Update Drone KamikazeKlik di Atas

Peringati 32 Merdeka dari Uni Soviet, Turkmenistan Pamer UAV Bayraktar TB2 di Parade Militer

Turkmenistan menunjukkan kekuatan militernya melalui parade militer di ibu kota Ashgabat, baru-baru ini dalam rangka memperingati 32 tahun kemerdekaan negara dari Uni Soviet. Salah satu alutsista yang menyita perhatian adalah Unmanned Aerial Vehicles (UAV) Bayraktar TB2 Türkiye yang baru saja dibeli. Penggunaan drone terlaris Negeri Erdogan itu juga sekaligus menandakan penguatan hubungan Turkmenistan dengan Türkiye.

Baca juga: Baykar Makina Rayakan Peluncuran Unit ke-500 Drone Tempur Bayraktar TB2

Dalam beberapa tahun belakangan, Turkmenistan fokus untuk memodernisasi kemampuan pertahanan negara, menandakan era baru dalam strategi pertahanan. Pejabat tinggi negara itu meyakini akan ada dinamika di tataran geopolitik regional, lantaran penguatan sistem pertahanan, khususnya kehadiran Bayraktar TB2 Türkiye di barisan alutsista mereka.

Tak disebutkan dinamika yang dimaksud datang dari negara mana saja, tetapi besar kemungkinan datang dari beberapa negara tetangga seperti Afghanistan, Iran, Afghanistan, Uzbekistan, Kazakhstan, sampai Rusia.

Pada 2021 silam, misalnya, Turkmenistan sempat mengerahkan persenjataan berat ke perbatasan Afghanistan lantaran merasa terancam dengan pergrerakan Taliban yang ketika itu masih berupaya merebut Afghanistan dari pemerintahan yang sah.

Dinamika regional atas pembelian drone Bayraktar TB2 Türkiye juga diduga datang dari Rusia. Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu diketahui memang sangat berambisi menyatukan kembali negara-negara pecahan Uni Soviet. Sayangnya, itu tak disambut hangat oleh Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdimuhamedov.

Hal itu setidaknya bisa dilihat dari penggunaan alutsista buatan barat oleh Turkmenistan, seperti jet tempur Leonardo M-346FA (Fighter Attack) alih-alih menggunakan jet tempur buatan Rusia. Terlebih, Rusia juga memiliki sentimental tersendiri dengan Bayraktar TB2, seperti pada peperangan di Nagorno-Karabakh antara Armenia (didukung Rusia) dan Azerbaijan (dimenangi Azerbaijan berkat drone TB2) sampai perang di Ukraina.

Rekaman video yang dibagikan Angkatan Laut Ukraina pada baru-baru ini menunjukkan drone Bayraktar TB2 menghancurkan kapal patroli KS-701 Rusia di Laut Hitam. Sebelumnya, Bayraktar TB2 yang digunakan Ukraina juga sempat merepotkan Rusia di medan tempur, walaupun seiring waktu Rusia mulai beradaptasi dan pada akhirnya bisa mengatasi ancaman Ukraina dari Bayraktar TB2.

Drone Bayraktar TB2 dapat terbang terus menerus selama 27 jam tiga menit dalam kondisi geografis dan iklim yang sulit seperti suhu tinggi dan badai pasir.

Sebagai drone kombatan, Bayraktar TB2 dapat membawa berbagai persenjataan untuk serangan ke permukaan, seperti munisi MAM, MAM-L dan rudal UMTAS. Dari spesifikasi, Bayraktar TB2 punya lebar bentang sayap 15 meter dan bobot maksimum saat tinggal landas 650 kg.

Baca juga: Video Dramatis, Detik-detik Drone Bayraktar TB2 Ditembak Rudal di Atas Kiev

Bayraktar TB2 disokong mesin tunggal dengan two bladed variable pitch propeller. Kekuatan mesin mencapai 100 hp, secara teknis drone ini dapat melesat dengan kecepatan 129 km per jam. Masuk kategori MALE (Medium Altitude Long Endurance), drone ini dapat terbang lebih dari 20 jam pada ketinggian 6.858 meter. Sementara jarak jelajahnya dalam mode Line of Sight (LoS) mencapai 150 km. (Alp)