Pernah Menarik Perhatian, Apa Kabar Rudal Sea Cat Dislitbangal?

Nama dan fungsinya sama, yakni sebagai rudal hanud (pertahanan udara) jarak pendek SHORAD (Short Range Air Defence) dengan label Sea Cat. Namun ada dua jenis Sea Cat yang dilansir dalam waktu berbeda. Yang pertama adalah rudal Sea Cat legendaris lansiran Short Brothers, Inggris, sementara yang satunya lagi adalah Sea Cat dalam wujud baru (Next Generation) hasil rancangan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal) bersama Laboratorium Otomasi dan Robotika ITB (Institut Teknologi Bandung).

Baca juga: Sea Cat – Rudal Hanud TNI AL Era 80-an

Meski menyandang nama dan peran yang sama, kedua Sea Cat tampil dengan desain berbeda. Sea Cat lama punya desain agak pendek dengan kombinasi warna putih merah. Sementara Sea Cat “Next Generation” dari Dislitbangal sosoknya lebih panjang dan bongsor, sedikit banyak mengacu ke desain rudal anti kapal MM38 Exocet, jenis rudal yang pernah eksis digunakan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) TNI AL.

Baca juga: Exocet – Si “Ikan Terbang” Andalan TNI-AL

Sea Cat sendiri punya arti penting dalam sejarah alutsista TNI AL, inilah rudal hanud pertama yang ada di kapal perang RI. Frigat Van Speijk Class dan frigat Tribal Class adalah dua kapal perang TNI AL yang pernah menggunakan sista hanud ini. Kini Sea Cat di frigat Van Speijk tak lagi digunakan, dan sebagai penggantinya adalah rudal MANPADS (Man Portable Air Defence Systems) Mistral dengan peluncur Simbad buatan MBDA. Walau tak lagi dioperasikan, TNI AL masih berupaya untuk memperpanjang usia pakai rudal ini, salah satunya dengan melakukan modifikasi, sehingga pada pada April 2011 masih dapat dilakukan uji penembakkan oleh KRI Oswald Siahaan 354 saat berlayar di Laut Jawa.

Rudal Sea Cat sedan dipersiaokan di atas KRI Oswald Siahaan 354.

Baca juga: Mistral – Andalan Pertahahan Udara Frigat TNI AL

Sebagai rudal hanud keluaran tahun 60-an, Sea Cat tergolong rudal yang battle proven, dalam Perang Malvinas (Falkland) tahun 1982, rudal ini mampu merontokkan jet tempur A-4 Skyhawk milik Argentina. Dalam varian land platform (Tigercat), rudal ini pernah digunakan dalam Perang Pakistan melawan India (1971) dan konflik perbatasan di Afrika Selatan.

Kembali ke sosok Sea Cat “Next Generation,” debutnya sudah diperlihatkan dalam beberapa pameran alutsista di tahun 2014. Dalam wujud mockup, Sea Cat Dislitbangal dengan warna hitam lumayan menarik perhatian. Dari segi dimensi, Sea Cat Dislitbangal punya panjang 2,6 meter dan diamater 0,225 meter. Rudal ini punya dua wingspan, bagian depan punya lebar 0,403 meter dan wing span belakang punya diameter 0,612 meter. Sebagai perbandingan, Sea Cat asli punya panjang 1,48 meter dan diameter 0,22 meter. Wingspan Sea Cat “ori” ini mencapai 0,70 meter.

Sea Cat Dislitbangal. Foto: Audrey

Baca juga: AL-1M – Wujud Reinkarnasi Rudal Strela dengan Proximity Fuse

MM 38 Exocet

Untuk dapur pacu, kedua Sea Cat beda desain ini sama-sama mengusung two stage solid fuel rocket motor. Bagaimana dengan kecepatan, faktanya kedua Sea Cat masih ada dalam zona subsonic, Sea Cat “ori” punya kecepatan Mach 0,8 dan Sea Cat Dislitbangal kecepatannnya Mach 0,915. Untuk daya jangkau, sebagai rudal hanud jarak pendek, kedua Sea Cat maksimum bisa mengejar sasaran sejauh 5.000 meter.

Bicara tentang sistem pemandu (guided system), Sea Cat Dislitbangal mengadopsi gimbal image processing yang disematkan di bagian moncong. Sebaliknya Sea Cat yang asli menggunakan teknologi CLOS (Command Line-Of-Sight) dan radio link. Namun hingga kini belum ada kabar mengenai kelanjutan proyek Sea Cat lansiran dalam negeri tersebut. Belum terdengar ada uji tembak yang dilakukan untuk rudal Sea Cat Dislitbangal. Dari aspek sistem senjata, dengan desain baru yang menyerupai MM38 Exocet, maka yang jadi pertanyaan, seperti apakah model peluncurnya? Apakah akan mencomot peluncur Exocet yang masih ada? (Gilang Perdana)