Update Drone KamikazeKlik di Atas

Pertama Kali, Cina Sukses Uji Coba Aerial Base Station Multi Layanan dan Operator Seluler

Konsep Aerial base station (ABS) atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV)-Mounted Base Station (BS) telah lama dikembangkan di negara-negara maju. Mengandalkan wahana tanpa awak, baik berupa drone maupun balon udara, ABS digadang sebagai penjembatan akses komunikasi di wilayah rural dan solusi tanggap komunikasi darurat saat terjadi bencana alam. Namun, konsep ABS yang selama ini dikembangkan masih terbatas.

Baca juga: Super Drone TNI AD – Andalkan Tangki Bahan Bakar Cadangan dan Kendali via BTS

Disebut terbatas, lantaran masih didominasi pada lingkup uji coba yang belum melibatkan peran penuh dari operator seluler. Belum lagi, batasan akses ABS selama ini masih mentok di lingkup teknologi 2G dan 3G. Nah, belum lama ada kabar dari Negeri Tirai Bambu, tepatnya pada 20 Juni 2022, Sichuan Xichuan Shield Department, mengumumkan bahwa pihaknya berhasil menerbangkan drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) Shuangxiao UAV dalam misi yang diklaim baru pertama kali di dunia.

Drone Shuangxiao yang dilengkapi dua mesin turboprop membawa Jiuquan Fan Piercing Terminal, yakni perangkat high altitude base station, yang akan mendapatkan verifikasi lewat uji coba. Sichuan Xichuan Shield Department menyebut inilah uji coba aerial base station pertama di dunia yang mampu meng-handle transmisi dari beberapa operator seluler. Bukan itu saja, ini juga pertama air base station mampu menangani beberapa layanan seluler berbasis 2G, 3G dan 4G. Yang termasuk layanan seluler mencakup voice, SMS dan mobile data.

(Foto-foto: Twitter @sugar_wsnbn)

Operator Cina yang berpartisipasi dalam uji coba aerial base station ini adalah China Mobile, China Telecom, dan China Unicom.

“Pemberitahuan dari Biro Administrasi Komunikasi Provinsi Sichuan – Pengguna, ponsel Anda terhubung ke jaringan komunikasi melalui UAV air base station dan Anda dapat menerima panggilan suara, SMS, dan layanan lainnya. Selamat!,” demikian isi dari sebuah pesan yang diterima oleh pengguna seluler di area uji coba.

Setelah terbang selama satu jam, pada pukul 10:31 waku setempat, drone yang diberi nama “Futao Li” berhasil melakukan pendaratan dengan sempurna. Drone MALE ini punya panjang total 10 meter, lebar bentang sayal 20 meter dan tinggi 3,1 meter.

Baca juga: Dibekali Enkripsi dan Anti Sadap, Inilah BTS Mobile untuk Militer Produksi Dalam Negeri

Drone ini dapat terbang terus-menerus selama 35 jam dan terbang sampai batas ketinggian 10.000 meter. Dalam tugas sipil, drone ABS bermanfaaat untuk pemulihan cepat jaringan komunikasi publik pasca bencana berkala besar. Sementara untuk tugas militer, tentu banyak hal yang bisa dilakoni oleh aerial base station ini. (Gilang Perdana)

3 Comments