Pintu Helikopter UH-1 dalam Perang Vietnam Kerap Dibuka Saat Terbang, Ini Alasannya
|Era perang Vietnam membawa pengaruh dalam perkembangan militer global. Dalam aspek yang mobilitas udara misalnya, terdongrak peran helikopter legendaris Bell “Huey” UH-1 Iroquois yang menjadi ujung tombak infanteri Angkatan Darat Amerika Serikat dalam menjangkau medan Vietnam yang menantang. Nah, dari debut UH-1 yang kental sebagai ‘trade mark’ dalam film perang Vietnam, tahukah Anda, mengapa helikopter tersebut (hampir) selalu terbang dengan pintu geser terbuka?
Baca juga: Bell Tawarkan ‘Militerisasi’ pada Helikopter Sipil, Indonesia Punya Pengalaman Tersendiri
Dari sejarahnya, pada tahun 1958, Huey pertama dikirim ke Vietnam dan digunakan oleh penasihat AS dalam misi evakuasi medis (medevac). Dan ketika Perang Vietnam berkecamuk pada tahun 1960, Angkatan Darat AS (US Army) mengintegrasikan helikopter ke dalam operasinya yang lebih luas dan memperluas peran platform tersebut jauh melampaui medevac.
Huey diandalkan untuk melakukan apa pun yang bisa dilakukan dan kemudian berevolusi dari alat transportasi pasukan dan pasokan hingga mencakup dukungan sebagai elemen bantuan tembakan pada pasukan yang bertempur di darat.
Dari beragam aksi Huey di banyak film Perang Vietnam, digambarkan helikopter terbang dengan pintu terbuka. Lantas, apakah UH-1 benar-benar terbang dengan pintu terbuka seperti yang terlihat di film? Bila benar, apa alasannya? Dikutip theaviationgeekclub yang melansir dari forum quora.com, disarikan beberapa komentar dari prajurit infanteri dan awak Huey kala perang Vietnam, yakni:
1. Gunner (penembak) pada doorgun harus bisa mengoperasikan senjata mereka, yang mengharuskan pintu dalam kondisi terbuka.
2. Bongkar muat di wilayah operasi jauh lebih cepat.
3. Itu satu-satunya AC yang kami punya. Hal ini lantaran tidak ada penyejuk ruangan yang membuat kabin terasa pengap dan panas, terlebih bila helikopter memuat banyak penumpang.
Gordon Wilson, mantan Kolonel Angkatan Darat AS yang terbang dengan UH-1 Huey di Vietnam, mengenang, “Menurut pengalaman saya, Huey dari Divisi Lintas Udara ke-101 hampir selalu terbang dengan pintu terbuka dan pintunya dipasang (yaitu, tidak dilepas).
Jethro D., mantan awak Huey lainnya, berkata, “Siapapun yang menyarankan mereka terbang dengan pintu tertutup tidak pernah merasakan panas yang menyengat, bau yang tidak sedap. Bau? Bagaimana dengan darah kering yang tidak dicuci, bau badan dan pakaian dalam yang tidak dicuci, mungkin muntahan dari penembak di pintu yang tidak sadar..”
Baca juga: Kavaleri Udara – “Kuda” Perang Tangguh Pemukul Musuh dan Benteng Serangan Terorisme
Ray Mason, mantan awak UH-1, mengenang, “Kami selalu terbang dengan pintu Huey terbuka kecuali ketika mencapai ketinggian 3000 kaki lalu menutupnya karena cuaca dingin.”
Sampai saat ini, ketika generasi helikopter angkut serbaguna telah beralih ke Bell-412 dan UH-60 Black Hawk, pintu geser yang dibuka setiap terbang seolah sudah menjadi hal yang lazim dilakukan. (Gilang Perdana)
Jawabannya kembali ke nomer satu dan seterusnya 😁
Alasan lain dr oom yg pernah malang melintang d timtim……bau anyir darah korban pertempuran yg mengering susah hilang…..bs bkn pilot pusing
kenapa heli tidak dipasang AC kalau penuh penumpang dan perjalanan jauh?