Piap Gryf Jihandak TNI AD: Robot Mini Pelintas Medan Terjal
|Karena misi yang berkaitan dengan penjinakan bahan peledak tergolong dinamis, maka kebutuhan perlengkapan tim Jihandak (Penjinak Bahan Peledak) harus disesuaikan. Dan bicara perlengkapan Jihandak maka tak bisa dilepaskan dari sosok ROV (Remotely Operated Vehicle). Selain punya andalan utama ROV Defender, Satuan Jihandak Zeni TNI AD juga mengoperasikan mini ROV mungil yang tak kalah canggih. Berpenggerak roda rantai (wheel tracks), Piap Gryf mampu menyusuri lekuk medan terjal yang sulit ditembus wahana lain.
Baca juga: Defender ROV – Robot Canggih Andalan Kompi Zeni Jihandak TNI AD
Penampilan Piap Gryf belum lama ini terendus publik saat ditampilkan dalam Pameran Alutsista TNI AD di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada bulan September 2015 lalu. Robot mini ini menjadi etalase Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 8 Gawi Manuntung. Gryf dibuat oleh pabrikan Piap (Przemysłowy Instytut Automatyki i Pomiarów) dari Polandia. Yang jadi keunggulan utama Piap Gryf terletak pada kombinasi penggerak hybrid, roda rantai dan roba ban yang aktif secara simultan untuk menjelajahi medan sulit.
Baca juga: Bozena 4 – Robot Penghancur Ranjau Andalan Yon Zipur TNI AD
Dari segi dimensi dan bobot, Piap Gryf juga tak sebesar ROV Defender besutan Allen Vanguard. Piap Gryf punya dimensi 69 x 59 x 45 cm dengan roda, sementara dimensi tanpa roda (hanya dengan rantai) menjadi 67 x 46 x 44 cm. Untuk bobotnya juga terbilang ringan, yakni 38 kg. Seperti halnya peran robot dengan kemampuan Jihandak, sasis dan strukturnya sudah dilengkapi proteksi maksimal, salah satunya dengan standar IP 65. Sebagian kelengkapannya, seperti speaker dan mikfrofon punya kemampuan waterproof.
Dengan lengan teleskopik, Piap Gryf dapat mengangkat, menjepit dan menarik beban seberat 15 kg, dengan tambahan 5 kg lagi dengan penggunaan extended claw. Bicara tentang dukungan imaging, ada moving kamera PTZ (Pan Tilt Zoom) dengan 22x optical zoom. Kecanggihan kamera bertambah dengan asupan IR (infra red) LED illuminators. Sudut kamera utama dapat berputar vertikal 350 derajat dan berputar 150 derajat horizontal. Indra robot juga dilengkapi dengan fixed camera serta sensor pendeteksi panas yang teritegrasi pada bagian depan dan belakang.
Piap Gryf beroperasi dengan kendali remote lewat transmisi frekuensi radio hingga jarak 800 – 900 meter. Unit kendali dioperasikan operator dengan menggunakan seperangkat control panel seberat 12 kg. Control panel dilengkapi layar 15 inchi yang mampu memonitor visual pergerakan robot secara real time. Control panel ditenagai baterai dan dapat beroperasi 4 – 5 jam. Sedangkan wahana robot ditenagai baterai LiFePo4; 33 V kapasitas 5 Ah dengan waktu operasi 2 jam. Secara umum, Piap Gryf dapat bergerak dengan kecepatan normal 3,6 km per jam, dan kecepatan operation mode 0,9 km per jam.
Merujuk pernyataan operator Piap Gryf, yakni Praka Henal Hafidin di situs kalsel.antaranews.com (13/9/2015), “Robot ini canggih dan harganya terbilang mahal hingga mencapai Rp4 miliar.” (Gilang Perdana)
Spesifikasi Piap Gryf
– Dimensi : 69x59x45 cm (stowed position) dan 67x46x44 (without wheels)
– Berat kosong: 38 kg
– Tranmisi: frekuensi radio
– Jarak jangkau operasi: 800 – 900 meter
– Tenaga: baterai LiFePo4; 33 V Battery capacity: 5 Ah
– Kecepatan: 3,6 km/jam (normal)
– Endurance operasi: 2 jam
– Overcoming vertical obstacles: up to 30 cm
– Climbing stairs: up to 30°
– Climbing slopes up to 45°
– Acceptable lateral tilt: up to 35°
– Clearance: with wheels 7 cm without wheels 6 cm
saya sepaham dengan Anda, yang terpenting juga ada niat baik dan dukungan dari departemen terkait, seperti Perindustrian dan Perdagangan, secara solusi seperti diatas masih harus mendatangkan komponen material dari luar negeri, kemudahan impor dan keringanan pajak bisa jadi salah satu bantuan yang signifikan.
Sebetulnya Indonesia sangat mampu membuat Robot seperti ini
Karena hanya pakai radio remote kontrol, bukan A.I. (Artificial Intelligence), ITB dan ITS tentu terlalu mahir untuk ini
Tapi mereka akan mikir 1000x, karena TNI ngak support, Hanya OMONG doang
karena TNI Import Minded (suka barang impor)
TNI maunya minta cepat, dan …………..UP tentunya
Contoh nyatanya heli AW101