Pilot Jet Tempur Rusia Terbang dengan Kokpit Ditutupi Tirai

Foto: yandex.net

Bagi sebagian netizen, melihat foto di atas mungkin tak lazim, betapa tidak, pilot yang tengah menerbangkan jet tempur, namun bagian kepalanya ditutupi semacam tirai, alhasil sang pilot tak bisa melihat obyek di luar kokpit. Sudah barang tentu, aksi itu sangat berbahaya.

Baca juga: Gantikan Produk Buatan Ukraina, Mulai 2021 Pilot MiG Rusia Gunakan Helmet Mounted Display Produksi Dalam Negeri

Nah, rupanya dari foto yang Anda lihat, faktanya adalah bagian dari latihan navigasi dalam penerbangan. Dalam dunia penerbangan, dikenal istilah “flying under the curtain,” dimana hal itu merupakan kegiatan latihan penerbangan tanpa melihat kondisi atau lingkungan luar. Maksud dari pelatihan ini tak lain untuk membiasakan pilot saat terbang dalam cuaca buruk.

Seperti diketahui, rute penerbangan sangat bergantung pada kondisi meteorologi. Sudah dipahami bila karena cuaca, penerbangan bisa dibatalkan sama sekali. Namun, ada sedikit pengecualian pada pilot militer, meski kondisi cuaca dan meteorologi buruk, mereka harus sebisa mungkin untuk mengantisipasinya.

Seperti dalam misi operasi militer, para penerbang harus mampu mengudara dan melaksanakan tugas yang diberikan, tidak hanya dalam cuaca cerah, tetapi juga dalam kondisi meteorologi yang sulit, termasuk yang ekstrim sekalipun. Lantaran harus ‘bersabahat’ dengan kondisi alam, maka sudah menjadi keharusan bagi pilot untuk punya keahlian yang dibutuhkan.

Dan satu-satunya cara untuk bisa beradaptasi dengan kondisi di atas, pilot harus terlibat dalam pelatihan yang sesuai dengan kondisi ektrim tersebut. Saat visibilitas rendah atau bahkan tanpa visibilitas, maka navigasi secara eksklusif dilakukan mengandalkan instrumen.

Sementara tirai yang ada pada kokpit, sengaja dirancang khusus menutupi sebagian atau seluruh kepala pilot saat mengenakan helm, sehingga menghalangi kontak visual. Ini dilakukan untuk mensimulasikan cuaca buruk, sehingga siswa pilot tidak dapat “mengintip” ke sekeliling.

Dalam pelatihan tersebut, instruktur jet tempur Rusia memantau aktivitas penerbangan dari kursi belakang. Bahkan untuk memaksimalkan visibilitas ke arah depan yang terhalang kursi pilot, pada bagian atas kanopi instruktur dilengkapi periskop peninjau arah depan.

Baca juga: Dukung Social Distancing di Udara, Leonardo Helicopters Hadirkan Helm Pilot Anti Covid-19

Serupa tapi tidak sama, di era Perang Dingin, para penerbang jet tempur AU AS yang mendapat tugas untuk melepaskan bom nuklir, maka pada kokpitnya dilengkapi dengan thermal anti radiation heat, yang bentuknya mirip dengan tirai yang digunakan untuk pelatihan pilot tempur AU Rusia. Seperti dalam foto, A-4 Skyhawk menjadi salah satu pesawat tempur yang pernah dipersiapkan dengan thermal anti radiation heat. (Bayu Pamungkas)

16 Comments