Pilah pilih Kapal Perang ‘Made in Turki’ untuk TNI AL, Istanbul Class atau Ada Class?
|Selain dua unit Offshore Patrol Vessel (OPV) atau Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) Paolo Thaon Di Revel class, yang mana satu di antaranya akan tiba pada bulan Oktober 2024,. TNI AL rupanya bakal membuat kejutan dengan hadirnya kapal kombatan bertonase besar dari Negeri Ottoman. Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali tentang rencana akuisisi kapal perang jenis frigat produksi Turki untuk memperkuat TNI AL.
Namun, KSAL Muhammad Ali tidak menjelaskan secara rinci mengenai pengadaan frigat dari Turki tersebut, tetapi rencananya kapal baru siap dan dan dapat didatangkan ke Indonesia sekitar 1-2 tahun ke depan. “Frigat dari Turki itu mungkin tidak bisa (datang) tahun ini, mungkin tahun depan atau dua tahun yang akan datang sudah bisa hadir,” lanjut Ali, usai pelaksanaan puncak HUT ke-79 TNI AL di Jakarta, Selasa (10/9).
Tentu menjadi pertanyaan bagi netizen, jenis frigat apakah yang bakal diakuisisi untuk TNI AL? Ada beberapa jenis kapal perang yang telah berhasil dibuat oleh galangan nasional Turki. Sebut saja ada nama Istif class, Barbaros class, Yavuz class dan korvet Ada class. Dari deretan nama yang disebut, yang paling mungkin untuk diekspor adalah Istif (Istanbul) class dan Ada class, pasalnya Barbaros dan Yavuz class, merupakan hasil rancangan Jerman yang dibuat oleh galangan Turki, mengingat hubungan antara Jerman dan Turki saat ini, maka akan sulit memasarkan kapal perang tersebut.
Istanbul Class
Bila merujuk apa yang diungkapkan KSAL Laksamana Muhammad Ali, bahwa yang akan diakuisisi adalah kapal perang jenis frigat, maka nama Istanbul class menjadi yang mungkin masuk dalam radar pilihan. Istanbul class adalah frigat asli rancangan Turki, yang 80 persen komponennya berasal dari pasokan industri dalam negeri.
Istanbul class baru jadi satu unit, yakni TCG Istanbul F515 (Istanbul class) telah komisioning dengan diserahkan secara resmi ke Angkatan Laut Turki pada 19 Januari 2024. Dibangun Istanbul Naval Shipyard, rencananya akan ada delapan unit Istanbul class yang dibangun untuk Angkatan Laut Turki, dengan tujuh unit sudah dan dalam masa pembangunan.
Angkatan Laut Turki Resmi Terima TCG Istanbul F515, Frigat Karya Anak Bangsa, Komponen 80% Lokal
TCG Istanbul masuk dalam I-Class atau Istanbul Class, lantaran TCG Istanbul adalah lead ship dari total empat unit kapal sejenis yang akan dibangun oleh Istanbul Shipyard. Frigat I-Class dibangun sebagai pengganti frigat Yavuz Class yang usianya telah menua. Frigat ini punya bobot 3.000 ton dan punya panjang 113,2 meter serta lebar 14,4 meter.
Frigat kebanggaan Turki ini diawaki 123 personel dan dirancang mampu berlayar terus-menerus tanpa bekal ulang selama 15 hari. Selain dua unit Rigid Hull Inflatable Boats (RHIB), Istanbul Class dapat membawa dua unit helikopter selelas S-70 Seahawk, dengan catatan, satu unit berada di hanggar dan satu unit berada di deck.
stanbul Class dilengkapi berbagai persenjatan yang terbilang modern. Sebut saja ada 16 cell VLS dengan total 64 rudal hanud yang belum dijelaskan tipenya. Kemudian terdapat 4×4 rudal anti kapal Atmaca, meriam OTO Melara Super Rapid Gun 76 mm, satu unit Aselsan Gokdeniz CIWS, dua unit 25 mm Aselsan STOP machine gun dan HIZIR Torpedo Countermeasures System.
Mengingat jadwal antrian produksi yang padat (saat ini sedang dibangun tiga unit lainnya), potensi akuisis Istanbul class sepertinya relatif kecil untuk Indonesia.
Ada class
Meski masuk kelas sebagai korvet, akuisisi Ada class terasa lebih ideal untuk Indonesia, terutama dengan potensi kedatangan dua tahun mendatang. Meski belum Ada penawaran resmi ke Indonesia, namun, Ada class dikenal sebagai produk maritim andalan Turki yang berhasil meraih sukses di pasar ekspor, setelah sukses dipesan oleh Pakistan, Ukraina dan Malaysia.
Ada class masuk dalam kategori korvet anti kapal selam (anti submarine warfare). Ada class dikembangkan dan dibangun oleh Tuzla (Istanbul) Naval Shipyard, sebagai bagian dari proyek MILGEM.
Dari spesifikasi, Ada class memiliki bobot perpindahan 2.400 ton, panjang 99,5 meter dan lebar 14,4 meter. Korvet ini ditenagai oleh dua mesin diesel dan turbin gas, dengan tenaga 35.000 kilowatt (47.000 hp), menggerakkan dua baling-baling, dan mampu melaju hingga 29 knots.
Dengan spesifikasi di atas, korvet Ada class memiliki jangkauan 3.500 mil laut (6.500 km) dengan kecepatan jelajah 15 knots dan endurance berlayar selama 21 hari dengan dukungan logistik dan 10 hari saat beroperasi secara mandiri. Ada class diawaki 93 orang, dengan kapasitas yang Bisa memuat sampai 106 orang.
Dari aspek persenjataan, Ada class dipersenjatai dengan sepucuk meriam OTO Melara 76 milimeter, dua senapan mesin Aselsan STAMP 12,7 milimeter, delapan (2×4) rudal jelajah anti kapal Atmaca dan 21 unit rudal hanud Rolling Airframe. Sebagai korvet untuk misi anti kapal selam, disiapkan dua peluncur rangkap tiga (2×3) Mark 32 untuk torpedo Mark (MK) 46. Guna menangkal serangan torpedo lawa, Ada class juga dibekali sea sentor surface ship torpedo defense (SSTD) system. (Gilang Perdana)
Ngejar target 4 unit destroyer, 36 unit fregat dan 18 unit korvet dan 12 unit kapal selam.
Kalo mau cepat ya ambil dari berbagai produsen.
Tapi dana pinjaman ada nggak ?
Perkiraan harga destroyer lengkap rudal sekitar usd 1,6 – 2,6 billion per unit.
Perkiraan harga heavy fregat lengkap rudal sekitar usd 600 – 800 million per unit.
Perkiraan harga light fregat sekitar usd 350 – 500 million per unit.
Perkiraan harga korvet setara Sigma 9113 sekitar usd 180 – 225 million per unit.
Perkiraan harga kapal selam usd 500 million – 1,6 billion per unit.
Dari situ hitung aja berapa billion usd kira-kira kita butuhnya.
Benar benar gado gado yaa, apa ini strategi PT. PAL / dan Pemerintah untuk ambil alih teknologi sebanyak2nya di pelbagai negara ??, tapi entahlah, belinya aja ketengan… masa dapat ToT :v
Indonesia sangat butuh banyak fregat kelas ringan seperti Istambul class yg panjangnya lebih panjang 8 meter dari fregat kelas ringan REM. Perkiraan sekitar 50 kapal fergat kelas ringan. Buat mengganti yg tua2 seperti Fatahillah class dan untuk penambahan sebagai kapal kawal dari LPD 124/125 meter buatan PT. PAL.
Indonesia juga butuh sekitar 100 kapal korvet untuk menjaga ZEE atau perairan teritorial. Apalagi kalo konsep TRIMATRA diterapkan di KODAM. Sehingga PANGDAM bisa menggerakkan kekuatan TNI AD, AL, dan AU, yang panglimanya (PANGDAM) bisa dijabat dari 3 matra.
Udah gak jaman KOARMADA sebagai satuan kapal tempur ngurusin kedaerahan. Fokus aja kepada kekuatan kapal perang menuju Deep Blue Navy
PT PAL emang blm bisa buat Fregat ukuran 90-110 meter..?? Dengan berbekal ToT Sigma harusnya sekelas Fregat Indo dah punya design sendiri yg dikembangkan galangan kapal lokal seperti kelas KCR …
Mengapa tak konsentrasi saja untuk pengadaan kapal selam? MEF 2024 targetnya kita harus sudah memiliki 12 unit kapal selam namun realitanya masih jauh dari harapan, nunggu Scorpene Evolved masih lama sebaiknya beli dulu dari luar
Ini seperti makan gado2, bakso, cireng, batagor semua diaduk satu mangkok diguyur kuah soto 🤣.. Masa iya kumanal kumunalisme’an
Melihat rencana akuisisi seperti AH140, FREMM, atau PPA, untuk akuisisi dari galangan luar sepertinya Indonesia lebih mencari kapal2 besar. Tebakanku sih F142 dari Dearsan, karena kapal ini pernah ditawarkan ke Indonesia. Dan ada clue di medsos, kalau projeknya lolos, kapal yang dipilih nanti belum pernah dibangun satu pun.