Pesawat Amfibi Legendaris PBY-5A Catalina ‘Reborn’ dengan Label Next-Generation Amphibious Aircraft (NGAA) Catalina II
Setelah Albatross yang akan di-reborn oleh perusahaan asal Australia dengan label G-111T, kini ada kabar lain terkait pesawat amfibi legendaris. Lebih senior dari UF-2 Albatross, diwartakan bahwa pesawat amfibi legendaris dari era Perang Dunia Kedua, PBY-5A Catalina akan ‘dibangkitkan’ sebagai pesawat amfibi modern untuk penggunaan sipil dan militer.
Baca juga: Perusahaan Australia ‘Bangkitkan’ Pesawat Amfibi Legendaris Albatross dengan Label G-111T
Dilansir dari Flightglobal.com, disebutkan sebuah perusahaan asal AS yang berbasis di Florida, Catalina Aircraft berencana untuk meluncurkan versi modern dari pesawat amfibi Consolidated PBY-5A Catalina. Catalina Aircraft mengklaim telah memegang type certificates untuk PBY-5A Catalina dengan regulator penerbangan sipil AS dan Kanada.
Reboot PBY-5A Catalina pada 25 Juli di pertunjukan udara AirVenture Oshkosh di Wisconsin. “Minat terhadap kelahiran kembali amfibi legendaris ini sangat luar biasa,” kata Lawrence Reece, Direktur Catalina Aircraft. “Kemampuan yang ditawarkan platform ikonik yang dimodernisasi ini, mampu melakukan begitu banyak misi dan ideal di berbagai segmen pasar, mencerminkan warisan lini produk Catalina.”
Catalina Aircraft menyebut generasi modern dari PBY-5A Catalina sebagai Next-Generation Amphibious Aircraft (NGAA) Catalina II. Pesawat amfibi retro ini akan menampilkan mesin modern dan avionik yang akan memberikan kemampuan yang tidak dapat diberikan oleh pesawat amfibi lain saat ini.
Catalina Aircraft belum mengungkapkan tentang harga. Namun, perusahaan mengantisipasi pengiriman awal Catalina II pada tahun 2029.
Baca juga: PBY-5A Catalina – Legenda Pesawat Intai Amfibi TNI AU
Dari sejarahnya, Angkatan Laut AS (US Navy) mulai mengoperasikan PBY-5A Catalina pada tahun 1935, mencakup 60 PBY-1 yang ditandai untuk misi SAR dan pengeboman. Model awal ditenagai oleh dua mesin piston Pratt & Whitney R-1830-64. Operator AS lainnya termasuk US Coast Guard dan US Army Air Corps.
Secara total, 3.276 unit PBY-5 Catalina telah diproduksi. Pesawat amfibi ini punya andil besar selama Perang Dunia Kedua. Salag satunya, PBY sukses mengganggu operasional kapal selam U-boat Jerman di Atlantik dan menemukan lokasi armada angkatan laut Jepang menuju kepulauan Midway – sebuah penemuan yang mendahului apa yang terbukti di antara pertempuran paling menentukan di teater Pasifik.
Sementara di segmen sipil, beberapa maskapai penerbangan juga mengoperasikan PBYCatalina, termasuk Pan American World Airways dan maskapai Australia Qantas, yang menggunakan jenis tersebut dari tahun 1943 hingga 1945 untuk mengoperasikan penerbangan nonstop mingguan antara Perth dan Kolombo di Sri Lanka.
Dengan kecepatan rata-rata 203 km per jam, penerbangan sejauh 3.592 nm (5.652 km) tersebut memakan waktu hingga 32 jam, menjadikannya rute komersial dengan durasi terlama pada saat itu. Saat ini, sudah tidak ada PBY Catalina yang aktif dalam dinas militer atau komersial.
Tentang NGAA Catalina II, dirancang nantinya dapat beroperasi dari lautan (beroperasi di sea state 2), sungai dan danau, dan dari landasan pacu aspal, tanah dan rumput. Varian sipil Catalina II akan memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 14.515 kg dengan kapasitas 34 penumpang atau 5.443 kg kargo. Sedangkan Catalina II versi militer akan memiliki MTOW yang diperluas menjadi 18.143 kg.
Militer AS telah menyatakan minatnya pada pesawat berkemampuan amfibi dalam beberapa bulan terakhir. US SOCOM sedang menjajaki varian pesawat amfibi transportasi C-130J Lockheed Martin, sementara Defense Advanced Research Projects Agency sedang mengembangkan pesawat amfibi angkut berat yang dikenal sebagai Liberty Lifter.
Raksasa pertahanan Lockheed Martin juga telah berinvestasi di Regent Craft yang baru mulai, yang mengembangkan kendaraan dengan efek sayap di darat (mereka menyebutnya “seaglider”) dengan aplikasi militer yang potensial.
Proyek-proyek semacam itu diarahkan untuk membantu Pentagon bersiap menghadapi potensi konflik di kawasan Indo-Pasifik – di mana petak-petak luas lautan terbuka dan pulau-pulau kecil menghadirkan tantangan besar bagi para perencana strategi militer. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
Masuk Pasar Eropa, Rumania Jadi Pengguna Rudal Hanud Chiron Setelah Korea Selatan dan Indonesia
No Comments | Dec 23, 2023
-
L-203IE Gardeniya-1FUE: Jammer Pod Untuk Sukhoi Su-27SK TNI AU
38 Comments | Apr 30, 2017
-
Australia Tambah Pesanan 8.500 Pucuk Senapan Serbu EF88 Austeyr
8 Comments | Jul 16, 2020
-
Setelah Isu Spionase dan Ganggu Radar Altimeter Pesawat, Teknologi 5G Kembali Tersandung Masalah, Interferensi Satelit Pentagon!
2 Comments | Sep 15, 2022