Program “Super Sukhoi” India – Sukhoi Su-30MKI Akan Dipasangi Radar AESA Produksi Dalam Negeri
|Boleh jadi, nantinya varian jet tempur Sukhoi Su-30 tercanggih bukanlah yang dioperasikan Angkatan Udara Rusia (Su-30SM2), melainkan varian upgrade dari Sukhoi Su-30MKI milik India. Hal tersebut terkait dengan program “Super Sukhoi” India yang telah lama tertunda. Namun, dengan permintaan dana senilai US$4 miliar, Kementerian Pertahanan India akan melakukan upgrade pada 150 unit Su-30MKI, dari total 260 unit Su-30MKI yang saat ini dioperasikan India.
Baca juga: India Kembangkan IRST Terbaru untuk Eksistensi Jet Tempur Sukhoi Su-30MKI
Salah satu poin utama dari program Super Sukhoi India, yakni penggantian jenis radar. India menganggap radar yang digunakan pada Su-30MKI saat ini, N011M Bars, sudah dianggap ketinggalan zaman, lantaran merupakan hasil pengembangan teknologi dekade 80-an.
Sebagai gantinya, Su-30MKI nantinya akan dipasangkan jenis radar Active Electronically Scanned Array (AESA) yang dikembangkan secara lokal. Radar AESA yang rencananya akan dipasang pada Su-30MKI adalah Utamm, yang untuk pertama kalinya diperkenalkan pada tahun 2019 selama pameran di India. Dalam beberapa tahun terakhir, India telah bekerja keras untuk meningkatkannya. Dan ternyata, mereka sudah mencapai tahap akhir.

Radar ini akan diintegrasikan tidak hanya ke dalam Su-30 MKI. tetapi juga ke dalam jet tempur Tejas buatan India, serta beberapa sistem senjata udara India lainnya. Karena India bermaksud mengembangkan jet tempur generasi kelimanya sendiri, radar ini, tetapi dalam versi yang lebih besar dan lebih baik, juga akan diintegrasikan ke dalam pesawat proyek HAL AMSA.
Modul quad-frequency berpendingin air berada di jantung Uttam. Radar AESA ini dapat melacak 50 target pada jarak lebih dari 100 km sambil mengunci 4 target secara bersamaan. Radar akan dapat bekerja dalam beberapa mode secara bersamaan. Uttam punya kekebalan ECM (electronic countermeasure) yang tinggi, antena side-lobe ultra-rendah, antarmuka yang fleksibel, sistem tangkas cepat dan perangkat keras dan perangkat lunak modular, keandalan misi yang tinggi, dan mode IFF (identification friend or foe) adalah beberapa fitur baru dari radar ini.

N011M Bars
Sementara radar pada Su-30MKI saat ini adalah N011M Bars. Radar ini memiliki dua array yang dikontrol secara elektronik terpisah dengan output daya puncak 4-5 kW. Sebagai dasar, diasumsikan bahwa para insinyur Rusia menggunakan pengalaman mereka dari N007 Zaslon untuk merancang radar Bars.
Namun, selama bertahun-tahun, spesialis Rusia telah mengubah desain antena. Yaitu. dari electronically scanned [phased array], mereka membuat antena multichannel Passive Electronically Scanned Array (PESA) N011M Bars. Radar ini punya kemampuan pemindaian ±70 derajat di azimuth dan ±45 derajat di elevasi. Namun, karakteristik ini berlaku pada posisi tetap.
Belakangan, Rusia menyadari bahwa radar dapat meningkatkan kinerjanya. Jadi mereka memasang N011M Bars pada drive elektromekanis yang mengubah kemampuan pemindaian menjadi ±90 derajat.
Selama misi, N011M Bars punya jangkauan deteksi 400 km. Namun, tidak demikian halnya dengan fitur pelacakan dan pemindaian belakang. Ketika Su-30MKI harus melacak target, jangkauannya menjadi setengahnya, yaitu 200 km. Dari belakang, jangkauan radar hanya 60 km.

N011M Bars dapat mencegat empat target udara dengan menyerang mereka secara langsung. Radar, bagaimanapun, memiliki tiga kali lipat potensi pelacakan – hingga 16 target udara sekaligus.
Selama misi udara-ke-darat yaitu. deteksi target darat, radar Su-30 India saat ini dapat beroperasi pada jarak hingga 60 km. Namun, Rusia beberapa tahun lalu memperbarui Su-30MKI dan meningkatkan jangkauan hingga 120 km.
Program Super Sukhoi seharusnya dimulai hampir dua tahun lalu. Pada awal tahun 2022, ketika pasukan Rusia menginvasi Ukraina, maka menunda rencana Komando Udara India. Namun, waktunya telah tiba untuk perubahan, dan melihat ancaman nyata dari Cina, maka India kini siap berinvestasi untuk progam Super Sukhoi. (Gilang Perdana)
@jin
Aesa rusia kurang mumpuni, banyak negara pembeli menolak paket aesa dalam pesanannya
radar tidak hanya melulu dilihat dari jangkauan tapi akurasi dan kecanggihan, anti jamming dll
percuma saja jangkauan jauh tapi linglung dan bodoh.