Pesan Dua dari 12 Unit yang Ditawarkan, Mesir Jadi Negara Ke-23 Pengguna C-130J-30 Super Hercules
|Ada kabar anyar dari Lockheed Martin, pabrikan dirgantara super kondang dari Amerika Serikat tersebut mengumumkan bahwa Mesir bakal menjadi negara ke-23 yang akan mengoperasikan pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules.
Baca juga: Mesir Dapat Lampu Hijau untuk Pembelian 12 Unit C-130J Super Hercules dan Paket Radar 3D
Pengumuman tersebut dibuat di Egypt International Air Show pada tanggal 5 September 2024, sementara pengadaan dua unit C-130J-30 tersebut akan diselesaikan melalui jalur Foreign Military Sales (FMS). Keputusan akuisisi Super Hercules oleh Mesir terbilang lambat, pasalnya keputusan pembelian ini terjadi dua tahun setelah Senat Amerika Serikat menyetujui 12 unit Super Hercules ke negara Afrika Utara tersebut.
Pada 25 Januari 2022, US Defense Security Cooperation Agency (DSCA) telah memberi persetujuan untuk penjualan 12 unit pesawat angkut C-130J Super Hercules produksi Lockheed Martin senilai US$2,2. Bukan itu saja, Mesir juga mendapatkan persetujuan untuk pembelian 3 unit SPS-48 land based radar (LBR) produksi L3 Harris Surveillance Systems.
Meski pada akhirnya hanya memesan dua unit C-130J-30 Super Hercules, namun, Angkatan Udara Mesir dikenal sebagai salah satu operator Hercules yang cukup lama. Bahkan, Angkatan Udara Mesir adalah pengguna varian C-130H Hercules terbesar di dunia, dengan sekitar 22 unit C-130H dan 3 unit C-130H-30S yang saat ini masih beroperasi, hasil pengiriman antara tahun 1976 dan 1990.
Meski bakal menjadi negara ke-23 yang mengoperasikan Super Hercules, namun, khusus di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Mesir akan menjadi operator ketujuh C-130J di kawasan tersebut.
“Dengan C-130J-30 baru ini, kehadiran angkutan udara taktis Angkatan Udara Mesir akan menjadi tak tertandingi dan penguatan kekuatan yang selaras untuk melayani Mesir, Afrika Utara, dan dunia,” kata Rod McLean, Wakil Presiden dan Manajer Umum lini bisnis Air Mobility & Maritime Missions Lockheed Martin.
Mesir diharapkan menggunakan pesawat baru tersebut untuk membantu keamanan perbatasan, pencegatan unsur teroris, reaksi cepat terhadap ancaman keamanan internal, dan bantuan kemanusiaan. Mesir juga bermaksud menggunakan pesawat tersebut untuk misi patroli maritim dan misi pencarian dan penyelamatan di wilayah tersebut.
Selama dekade terakhir, Mesir telah secara bertahap meningkatkan armada angkutan udaranya, misalnya menerima dua pesawat angkut Ilyushin Il-76MF bekas dari Yordania pada pertengahan 2019. Pesawat angkut lain dalam layanan Angkatan Udara Mesir meliputi beberapa An-74TK-200A, dua lusin Airbus C-295M, beberapa DHC-5D Buffalo, dan sejumlah pesawat tanker/angkutan Boeing 707.
Super Hercules merupakan kemajuan signifikan atas Hercules C-130 lama, yang menampilkan elemen desain yang dimodernisasi, peningkatan kinerja, dan avionik canggih. Diperkenalkan pada tahun 1999, C-130J ditenagai oleh mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D3 yang lebih efisien, yang menawarkan kecepatan, jangkauan, dan kapasitas muatan yang lebih baik. Kokpit digitalnya meliputi avionik canggih dan tampilan head-up ganda yang meningkatkan kewaspadaan situasional dan mengurangi beban kerja pilot.
Lockheed Martin sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 545 unit C-130J dan armada global Super Hercules telah melampaui lebih dari 3 juta jam terbang. (Gilang Perdana)