Polemik Departemen Pertahanan Australia, Pesan Kapal Tunda dari Perusahaan Belanda Ternyata Dibangun di Galangan Cina
|Mengikuti kebijakan Amerika Serikat di Indo Pasifik, maka Australia turut menjalankan psy war dengan Cina, lantara khawatir adanya aksi spionase, sebisa mungkin hal yang berbau ‘Cina’ dijauhkan dari serba-serbi militer Australia. Namun, rupanya telah tejadi ‘kebobolan’ yang tidak sengaja dan belakangan menjadi pergunjingan di dalam negeri.
Meski tidak terkait dengan persenjataan, ada kabar Departemen Pertahanan Australia telah memberikan kontrak senilai $28 juta kepada perusahaan Belanda Damen untuk pembangunan tiga kapal tunda (harbour tug) baru untuk kebutu Angkatan Laut Australia (RAN). Laporan ABC News terbaru menyatakan bahwa unit kapal tunda ini telah dikirimkan ke Australia. Nah, yang menjadi polemik, ternyata diam-diam kapal tunda pesanan Angkatan Laut Australia dibangun di galangan kapal Cina.
Menurut dokumentasi sertifikasi yang diperoleh oleh ABC News, kapal pertama yang pertama dari tiga kapal tunda telah selesai pada akhir Desember 2024, kapal tersebut digarap di pabrik Damen, tapi bukan di Belanda, melainkan di Changde, Provinsi Hunan. Dan kapal itu telah dikirim ke Australia awal tahun ini.
Kapal tunda digunakan dalam operasi maritim militer untuk membantu pergerakan dan penyebaran kapal-kapal besar dan kapal induk. Kapal tunda umumnya dianggap penting untuk operasi pelabuhan karena memfasilitasi dok dan lepas dok kapal. Selain itu, kapal tunda juga dapat membantu memindahkan objek lain yang tidak bergerak sendiri, seperti anjungan minyak dan tongkang.
TNI AL Luncurkan Kapal Tunda (Harbour Tug) Keempat Produksi Dalam Negeri, TD Gunung Ranai
Meski pihak Damen telah memberi tahu Departemen Pertahanan Australia pada bulan Desember tahun lalu bahwa proyek kapal tunda akan sangat bergantung pada rantai pasokan yang mapan baik di Australia maupun di luar negeri, pihak Damen diduga tidak memberikan informasi tentang pekerjaan pembangunan kapal yang akan dilakukan di Cina.
Sebelumnya, Damen mengatakan kapal tunda Azimuth Stern Drive (ASD) 2111 kedua milik Damen akan tiba di Australia pada bulan Mei tahun ini. ABC News telah mengonfirmasi bahwa kapal ketiga juga akan dikirimkan sebelum akhir tahun 2025.
Nan Tuo 195 – Kapal Tunda Terbesar AL Cina yang Ikut dalam Misi ‘Salvage’ KRI Nanggala 402
Menanggapi pertanyaan tentang masalah ini, Departemen Pertahanan Australia mengatakan bahwa meskipun kapal tunda tersebut sedang dibangun di Cina dan dilengkapi peralatanya di Vietnam, kapal-kapal tersebut bukanlah kapal Angkatan Laut Australia, dan akan dioperasikan dan diawaki oleh operator kapal sipil. Dengan demikian, militer menjauhkan diri dari kapal-kapal yang dibangun di Cina.
Namun, Departemen Pertahanan menahan diri untuk tidak berkomentar mengenai apakah ada opsi konstruksi potensial dari Australia yang dipertimbangkan. Mereka juga tidak berkomentar mengenai apakah kapal tunda baru sepanjang 50 kaki tersebut akan dikerahkan untuk mendukung kapal perang multinasional yang berkunjung.
Fenomena seperti di atas rupanya juga pernah dialami oleh AS, diketahui armada logistik AS ternyata bergantung pada kapal-kapal buatan Cina. Laporan Kongres AS tahun 2023 menyatakan: “Tiga dari sepuluh kapal tanker minyak komersial yang dipilih untuk mengirimkan bahan bakar bagi DOD (Departemen Pertahanan) sebagai bagian dari armada kapal tanker yang baru diberlakukan adalah buatan Cina. Mengenai pasokan kargo kering untuk DOD, 7 dari 12 kapal yang paling baru dibangun di Armada Keamanan Maritim adalah buatan Tiongkok.”
KRI Leuser 924 – Ocean Going Tug Boat, Kapal Tunda Terbesar di Asia Tenggara
Pengungkapan terbaru ini menyoroti pertumbuhan pesat sektor pembuatan kapal di Cina. Hanya dalam waktu sekitar dua puluh tahun, Cina telah berevolusi dari peserta kecil dalam industri pembuatan kapal global menjadi pemain utama. China State Shipbuilding Corporation (CSSC) adalah pembuat kapal terbesar di dunia saat ini, telah menjadi pendorong utama pertumbuhan fenomenal ini. Cina telah unggul dalam pembangunan kapal militer dan sipil, serta dalam mengintegrasikan kemampuan sipil dan militer.
Satu galangan kapal di Cina memiliki kapasitas konstruksi lebih besar daripada seluruh sektor AS, Menteri Angkatan Laut Carlos Del Toro memberi tahu Kongres pada tahun 2023. Selain itu, kemampuan pembuatan kapal Cina lebih dari 232 kali lipat kemampuan Amerika Serikat, menurut slide yang bocor dari presentasi Intelijen Angkatan Laut AS. Pembuatan kapal komersial Cina mensubsidi dan mendukung upaya pembuatan kapal militer. (Bayu Pamungkas)
Da Wu Class – Kapal Penyelamat yang Juga Berperan Sebagai Kapal Tunda
Makanya jangan jaim sama Indonesia, pesan saja kapal tunda ke Indonesia, seperti Kapal Tunda KRI Gunung Ranai yg buatan Indonesia yg juga dipakai TNI AL
wow, ironi apa ini, menentang keras cina tapi malah pake produk cina? (ya meski US juga sama aja sih, US bikin pabrik dan produksi pun di cina cuman bayar upeti biar merek cinanya hilang, dapet bahan² dll pun juga banyak dari cina)