Update Drone KamikazeKlik di Atas

Perang Harga Minyak Berakhir, Produksi Sukhoi Su-57 Bakal Berlanjut

Entah dari pajak atau pun hasil ekspor, proyek pengadaan alutsista di suatu negara tentu terkait dengan penerimaan negara yang bersangkutan. Seperti Rusia misalnya, salah satu pendapatan negara Beruang Merah ini adalah dari sektor migas, khususnya pada minyak bumi. Beberapa waktu lalu, Rusia terlibat ‘perang’ produksi minyak dengan Arab Saudi, yang mengakibatkan harga minyak dunia anjlok akibat limpahan pasokan. Turunnya harga minyak maka berpengaruh pada penerimaan Rusia, yang secara tak langsung berimbas pada beberapa proyek alutsista strategis.

Baca juga: Ditekan Harga Minyak Dunia dan Masalah Pada Mesin, Nasib Sukhoi Su-57 Kian Merana

Salah satu yang dipandang berpotensi kena dampak dari jebloknya harga minyak dunia, adalah proyek akuisisi jet tempur stealth Sukhoi Su-57. Tanda-tanda lesunya program Su-57 juga mulai terlihat dari rencana akusisi, bila diproyeksikan AU Rusia akan memiliki 400 – 450 unit Su-57 hingga tahun 2040, namun faktanya Pemerintah Rusia baru resmi mengorder 16 unit Su-57 sampai tahun 2027.

Namun, ibarat arah angin yang berbalik, kini hubungan dagang Rusia dan Arab Saudi mulai mesra kembali, dimana ditandai dengan naiknya harga minyak mentah dunia. Dikutip dari CNNIndonesia.com (7/4/2020), Arab Saudi dan Rusia kemungkinan akan setuju untuk memangkas produksi pada pertemuan Kamis pekan ini. Permintaan minyak di seluruh dunia telah anjlok sekitar 30 persen, atau sekitar 30 juta barel per hari (bpd), di saat Arab Saudi dan Rusia terlibat perang harga dan rencana Arab Saudi yang akan membanjiri pasar dengan pasokan minyak berlebih.

Kabar positif di atas rupanya berimbas pada rencana kedepan pada Su-57. Melansir dari situs Shephardmedia.com (6/4/2020), Perwakilan Sukhoi Corporation mengatakan,  pihaknya akan memulai pengiriman unit perdana Su-57 kepada AU Rusia (Russian Aerospace Forces) pada akhir tahun 2020.

Sebelum ada musibah jatuhnya Su-57 serial produksi pertama pada 24 Desember 2019, sejatinya Sukhoi Corporation sudah menjadwalkan pengiriman dua unit Su-57 pada tahun 2019 dan dua unit lain pada tahun 2020. Dalam keterangan terpisah, Kepala Rostec ergei Chemezov menyebut pekerjaan skala besar untuk Su-57 akan dilakukan pada tahun 2020, yang tak lain bertujuan untuk menstabilkan industri penerbangan Rusia.

Baca juga: Sukhoi Su-57 Felon, Satu-satunya Jet Tempur dengan DIRCM

Menurut laporan media lokal Rusia, dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 dapat mendorong pengurangan jumlah Su-57 yang dipesan oleh Angkatan Udara dan beralih ke lebih banyak Sukhoi Su-35. (Gilang Perdana)

50 Comments