Perusahaan Satelit Asal Cina Dituding Pasok Data Penargetan Sasaran Kapal Dagang Kepada Milisi Houthi

Milisi Houthi di Yaman telah melancarkan serangan terpilih kepada kapal-kapal dagang berbendera Amerika Serikat, Inggris, Israel dan sekutu-sekutunya yang terkait dengan konflik di Gaza. Namun, bukan perkara mudah untuk melancarkan serangan dengan rudal balistik dan drone kamilkaze, pasalnya ada ratusan kapal yang melintasi kawasan Laut Merah, Teluk Aden dan Laut Arab.

Baca juga: Laut Merah Memanas, Iran Pamer Rudal Jelajah Anti Kapal “Abu Mahdi” dari Truk Kontainer Sipil

Guna menyasar target secara terpilih, maka unit peluncur rudal balistik dan drone kamikaze Houthi mutlak mendapatkan pasokan data intelijen, yang sifatnya terkini guna menargetkan kapal dari negara terpilih, dan menghindari salah tembak pada kapal dari negara yang dianggap sebagai ‘kawan.’

Mengutip dari Financial Times, pejabat AS menyebut bahwa ada perusahaan Cina yang memberikan dukungan kepada militan Houthi di Yaman terkait dengan serangan kepada kapal-kapal dagang berbendara Barat. Financial Times mengutip seorang pejabat senior di Pertahanan AS yang mengatakan bahwa Houthi telah menerima data satelit dari Cina, selain dukungan dari Iran sejak serangan dimulai pada akhir tahun 2023 dan menargetkan lebih dari 100 kapal dagang.

Sebelumnya diketahui bahwa Houthi menerima data penargetan untuk serangan rudal dan drone kamikaze, terhadap Israel dan pengiriman barang di Laut Merah dari akses satelit Rusia dan Iran, dengan pasukan IRGC Quds yang berbasis di Yaman bertindak sebagai penghubung.

Kata Jenderal US Space Force: “Cina Lakukan Manuver Dogfight Satelit di Orbit Bumi Rendah”

Satelit Khayyam Iran dibangun bersama dengan Rusia, berdasarkan satelit citra Kanopus-V, dengan satelit Iran kemungkinan beroperasi di dalam konstelasi Kanopus-V milik Rusia sendiri. Iran dan Rusia kemungkinan akan berbagi sebagian besar hasil konstelasi gabungan ini. Melengkapi data citra satelit, Iran akan menambahkan umpan intelijen mereka sendiri dari kapal mata-mata IRGC dan kapal Angkatan Laut Iran yang beroperasi di daerah tersebut.

Seorang pejabat senior di Pentagon mengatakan bahwa perusahaan Cina, Chang Guang Satellite Technology, sebuah entitas komersial yang dimiliki oleh atau memiliki hubungan dekat dengan militer Cina, diduga telah memberikan data penargetan kepada Houthi. Chang Guang dilaporkan memiliki 100 satelit mini di orbit pada tahun 2024, angka yang direncanakan akan meningkat menjadi 300 pada akhir tahun 2025. Dengan konstelasi seperti itu, waktu penyegaran 10 menit akan memungkinkan untuk update setiap titik di daerah target.

Didukung Rusia, Iran Kembangkan ‘Khayyam’ – Satelit Mata-mata yang Meluncur dari Roket Soyuz

Laporan Financial Times tidak menjelaskan, apakah citra satelit mentah diberikan kepada Houthi, atau apakah informasi yang diproses dibagikan baik sebagai intelijen atau dalam bentuk paket penargetan. Peralatan komunikasi berstandar militer Cina memungkinkan transmisi semacam itu telah disita secara berkala dalam pengiriman senjata dan amunisi yang sama yang dikirim oleh Pasukan Quds IRGC ke Houthi tetapi dicegat di laut oleh pasukan angkatan laut Koalisi.

Pengawasan yang dilakukan oleh satelit Cina juga memungkinkan untuk memperingatkan Houthi agar tidak menyerang kapal-kapal Cian saat mereka melintasi wilayah tersebut. Kapal-kapal dagang asal Cina masih secara teratur menggunakan Koridor Transit Internasional Teluk Aden ke Suez, yang memberi mereka keuntungan komersial sederhana atas jalur pelayaran yang terpaksa mengambil jalur panjang antara Asia dan Eropa di sekitar Tanjung Harapan (Afrika Selatan) akibat serangan Houthi. (Gilang Perdana)

Angkatan Laut AS Sita 70 Ton Material Bahan Bakar Rudal dari Iran untuk Milisi Houthi

2 Comments