Perkuat Koarmada III, KSAL Resmikan KCR KRI Kapak 625 dan KRI Panah 626
|Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali secara resmi telah melakukan Shipnaming Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M ke-5 dan ke-6 produksi PT PAL Indonesia. Bertempat di Dermaga Semenanjung Barat, Divisi Rekayasa Umum, kedua KCR 60M yang dimaksud adalah KRI Kapak 625 dan KRI Panah 626.
KRI Kapak 625 dan KRI Panah 626 merupakan proyek KCR 60 meter pertama yang efektif dalam satu kontrak termasuk didalamnya pembangunan platform kapal, instalasi, dan integrasi senjata utama.
Kedua KCR telah sukses menjalankan Sea Acceptance Test (SAT) dengan mampu mencapai kecepatan rata-rata melebihi kecepatan yang disyaratkan dalam kontrak.
Pemilihan nama kedua kapal adalah simbol atas harapan dan cita-cita untuk kedua kapal tersebut. Kapak dan Panah, kedua nama KRI tersebut diambil dari nama senjata tradisional suku Asmat Papua Barat, nama Kapak yang memiliki keunggulan kuat, kokoh, dan tajam digunakan sebagai simbol jati diri yang mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan di wilayah Papua bahkan NKRI.
“Penggunaan nama senjata tradisional dari Papua tersebut juga sebagai wujud kecintaan dan kebanggaan bangsa Indonesia sekaligus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari NKRI” ucap KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali dalam sambutannya.
Penamaan KRI Kapak 625 diharapkan dapat mengadaptasi filosofi Kapak yang tahan terhadap berbagai tantangan baik tantangan alam maupun serangan musuh. Sedangkan nama Panah sebagai senjata yang elastis, tidak dapat dibelokkan setelah dilepas, dan melesat cepat menuju sasaran, KRI Panah 626 sebagai simbol filosofi alat pertahanan dan berburu yang dapat membidik sasaran secara cepat, akurat, serta kemampuan fisik yang kuat dan tanpa ragu.
Kilas balik, kedua KCR 60M ini telah berhasil melalui beberapa rangkaian uji kelaikan Harbour Acceptance Test (HAT) dan Sea Acceptance Test (SAT), hingga Life Firing Test (LFT). Tak hanya itu, pada tanggal 10 – 11 April 2023 lalu, KCR 60M KRI Kapak 625 dan KRI Panah 626 juga berhasil dinyatakan lulus dalam Commodore Inspection yang merupakan pengujian terakhir oleh para perwira tinggi dari Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI AL dengan performa yang dinilai lebih baik dan excellent.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Upacara Peresmian KRI dan Pengukuhan Komandan KRI ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan Kasal tentang peresmian KRI dan pengukuhan Komandan KRI Kapak 625 dan KRI Panah 626 serta pengambilan sumpah jabatan Komandan KRI Kapak 625 Letkol Laut (P) Rahmat Arif dan Komandan KRI Panah 626 Letkol Laut (P) Irianto Kurniawan oleh inspektur upacara yang diikuti Komandan KRI, disambung penyematan tanda pangkat dan jabatan.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Luncurkan Kapal Cepat Rudal 60M keenam – KRI Panah 626
Melalui tahap ini, KRI Kapak 625 dan KRI Panah 626 dinyatakan telah siap bertugas khususnya dalam memperkuat dan mempertahankan kedaulatan maritim Indonesia di wilayah Koarmada III. (Bayu Pamungkas)
Minimal tiru konsep kapal perang Israel sa’ar 4,5, karena dimensi kapal hampir sama, tinggal jeroannya ditambahkan radar aesa, ciws, shorad, dan peluncur torpedo. Eccm, Dijamin sekelas formidable Singapura jg mikir2 klw ketemu KCR dengan jeroan seperti diatas. Apalagi kapal perang Singapura kelas formidable tidak memiliki ciws
Ada yg kurang, tambah mounted sonar untuk pelacakan benda asing di bawah air, meriam reaksi cepat CIWS di belakang anjungan kapal, perahi boat di pinda geser ke tengah dekat peluncur rudal dan pasangan rudal sadral mistral RC rudal anti pesawat jarak pendek di atas brigade kapal bagus dah
Kirain dah belasan, hedeeeh
Wkwkwk, butuh ginian ratusan, model halu ngadepin fregat destroyer cina, macem modal bambu runcing tok nekat geruduk machine gun pillbox nest, wkwkwk mo jadi cannon fodder lo pada? Haiyaa Wkwkwk
butuh ratusan unit kaya gini untuk di taroh di LANTAMAL dan LANAL. Seharusnya KOARMADA udah enggak maen yang kapal2 kecil gitu. Seharusnya KOARMADA merupakan KOTAMA pusat yang tidak mengurusi teritorial seperti LANTAMAL dan LANAL. Seperti KORPS MARINIR. KORPS KOSTRAD, Jadi KOARMADA kapal2nya itu berjenis light fregat keatas seperti heavy fregat dan destroyer. Bahkan kapal korvet aja udah enggak cocok sebagai kekuatan pemukul dan tempur. Korvet seharusnya seperti KCR 60 tempatnya di LANTAMAL yang dikomandani oleh seorang KOMODOR (LAKSAMANA PERTAMA). KCR 40 dan KAL tempatnya di LANAL yang dikomandani oleh seorang LETKOL. Dan kapal2 spead boat di POSAL yang dikomandani oleh seorang LETDA.
bagus nih bikin ginian barang 300 biji…