Update Drone KamikazeKlik di Atas

[Polling] CH-47 Chinook: Helikopter Angkut Berat Paling Ideal Untuk TNI AD

Dalam polling ke-18 yang digelar Indomiliter.com pada periode 3 Mei – 3 Juni 2017, suara mayoritas netizen telah mendapuk CH-47 Chinook sebagai helikopter angkut berat yang paling cocok digunakan oleh Puspenerbad TNI AD. Chinook produksi Boeing Rotorcraft Systems dipilih oleh 1.555 responden (54,91%), mengungguli rivalnya dari Rusia, Mil Mi-26 buatan Rostvertol yang dipilih 1.277 responden (45,09%). Lewat nama besarnya yang telah mendunia di beragam palagan, menjadikan helikopter twin engine ini dipilih sebagian besar responden untuk mendukung misi mobil udara , berguna saat operasi tempur dan mampu berperan banyak untuk misi SAR dan tanggap bencana.

Baca juga: Kavaleri Udara – “Kuda” Perang Tangguh Pemukul Musuh dan Benteng Serangan Terorisme

Dalam polling dengan metode one vote one IP (Internet Protocol), total responden yang berpartisipasi adalah 2.832. Meski namanya tak sesering disebut Chinook, Mil Mi-26 sejatinya juga diperhitungkan sebagai kandidat helikopter angkut berat bagi TNI AD. Sebagai helikopter raksasa yang sempat tampil dalam film Die Hard 5: A Good Day to Die Hard (2013), sosoknya mendapat dukungan dari pihak internal user, terlebih Puspenerbad selama ini telah berpengalaman menggunakan helikopter asal Rusia, seperti Mil Mi-17 V5 dan heli serbu Mil Mi-35P Hind.

Baca juga: Mil Mi-26 – Kandidat Helikopter Angkut ‘Raksasa’ Untuk Puspenerbad TNI AD

Bagi para perindu alutsista Rusia, Mi-26 bisa menjadi obat rindu saat di era 60-an, TNI AU pernah mengoperasikan helikopter angkut raksasa Mil Mi-6. Merujuk ke sejarahnya, hadirnya Mil Mi-26 tak lain sebagai pengganti dari Mil Mi-6, dan sayangnya tidak ada jejak Mi-6 yang bisa dilihat saat ini sebagai monumen atau museum di Indonesia.

Buat para pendukung Mil Mi-26, memiliki helikopter ini mungkin bisa dianggap sebagai kebanggaan nasional, lantaran Ia menjadi helikopter terbesar yang ada di muka Bumi. Fakta bahwa Mi-26 raksasa tak hanya bisa dilihat dari ukurannya yang super jumbo, tapi kapasitas cargo pun luar biasa hebat, yakni punya payload 20 ton. Bisa dipastikan tank amfibi andalan Marinir BMP-3F atau truk Ural 4320 mampu dibawa dengan mudah oleh Mi-26. Untuk urusan mobilitas pasukan misalnya, Mi-26 bahkan bisa menandingi daya tampung C-130 Hercules, sebanyak satu kompi pasukan infanteri dengan senjata lengkap dapat langsung diangkut oleh satu unit Mi-26.

Baca juga: Boeing Akhirnya Berikan Offset Untuk Pengadaan Empat Unit CH-47 Chinook

Namun secara fakta, pamor Mil Mi-26 terasa kalah saing dengan CH-47 Chinook, ditambah sulitnya mendapatkan ToT (Transfer of Technology) jika yang dipilih adalah Mi-26. Sementara untuk Chinook, meski sudah berulang kali masuk dalam pembahasan di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, hingga saat ini belum juga tertuang kontrak pengadaan CH-47 Chinook. Tapi untuk Chinook sudah ada titik terang!

Yeong-Tae Pak, Boeing Regional Director for Southeast Asia, pernah membuat pernyataan saat Indo Defence 2016, “Pemerintah Indonesia sudah resmi meminta penawaran dan harga untuk versi terakhir dari Chinook, yakni CH-47F,” ujar Pak. Dan menurut petinggi Boeing tersebut, saat ini proses sedang menunggu letter of acceptance (LOA) yang akan dikeluarkan Indonesia. Dikutip dari Janes.com (2/11/2016), Indonesia sedang mempertimbangkan pengadaan antara empat atau sepuluh unit Chinook.

Baca juga: 2016 – Indonesia Siapkan US$30 Juta Untuk Pengadaan Tiap Unit CH-47 Chinook

Ikatan kerjasama antara Indonesia dan Boeing kian erat setelah MoU pengadaan delapan unit AH-64E Apache senilai US$600 juta, yang di dalamnya sudah termasuk program pelatihan, suku cadang, persenjataan, dan lain-lain. Dirunut dari sisi keuangan, ini merupakan kontrak pembelian senjata terbesar dari AS pasca diberlakukannya embargo alutsista untuk Indonesia pada periode 1990 – 2005 lalu.

CH-47 Chinook dalam sejarahnya mulai mengudara pada tahun 1962, telah hadir dalam beberapa varian dan dioperasikan oleh 22 negara dengan total produksi lebih dari 1.180 unit. Berikut adalah spesifikasi standarnya. (Indomiliter)

  • Kru: 3 (pilot, kopilot, dan teknisi)
  • Kapasitas: 33-55 tentara atau kargo 12.700 kg
  • Panjang: 30,1 meter
  • Rotor diameter: 18,3 meter
  • Tinggi: 5,7 meter
  • Berat kosong : 10.185 kg
  • Max. berat lepas landas : 22.680 kg
  • Mesin : 2 × Lycoming T55-GA-714A turboshaft , 4.733 hp (3.631 kW) masing-masing
  • Kecepatan max : 315 km/jam
  • Kecepatan jelajah : 240 km/jam
  • Jangkauan terbang : 741 km
  • Jangkauan terbang ferry : 2.252 km
  • Ketinggian terbang : 5.640 meter
  • Kecepatan menanjak : 7,73 meter/detik
20 Comments