Pertama Kali, Drone MALE “Wing Loong II” Ditembak Jatuh Senjata Laser!

Luput dari sorotan media besar, ini mungkin untuk pertama kalinya di dunia, sebuah drone pengintai dengan kualifikasi MALE (Medium Altitude Lonf Endurance) ditembak jatuh oleh senjata jenis laser. Belum lama berselang, yakni pada 4 Agustus 2019, sebuah drone Wing Loong II milik Uni Emirat Arab dikabarkan ditembak jatuh oleh serangan laser gun yang dilepaskan oleh sejenis kendaraan MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected) Turki di kawasan Libya.

Baca juga: AL Cina Uji Coba Senjata Laser dari Platform Mobile

Dikutip dari topwar.ru (6/8/2019), kabar ditembak jatuhnya drone MALE dengan senjata laser sontak mengejutkan banyak pihak, lantaran babak baru telah dimulai dengan serangan laser pertama dalam palagan yang sebenarnya, maklum selama ini adopsi senjata laser masih berkutat di wilayah uji coba yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Cina.

Masih dari sumber yang sama, Turki disebutkan telah memulai uji coba pengembangan senjata laser sejak awal 2010. SAVTAG diketahui sebagai salah satu perusahaan asal Turki yang mengembangkan senjata laser. Kemudian bersama perusahaan lain, TUBITAK, di tahun 2015 berhasil dibuat prototipe eksperimental senjata laser dengan kapasitas mulai dari 1,25 Kw sampai 50 Kw. Sejauh analis militer, Turki belum dalam tahap implementasi senjata laser, sampai kemudian muncul kabar 4 Agustus kemarin. Dalam rilis Kementerian Pertahanan Turki, pengembangam senjata laser dioptimalkan untuk kegunaan naval weapons.

Program senjata laser Turki terasa senyap meski dana yang digelontorkan untuk riset mencapai US$450 juta. Aselsan dikabarkan ikut bergabung dalam pengembagan senjata laser, bahkan pada 7 Juli 2018 telah dilakukan uji tembak pada sasaran berupa drone mini dari jarak 500 meter dan uji tembak pada bahan peledak di jarak 200 meter.

Kekuatan senjata laser tak dapat disamakan dengan amunisi pada senjata konvensional, pasalnya di laser mengandalkan kekuatan panas pada satu titik dan terus menerus sampai sasaran dilumpuhkan. Uji tembak laser pada sasaran bergerak dinamis menjadi tantangan tersendiri yang pada 4 Agustus lalu berhasil dilalui Turki.

Dalam peristiwa 4 Agustus 2019, drone Wing Loong II Uni Emirat Arab terbang dalam misi intai dan penyerangan. Dari foto reruntuhan, diketahui drone Wing Loong II membawa rudal anti tank AR-1/AR-2 yang diduga untuk melakukan serangan ke wilayah Misrata, bagian utara Libya. Kuat dugaan Wing Loong II dikandaskan oleh senjata laser yang berkekuatan 50 Kw.

Sementara tentang Wing Loong II, merupakan salah satu kandidat kuat drone MALE yang akan diakuisisi Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan TNI AU. Drone produksi Chengdu Aircraft Industry Group ini tergolong laris manis di pasaran dengan angka penjualan untuk ekspor mencapai 100 unit lebih pada akhir Desember 2018.

Baca juga: Oerlikon High Energy Laser Gun – Sistem Hanud Masa Depan dari Rheinmetall Defence

Wing Loong II baru meluncur pada Maret 2017, drone punya panjang 11 meter, lebar bentang sayap 20,5 meter, tinggi 4,1 meter dan payload mencapai 400 kg. Kecepatan maksimum Wing Loong II hingga 370 km per jam, mampu terbang selama 32 jam dengan jarak jelajah 4.000 km. Khusus untuk kendali LoS (Line of Sight) dapat dilakukan sampai jarak 200 km. Total ada enam hardpoint yang disiapkan untuk menggotong aneka jenis persenjataan.

Selain Uni Emirat Arab, pengguna drone Wing Loong di luar Cina adalah Mesir, Kazakhtan, Nigeria, Arab Saudi, Pakistan dan Uzbekistan. (Haryo Adjie)