Perancis Kirim Ranpur AMX-10P ke Ukraina – IFV Amfibi yang Juga Dimiliki Korps Marinir
|
Setelah mengirim kendaraan tempur (ranpur) lapis baja beroda ban VAB 4×4 dan AMX-10RC/RCR 6×6 ke Ukraina, kini Pemerintah Perancis diwartakan tengah mempersiapkan pengiriman ranpur lapis baja roda rantai. Bukan sembarang ranpur, yang disebut akan dikirim ke Ukraina adalah ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) amfibi AMX-10P, mirip dengan yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL (AMX-10P Marines).
Baca juga: AMX-10RC/RCR 6×6 – Ranpur Roda Ban yang Menantang Duel MBT Rusia
Menurut informasi yang diterbitkan oleh Jurnalis Perancis Jean-Dominique Merchet melalui akun Twitter, pada 17 Februari 2023, disebutkan Perancis tengah mempersiapkan pengiriman 25 unit AMX-10P ke Ukraina.
Kabar tersebut lumayan menarik, pasalnya AMX-10P saat ini sudah tidak dioperasikan oleh militer Perancis, debutnya yang cukup dikenal yakni saat AMX-10P digunakan pasukan Perancis dalam misi PBB di Bosnia Herzegovina pada dekade 90-an. Di Indonesia, meski tak dipensiunkan, kavaleri Korps Marinir tidak pernah menggunakan ranpur ini untuk operasi militer, bahkan AMX-10P dan AMX-10 PAC 90 (meriam), tidak pernah terlihat dilibatkan dalam operasi pendaratan amfibi.

Meski tak dioperasikan oleh militer Perancis, namun, stok AMX-10P masih cukup banyak disimpan dalam depo persenjataan. Situs wikipedia.org menyebut, bahwa sampai tahun 2011, ada 311 unit AMX-10P di Perancis, dimana ranpur ini resmi ditarik dari operasional pada tahun 2015.
AMX-10P mulai dikembangkan pada tahun 1965, yakni untuk menggantikan peran AMX-13 VCI (APC) – jenis ranpur yang juga populer digunakan kavaleri TNI AD sejak era Trikora.

AMX-10P meski basisnya adalah APC, namun juga dikembangkan dalam beragam varian, termasuk dibangun dalam platform peluncur rudal anti tank, ambulance, komando, dan versi kanon 20 mm.
Untuk yang model terakhir, menjadikan AMX-10P layak disebut sebagai ranpur berkualifikasi IFV. Debut perdana AMX-10P diluncurkan pada tahun 1973, dan sampai saat ini sudah kenyang digunakan dalam beberapa laga pertempuran, seperti pada Perang Teluk dan Perang di Bosnia, dimana Perancis menggunakan AMX-10P kanon 20 mm di bawah mandat Pasukan Perdamaian PBB.
AMX-10P mengandalkan senjata utama berupa kanon M963 F2 kaliber 20 mm pada kubah jenis Toucan II. Kanon laras tunggal ini mengusung tipe munisi 20 x 139 mm. Kanon ini dioperasikan dengan gas operated. Mode penembakkan yang ditawarkan mencakup tembakan tunggal, semburan dan safe mode. Bobot senjata ditaksir mencapai 260 kg dengan panjang senjata keseluruhan 2600 mm.
Kubah Toucan II pada AMX-10P IFV dioperasikan oleh dua awak, yaitu komandan yang duduk di sisi kanan dan penembak di sisi kiri kubah. Komandan dibekali alat bidik berupa teropong dengan perbesaran 1x dan 6x. Komandan dapat menjalankan misi penembakan di malam hari dengan bantuan periscope, total ada 7 periscope.
Kanon M963 F2 dapat melepaskan 900 proyektil dalam satu menit. Dengan kecepatan proyektil 1050 meter per detik, jarak tembak efektif yang dapat dicapai adalah 2000 meter. Secara umum baik penembak dan komandan dapat meladeni misi tembakan langsung ke permukaan dan anti serangan udara.
Baca juga: Unik, Monumen AMX-10P Marines dengan Cat Loreng KKO Ternyata dalam Kondisi “Aktif”
Untuk proteksi, material lapis baja pada AMX-10P punya ketebalan 14,5 mm. Lebih dari itu, AMX-10P dengan tiga awak plus delapan personel bersenjata lengkap dibekali fasilitas proteksi dari bahaya nubika (Nuklir Biologi dan Kimia). (Gilang Perdana)