[Polling] Dassault Rafale Menang Telak Atas Eurofighter Typhoon
|Meski keduanya belum pasti bakal diakuisisi oleh Indonesia, bahkan belum ada titik terang, namun pamor Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon menarik untuk dicermati. Setelah Sukhoi Su-35 pamornya mulai redup dalam jagad perhatian para petinggi, maka Rafale dan Typhoon muncul bak alternatif di siang hari bolong, menembus pemikiran konservatif atas tawaran klasik dari jet tempur lansiran Amerika Serikat.
Di sepanjang tahun 2020, Rafale dan Typhoon punya ekspos media, publikasi serta perhatian yang sama di mata warganet Tanah Air. Ibarat kaledioskop akhir tahun, kita bisa mengingat betapa hebohnya publik atas bocoran surat dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner (ÖVP) untuk maksud pembelian 15 unit jet tempur Eurofighter Typhoon pada 10 Juli 2020.
“Tolong izinkan saya untuk menghubungi Anda secara langsung mengenai masalah yang sangat penting bagi Republik Indonesia,” tulis Prabowo. “Untuk memodernisasi Angkatan Udara Indonesia, saya ingin mengadakan perundingan resmi dengan Anda untuk membeli semua 15 Eurofighter untuk Republik Indonesia,” kata Prabowo dalam surat itu. Perundingan pun akhinya terlaksana, dimana Menhan Prabowo Subianto akhirnya resmi bertandang ke Austria pada Oktober silam.
Sementara heboh soal Rafale mencuat pada awal Desember 2020, persisnya setelah situs Perancis, La Tribune.fr yang mewartakan bahwa Indonesia dan Perancis kini tengah mengadakan pembicaraan untuk pembelian 48 unit Rafale dalam kesepakatan yang segera akan ditandatangani. Saat itu disebut, negosiasi antara Perancis dan Indonesia untuk pembelian 48 jet tempur Rafale Perancis sedang berlangsung dengan cepat dan kesepakatan dapat segera ditandatangani.
Menurut laporan, Indonesia ingin mencapai kesepakatan sebelum akhir tahun tetapi negosiator Perancis ingin meluangkan waktu yang diperlukan untuk menyempurnakan detailnya.
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly belakangan mengonfirmasi negosiasi tersebut. Dia mengatakan negosiasi dengan Indonesia untuk pembelian 48 jet tempur Rafale “good progress”. “Jika pesanan ini berhasil…itu berarti 7.000 pekerjaan selama 18 bulan. Itu sangat besar,” kata Parly kepada BFM TV, yang dikutip Reuters, Jumat (4/12/2020).
Gamang Menentukan Pilihan
Tahun 2020 tak lama lagi akan berakhir, dan nampaknya belum juga terlihat keputusan dari Kemenhan atas Rafale atau Typhoon. Alih-alih, pasca kedatangan Plt Menhan AS Christopher Miller di Jakarta pada 7 Desember 2020. Muncul keinginan dari Prabowo Subianto agar Indonesia dapat ditawari F-35 Lightning II. Namun, kabarnya Miller justru menawarkan F-15 Eagle dan F/A-18 Super Hornet kepada Indonesia.
Lepas dari kegamangan dalam menentukan pilihan pesawat tempur idaman, pada periode 5 – 20 Desember 2020, Indomiliter.com menggelar polling dengan metode one vote one IP. Mengambil tema “Sama-sama Buatan Eropa dan Menggunakan Twin Engine Serta Canard, Menurut Anda Manakapah (Jet Tempur) yang Ideal untuk TNI AU?”
Yang jadi pilihan dalam polling adalah Rafale dan Typhoon, dan dari 2.500 responden, secara jelas Rafale dengan 88,3 persen, unggul telak dibandingkan Typhoon yang hanya meraih 16,2 persen.
Tentu banyak faktor atas keputusan responden. Pilihan pada Rafale secara garis besar lebih kepada skor battle proven, ditambah sudah beberapa kali Rafale tampil di Indonesia, yang menyiratkan bahwa penempur twin engine ini akrab dengan iklim tropis. (Indomiliter)
Padahal besok yg dibeli F-15 E/SE……🤣🤣🤣
hohoho
yang bekas 2 ska punya peluang lebih gede
sesuai dengan sabda tni au terkini
http://defense-studies.blogspot.com/2020/12/tni-au-uji-coba-pesawat-f-16-emlu-ketiga.html?m=1
demi garuda 2045
bau baunya barang bekas buat ad interim fighter baik air superiority & workhorse
F 15 bekas ? apa F 16 bekas om ?
Dulu sdh saya komen, jika F-35 gak dikasih maka pilihannya adalah Rafale atau Typhoon utk hindari sanksi CAATSA jika membeli SU-35.
Sebab Indonesia gak minat sama pesawat jadul kaleng kerupuk rombeng F-16V..
Atau apes2nya ditawari F-15 yg jadul jg tp lumayan lah..
Masa percaya sama sales yg doyannya nongkring di starbuck nungguin kopi gretongan dng kibulannya bahwa Indonesia bakal produksi suku cadang F-35. Rupanya lulusan alumni sekolah Narayana.
Lalu SU-35 gmn.? Tenang saja. Show must go on.
IDN ngincernya F-15EX kok malah disodorin F-15E/SE sungguh keterlaleran.mending juga FMS dialokasikan buat heli angkut/serang minus mv-22 dan uh-60, pesawat angkut personel/kargo, ASW/ASuW/AWACS dan ASM/SAM
Apapun pesawatnya RI darurat pespur selain kuantitas jg kualitas. Kita gk mgkin dapetin SU35 krn uda trlambat Caatsa uda diputus US. cm 3 pilihannya F15, RAFALE, TYPHOONE. jk us tawarin F15 SE kayaknya lbh sreg Yg F15 EX kalo boleh tp itu hanya utk USAF
@Abibanyu berharap januari lewat dikit caatsa bakal dicabut atau IDN masuk pengecualian.taruhan nya sampe LCS rusuh kita cmn jd tim hore saja.jangankan F-15EX yg SE aja dipastikan tetangga utara-selatan bakalan ngamuk”.F-15 mending di skip aja blom apa” dah ribet musti sekalian jajan KC-135 gak kayak SU-35/57
Su35 tuh udah dicantelin di gantungan wardrobe nggak diambil-ambil untuk show sedangkan shownya udah mau selesai 3 detik lagi. Alias nggak jadi.
Silakan para Russimin fanboys antri di pojokan untuk ambil jatah sandalnya untuk digigitin.
Pake VIPER makin ganteng 😎
pollingnya cuma 2 aja y..vote Gripen NG.walau cuma mesin tunggal lebih murah dan bisa minta ToT untuk Support IFX..beli Rafale mahal sangat apakah ada support buat kemandirian InHan kita..?
Menhan lebih suka yang double enggine ketimbang singel enggine
kalo masih ngebet utk mengakuisisi typhoon mending juga lewat skema sewa/leasing min. 2-4thn sambil memantau dinamika LCS dan Su-57 batch 1-2 masuk layanan tugas
Pada belum kapok dibanting mulu…😂😂😂
saya ikut votingnya berulang kali wkwkw
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera tanda tangani kesepakatan pembelian Rafale, Thypoon’ F-16 V, F-15 SE, F-18 SH dan F-35, masing² 10 skadron. Segera penuhi syahwat dan berahi alutsista kita agar alam khayali kita mencapai klimaksnya. Hamburkan 11.000 T di hadapan Perancis, Austria dan USA. Tempatkan sebagian skadron di Natuna dan LCS utk meratakan kekuatan bebek peking di sana. Laksanakan ! Bravo !
Sekedar saran min, udahh gak usah kupas artikel soal pespur Indo lagi. Gue berani taruhan, kalo sampe tahun 2024 gak ada ttd kontrak pembelian pespur. Kalo sampe ada ttd kontrak pembelian pespur sebelum tahun 2024 gue beliin cheetos 1 min
Kalo itu mah ane bisa beliin 100 dus gede chitos buat ente. Yakin aja bakal kebeli deh tapi jangan ngarepin su-35 yg Dateng yak.
Kenapa perancis tetap setia memakai rafale dan tdk membeli F35 spt Sekutu Amerika lainnya cth nya Inggris walaupun sdh punya typhoon tetap lebih memilih membeli F35 padahal jk perancis memakai F 35 perancis bisa menggunakan varian F 35 C dikapal induknya.
karena prancis pride nya tinggi…
Perancis tidak ada kebutuhan buat F-35. Di Inggris, F-35 itu buat menggantikan Harrier bukan Typhoon. Pengganti Typhoon adalah Tempest. Sedangkan di Perancis, nyaris semua pesawat tempurnya diganti Rafale. Rencana kedepan Rafale bakal diganti sama New Generation Fighter buat komponen berawak FCAS.
Kebanyakan rumor nanti prajurit udara kita ngambek lho
Paling banter yg datang Viper atau FA-50 mentok di 16 biji…
Klo rapale baru mentok2 beli paling 12..mlh mgkn 10 atau 8…la wong su 35 yg lebih murah aja rncana cm beli 11..dtambah skrg lg copid2 gini
F15 SE, RAFALE & TYPHOONE gpp yg penting ad pesawat br. Tp jk nambah pesawat dg pabrikan gado2 ap siap dg perawatannya yg sangat mmbebani? dr dlu yg cocok twin engine ya Su-35 Sayang klamaan gk sgr diputuskan shgg CAATSA US kluar.Skrg pilihannya hanya 3 diatas dn perlu disiapin SDMdn biaya tni bt perawatan kedepan. Btw USA keterlaluan kasih tawaran F15 SE