Pertama Kali F/A-18F Super Hornet Terlihat dalam “Beast Mode” – Bawa Rudal Udara ke Udara dalam Konfigurasi Luar Biasa
Jet tempur membawa konfigurasi senjata dalam jumlah besar kerap terlihat saat operasi militer atau terkait dalam kegiatan latihan peperangan. Dan konfigurasi atau mode jet tempur yang membawa senjata dalam jumlah besar sering disebut sebagai “beast mode.” Nah, belum lama ini ada momen langka yang disebut-sebut belum pernah terlihat sebelumnya pada F/A-18F Super Hornet Angkatan Laut AS.
Dilansir The War Zone, serangkaian foto telah muncul yang memperlihatkan F/A-18F Super Hornet Angkatan Laut AS dengan muatan rudal udara-ke-udara yang ‘luar biasa’ dan belum pernah terlihat sebelumnya, yakni Super Hornet membawa empat rudal udara-ke-udara jarak jauh AIM-174B, tiga rudal udara ke udara jarak sedang/jauh AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM), dan sepasang rudal udara ke udara jarak pendek AIM-9X Sidewinder.
Tidak itu saja, F/A-18F Super Hornet dalam foto juga dibekali dengan pod infrared search and track system (IRST) dan ATFLIR targeting pod, yang kesemuanya jika digabungkan akan memperlihatkan kemampuan peperangan udara-ke-udara yang sempurna dan belum pernah terlihat sebelumnya.
Identitas pesawat itu nampak jelas, yakni F/A-18F hitam mengilap khas dengan skema retro dari Air Test and Evaluation Squadron Nine (VX-9) “Vampires,” yang ditempatkan di Naval Air Weapons Station (NAWS) China Lake, California. Mengenai muatan senjata yang beragam, semuanya tampak seperti peluru tak aktif (inert), seperti yang ditunjukkan oleh pita penanda biru. Penandaan terlihat pada AIM-174 yang menunjukkan bahwa secara teknis mereka adalah CATM-174B “captive” yang tidak dapat ditembakkan.
Rudal yang dibawa pada stasiun ujung sayap Super Hornet adalah varian dari AIM-9X Sidewinder berpemandu inframerah, persenjataan rudal udara-ke-udara jarak pendek standar untuk jet tempur AS, yang sekarang diproduksi dalam bentuk Blok II yang ditingkatkan.
Sementara itu, di stasiun ‘bahu’ di bawah badan pesawat sebelah kanan dan di setiap stasiun bawah sayap luar terdapat versi canggih dari AIM-120 (AMRAAM). Sebagai rudal “captive”. rudal ini tidak memiliki sirip tengah badan yang ditemukan pada AMRAAM aktif biasa.
AIM-174B adalah program yang sangat penting bagi Angkatan Laut AS, yang ditujukan langsung pada kemampuan kekuatan udara Cina yang sedang berkembang, terutama fakta bahwa pesawat tempurnya mulai mengungguli pesawat tempur Amerika dengan rudal udara-ke-udara canggih mereka sendiri.
Di samping rudal, Super Hornet membawa perangkat IRST pada FPU-13 drop tank dengan IRST21, juga dikenal sebagai AN/ASG-34, yang dipasang di bagian depan. IRST adalah alat yang semakin penting di arena pertempuran udara-ke-udara, terutama untuk mendeteksi keberadaan pesawat stealth. Terakhir, di stasiun ‘bahu’ di bawah badan pesawat sebelah kiri terdapat pod penargetan AN/ASQ-228 Advanced Targeting Forward-Looking Infrared (ATFLIR), yang memiliki peran dalam pertempuran udara, termasuk menyediakan visual target udara yang jauh untuk tujuan identifikasi kawan atau lawan (IFF).
Beast Mode
Istilah “beast mode” digunakan dalam konteks jet tempur untuk menggambarkan konfigurasi di mana pesawat membawa jumlah senjata yang maksimal untuk misi tempur. Sebutan ini merujuk pada kemampuan pesawat untuk menampilkan “daya tempur penuh” seperti binatang buas yang siap menyerang, dengan banyak senjata dan persenjataan berat dipasang pada berbagai titik eksternal dan internal.
Istilah “beast mode” pertama kali populer di luar konteks militer, terutama dalam olahraga dan budaya pop, sebagai sebutan untuk seseorang yang menunjukkan performa atau kekuatan luar biasa. Pemain American football terkenal Marshawn Lynch dikenal sering menggunakan istilah ini untuk menggambarkan cara bermainnya yang agresif dan penuh kekuatan.
Seiring waktu, istilah ini meluas ke berbagai konteks, termasuk militer, terutama dalam dunia penerbangan militer, untuk menggambarkan jet tempur dalam konfigurasi persenjataan maksimal. (Gilang Perdana)
Boeing Memulai Upgrade “Block III” untuk F/A-18 Block II Super Hornet Angkatan Laut AS