Pesawat Angkut Sedang C-295 A-2909 TNI AU Ditembaki di Pegunungan Bintang Papua
|Di tengah perhatian kita pada penanganan wabah virus corona, kembali ada kabar yang kurang menyenangkan dari Tanah Papua, yaitu diwartakan sebuah pesawat angkut sedang TNI AU, dari tipe C-295M dengan nomer registrasi A-2909 asal Skadron udara 2, ditembaki oleh orang tidak dikenal saat hendak mendarat di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua, Senin (23/3/2020). Pesawat tersebut tengah dalam tugas mengangkut dukungan logistik dan membantu pembangunan pemerintah daerah Oksibil.
Baca juga: Airbus C-295 Tanker Sukses Uji Perdana โWet Contactโ Air Refueling
Seperti dikutip dari republika.co.id, Danlanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menyebutkan, penembakan oleh orang tak dikenal itu terjadi ketika pesawat hendak mendarat di Oksibil setelah melakukan perjalanan dari Sentani, Jayapura, Papua. Bekas tembakan terdapat di bagian sayap, badan, dan pintu roda bagian depan pesawat. “Diperkirakan (ditembak) senapan laras panjang kaliber 5.56 mm, M16 atau SS1,” katanya. Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa.
C-295M A-2909 yang ditembaki tersebut dalam status BKO di Papua dan tengah menjalankan tugas mengangkut dukungan tugas logistik dan membantu pembangunan Pemerintah Daerah Oksibil. Menurut Tri, TNI terbang atas permintaan Bupati untuk mengangkut alat sembako dan alat bangunan.

Situs aviation-safety.net menyebut bahwa C-295M A-2909 ditembaki saat berada di ketinggian 4.800 kaki (1.463 meter), dan ada lima bekas tembakan pada sisi sayap kanan. Dirunut dari riwayatnya, C-295M A-2909 tergolong pesawat anyar, lantaran baru dioperasikan TNI AU selama empat tahun. Persisnya pesawat ini diproduksi oleh Airbus Military di Sevilla, Spanyol dan diterima TNI AU pada 22 Desember 2015.
Baca juga: Airbus Beberkan Detail Keunggulan C-295W Varian SAR Pesanan Kanada
Merujuk dari spesifikasi, C-295M ditenagai dua mesin Turboprop Pratt & Whitney Canada (PW 127G) dan mampu terbang non-stop selama delapan jam. Sebagai pesawat angkut sedang, C-295M mampu membawa kargo seberat 9 ton, sementara bila difungsikan untuk mendukung pergeseran pasukan, dapat dimuati hingga 71 pasukan. Sedangkan bila diberi tugas menghantarkan pasukan payung (lintas udara), pesawat ini dapat membawa 49 pasukan payung plus seorang jumpmaster. (Haryo Adjie)
Wow ,,, ditembak ketinggian 4.800 kaki (1.463 meter) ,,, sepertinya setiap operasi rute rawan perlu escort tucano
DRONE CINA kita kemana ya? SUDAH waktunya dimainkan. Jangan dikandangin aja.
Wilayah lepas landas dr jarak tertentu yg tidak terjangkau oleh senjata OPM, harus dicover TNI.
oleh
BKO kan satu unit ah- 64 Apache dan drone agar setiap ada gerakan bisa langsung di tumpas. Udah mahal2 cm di pake defile doang.
Dul@ Emang boleh apache di pake di papua??? Serius nanya
Puspen TNI tidak seharusnya merilis berita spt ini. Krn bs jadi laporan gratis bwt lawan ttg ‘hasil’ operasi mereka
sesaat setelah ditembaki, titik lokasi penembak harus disteril kan dg siraman gatling gun, pelor 155mm, dan sekalian kalo perlu di bom pake napalm … sadiskah. ?
lebih sadis lg kalo pesawat nya sampai nyungsep akibat tembakan teroris, berapa nyawa prajurit yg akan gugur …
Apache, mi 35, tukano kirim ke Papua.
Apache boleh di tempatkan di Papua ga ya?
Kalo ga boleh US ga boleh ikut campur freeport
Seharusnya drone diterbangkan dulu buat pemetaan dan patroli dan setiap oprasi militer ada back up drone di udara….tolong diperbaiki sistem manajemen tempurnya
Sebarin corona..
Nggak sesederhana itu dlm menghadapi aksi penembakan yg insidentil yg mungkin hanya dilakukan oleh personel dlm jumlah kecil yg bisa langsung menghilang dlm kerimbunan hutan.
Mungkin lebih efektif, menerapkan taktik pasukan amerika di vietnam dlm menghadapi serangan sniper VC dg memerikan proteksi add-on pada kabin pilot, penutup mesin, kompartemen bahan bakar dan selang-selang minyak hidrolis dan penggunaan proteksi diri bagi kru pesawat…..serta melalukan manuver taktis saat melakukan pendaratan.
Utk bandara cukup besar dan strategis dg resiko ancaman mungkin lebih efektif mencontoh langkah india dg menempatkan kanon bofors L70/40mm yg bisa memberi bantuan tembakan langsung ke posisi penembak gelap secara efektif, baik krn keluwesan penggelarannya maupun biaya ops yg terbilang rendag
Apakah bisa Apache ditempatkan di Papua? BISA
Apakah bisa Apache dipake buat nyerang KKB disana? BISA
Apakah USA bakal ngasih ijin make Apache? BISA.
Yg gak BISA kalo Apache digunakan untuk melanggar HAM. Itu baru gak bisa.
Btw, Ane nyari orang namanya Ruskye dari kemarin belum nongol. Apakah beliau lagi ODP atau PDP???
Mulai deh mlintir mlintir…hhh
Menurut saya ini bukan KKB tapi Teroris yg sebenarnya. Kok nggak kelihatan ya BNPT disana.
Padahal sdh jelas korbannya, kalau KKB itu cuman pakai pistol. Lha ini sepasukan dg senjata banyak je.
Kkb sama teroris sama jahatnya sama jeleknya ngapain sih bingung wong sama2 penjahatnya
Membaca berita berita ini, kita disadarkan bahwa TNI itu g punya taktik anti gerilya n sistem komandonya patut dipertanyakan, seharusnya kwasan 2 km dari bandara disterilkan, gunakan uav dgn pemindai panas utk melacak kombatan opm
coba itu CH-4 nya di deploy ke papua bwt ng-gebuk kkb.tapi sebelumnya ASM ama napalm/P-250 nya dipastikan sdh nangkring biar semua kkb makin pules bobok nya