[Polling] Pandur II: Jadi Pilihan Utama Platform Produksi Ranpur 8×8 Nasional

Berangkat dari tuntasnya penguasaan teknologi ranpur (kendaraan tempur) 6×6, dan tuntutan kebutuhan ranpur lapis baja berpenggerak 8×8, maka mulai muncul jenis panser 8×8 di arsenal TNI yang dipelopori Satuan Kavaleri Korps Marinir TNI AL, hingga berlanjut pada permintaan di Satuan Kavaleri di TNI AD untuk memodernisasi stock ranpur berusia lanjut. Dan ditengah keriuhan kabar pengadaan panser 8×8, tidak terlupa pula proses ToT (Transfer of Technology) di dalamnya, dimana industri pertahanan di dalam negeri nantinya harus mampu memproduksi panser 8×8.

Baca juga: KSAD – TNI AD Berencana Akuisisi Ranpur Panser Pandur II

Di setiap pengadaan jenis alutsista dari luar negeri, sesuai amanah undang-undang maka elemen ToT tak bisa dilepaskan. Berangkat dari hal tersebut, Indomiliter.com telah menggelar polling dengan pertanyaan Bila Indonesia Ingin Memproduksi Ranpur 8×8, Menurut Anda Siapa yang Layak Menjadi Platformnya? Polling ini kami mulai pada 10 Januari 2017 dan ditutup pada 10 Februari lalu. Polling singkat ini kami hadirkan dengan metode one vote one IP (internet protocol), artinya satu device untuk satu suara.

Kembali ke pertanyaan dalam polling, platform rujukan mutlak diperlukan bagi industri pertahanan di dalam negeri untuk memulai pengembangan ranpur 8×8. Dengan basis platform ranpur yang telah ada, akan lebih mudah para injiner nasional untuk memulai inovasi. Entah nantinya hanya ada sedikit perubahan atau bakal ada perubahan yang fundamental pada platform awal, yang jelas proses ini memang mutlak harus dilalui. Kita berharap nantinya bakal ada kisah lanjutan seperti saat TNI AD mengoperasikan panser Renault VAB 4×4, yang dikemudian hari PT Pindad mampu memproduksi panser Anoa 6×6.

Polling
Polling dengan total 3.200 responden ini melibatkan kandidat nama-nama panser 8×8 yang punya potensi kuat masuk bursa alutsista nasional, diantaranya Mowag Piranha 8×8, Pandur II 8x8l, Tata Kestrel 8×8, FNSS Pars 8×8, dan AV81 Terrex 8×8. Dari segi animo, polling ke-16 yang pernah kami buat ini menjadi polling dengan jumlah responden terbanyak. Dan siapakah yang layak menjadi kandidat terkuat platform rujukan bagi PT Pindad untuk kelak memproduksi ranpur 8×8? Simak pembahasannya dibawah ini.

Pandur II 8×8
Dari total 3.200 responden, Pandur II 8×8 dipilih oleh 1.063 responden (33,38%) dan dinobatkan sebagai platform terkuat untuk 8×8 produksi Indonesia. Pandur II 8×8 yang bakal didatangkan ke Indonesia adalah produksi Excalibur Army (Czechoslovak Group). Jika ingin diperjelas, Excalibur Army merupakan pemegang lisensi dari General Dynamics European Land Combat Systems untuk memproduksi Pandur II untuk dipasarkan di wilayan tertentu, termasuk Indonesia.

Baca juga: Juli 2017, Dua Varian Pandur II 8×8 Akan Tiba di Indonesia

Pandur II 8×8 dengan spesifikasi TNI AD telah masuk dalam proyek pengembangan bersama antara PT Pindad dan Excalibur Army sejak tahun 2015. Spesifikasi Pandur II untuk kebutuhan TNI AD terdiri dari peningkatan kapasitas amfibi di laut, dan penyesuaian tropical kit, seperti pemasangan AC, anti korosi, antu humiditas, karet-karet khusus tropis, serta perubahan air cooling menjadi water cooling. Bentuk kerjasama dengan PT Pindad menggunakan skeman CBU (Completely Built Up), CKD (Completely Knock Down) dan manufaktur. Yang menarik disebut-sebut penelitian dan pengembangan tentang manufaktur sudah berjalan, dan nantinya proses produksi dimulai pada pertengahan tahun 2018.

FNSS Pars 8×8
FNSS dari Turki juga dikenal punya kemitraan strategis dengan PT Pindad, salah satunya dalam pengembangan prototipe medium tank yang kini sedang berjalan. Tentang ranpur 8×8, FNSS juga pernah menawarkan jenis Pars 8×8, dan untuk memudahkan bagi Anda. Pars 8×8 tidak lain adalah panser AV81 Gempita yang kini telah digunakan AD Malaysia.

Baca juga: AV8 Gempita 8×8 – Profil Panser Kedua Tercanggih di Asia Tenggara

Apa yang membuat Pars 8×8 dianggap unggul? Diantara beragam jawaban, bisa dimulai bahwa panser ini konstruksinya sudah mengacu pada model V-hull untuk mengantisipasi impak ledakan atau IED (Improvised Explosive Device). Tinggi kendaraan dapat diatur, menjadikan ranpur ini punya kemampuan yang sama dengan kendaraan MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected) yang dirancang khusus untuk anti ranjau. Pada titik tertinggi, Gempita memiliki ground clearance 500 mm dari permukaan tanah, berturut-turut kemudian 400 mm, 300 mm, dan yang terendah 120 mm. Kemampuan penyesuaian jarak sumbu roda ke tanah membantu kemampuan off road. Dan FNSS Pars 8×8 dipilih oleh 745 responden (23,28%) dan menjadi kandidat terkuat kedua untuk platform 8×8.

AV81 Terrex 8×8
Dengan segala kecanggihannya, Terrex dari ST Engineering, Singapura, pernah dilirik oleh TNI AD pada tahun 2012 silam. Terrex punya waktu pengembangan yang cukup lama. Prototipe-nya diperkenalkan perdana pada ajang DSEI 2001, dan baru diluncurkan resmi oleh manufakturnya pada tahun 2009 di Pasir Laba Camp. Di tahun 2012, Terrex varian APC sempat menyambangi Indonesia, tepatnya Terrex hadir dalam latihan bersama TNI AD dan AD Singapura – SAFKAR Indopura 2012 di Cipatat, Jawa Barat. Dalam ajang latihan bersama ini, Terrex langsung bersanding dengan APC kebanggan Indonesia, Anoa 6×6. Dengan sejumlah penyempurnaan (lagi), kini AD Singapura telah menggunakan Terrex 2 yang lebih lethal.

Baca juga: AV81 Terrex 8×8 – Profil Panser Tercanggih di Asia Tenggara

Disebut sebagai panser tercanggih di Asia Tenggara saat ini, AV81 Terrex 8×8 dipilih oleh 702 responden (21,94%), dan menjadi kandidat ketiga terkuat untuk platform ranpur 8×8 di Indonesia.

Mowag Piranha 8×8
Piranha juga menjadi arsenal dari General Dynamics European Land Systems. Hingga kini populasi ikan buas dari Amazon ini sudah lebih dari 8.000 unit dan telah dikirim ke berbagai negara. Mowag Piranha III mempunyai berbagai konfigurasi mulai 6X6, 8×8 dan 10X10, khusus untuk Mowag Piranha III dengan konfigurasi penggerak roda 8X8 dan 10X10, perusahaan asal Inggris BAE Systems Land Systems (dahulu bernama Alvis) juga turut memproduksi dan memasarkan model ini. Dengan dukungan mesin diesel CATERPILLAR C9, panser yang mempunyai bobot 12.5 ton dan payload hingga 8,5 ton ini mampu melaju hingga kecepatan 100 km/jam, dan berenang di air dengan keceparan 10 km/jam.

Meski namanya sedikit asing, Mowag Piranha 8×8 ternyata dipilih oleh 531 responden (16,59%), dan menjadi kandidar keempat untuk platform ranpur 8×8 di Indonesia.

Tata Kestrel 8×8
Yang ini ibarat sang Kuda Hitam, seolah tak pernah kedengaran namanya, tapi sekali disebut langsung banyak terbelalak. Di Indo Defence 2016, PT Pindad dikabarkan telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Tata Motors Limited dari India untuk membangun rantis 8×8 di Indonesia. Kestrel sejatinya dibangun untuk kebutuhan militer India yang harus mengganti rantis dari keluarga BMP asal Uni Soviet yang telah menua. Dalam mengembangkan Kestrel, Tata menggandeng Defence Research and Development Organisation (DRDO). Dari segi usia, Kestrel ibarat bayi yang baru lahir, pasalnya rantis dengan platform APC (Armored Personnel Carrier) ini resmi diproduksi pada tahun 2014.

Baca juga: Tata Kestrel – Platform Rujukan Untuk Pengembangan Rantis 8×8 Pindad

Mungkin karena namanya masih terdengar baru, dan belum dikenal banyak, Tata Kestrel 8×8 hanya dipilih oleh 154 responden (4 81%) dan menjadi platform paling akhir untuk pilihan diadiopsi oleh Indonesia.

30 Comments