mirip dg RQ-170 sentinel.
Liat dl pola belanjanya india seperti apa,,gak ketengan,,tot jelas
Ini bansos aja ditilep gym mau maju hahahhaa
India memliki vis, road map dan percaya diri dengan kemampuan sdmnya, sementara Indonesia memiliki visi, road map namun tidak percaya diri dengan kualitas sdmnya dan selalu merasa inferior complex serta selalu ingin sukses secara instan. Untungnya kita punya menteri Pertahanan yang visioner dan mendukung kemajuan industrialisasi pertahanan dalam negeri