Perancis Gunakan Ranpur Jaguar EBRC 6×6 dalam Operasi Lawan Drone Laut Kamikaze

Model latihan yang satu ini sepertinya ideal untuk dijalankan oleh Korps Marinir, yakni melakukan operasi pendaratan sembari simultan menggelar latihan anti drone, maklum dalam perang asimetris segala sesuatu bisa terjadi, termasuk ancaman dari drone kamikaze yang datang dari udara dan laut. Seperti belum ini dilakukan oleh French Navy’s Naval Action Force (FAN) Training Division yang menggelar latihan Wildfire di lepas pantai Toulon, selatan Perancis.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Australia Daratkan M1A1 Abrams dalam Operasi Amfibi

Seperti dikutip Armyrecognition.com, dari tanggal 23 hingga 26 September 2024, FAN Tra ining Divisionmenampilkan ranpur lapis baja Jaguar EBRC (Engin Blindé de Reconnaissance et de Combat – Reconnaissance and Combat Armored Vehicle) 6×6 yang diuji terhadap ancaman dari drone kamikaze. Latihan inovatif ini mengumpulkan beberapa unit angkatan laut dan udara untuk mempersiapkan pasukan menghadapi berbagai ancaman drone yang mungkin dihadapi selama operasi.

Dalam sebuah video yang dibagikan oleh Angkatan Laut Perancis, Jaguar EBRC 6×6, yang diamankan dengan kuat di dek kapal pendarat amfibi – fast amphibious landing craft (EDAR) menggarisbawahi fokus Angkatan Laut dalam memperkuat langkah-langkah pertahanan.

Banyak unit penerbangan angkatan laut dan FAN yang berpartisipasi, termasuk fregat pertahanan udara Forbin, fregat pertahanan udara FREMM Lorraine, FREMM Languedoc, fregat Guépratte, La Fayette class, aset pendaratan amfibi dari armada amfibi, dua helikopter Caiman Marine dari Flotilla 31F, dua pesawat Rafale Marine, dan satu pesawat patroli maritim Atlantique II.

Latihan ini mencerminkan respons terhadap meningkatnya ancaman drone di lingkungan maritim, di mana drone semakin banyak digunakan untuk serangan skala besar dengan biaya rendah. Pelajaran dari pengalaman Angkatan Laut Perancis berpatroli di Laut Merah, di mana mampu melindungi lalu lintas maritim dari serangan drone kamikaze Houthi, telah memungkinkan integrasi solusi inovatif berdasarkan teknologi yang ada.

Latihan ini melibatkan Jaguar EBRC, yang notabene rampur yang dirancang terutama untuk operasi darat, yang dipasang pada kapal pendarat amfibi cepat (EDAR). Diikat dengan rantai untuk stabilitas pada EDAR, ranpur Jaguar juga dibekali kemampuan untuk menembakkan rudal anti-tank Akeron MP jika diperlukan.

Selama Latihan Wildfire, artileri angkatan laut juga dikerahkan untuk mencegat target udara. Meskipun secara tradisional bersifat simbolis, senjata angkatan laut ini menunjukkan keefektifannya terhadap target udara yang cukup cepat.

L-CAT: Gantikan Peran LCU, Inilah Kapal Pendarat Katamaran “2 Ship in 1”

Jaguar EBRC adalah generasi terbaru dari Kendaraan Lapis Baja Pengintai dan Tempur 6×6 yang dikembangkan di bawah program Scorpion untuk AD Perancis. Di bawah program Scorpion, AD Perancis juga akan mendapatkan ranpur Nexter Serval 4×4. Jaguar EBCR 6×6 merupakan produksi bersama antara Nexter Systems, Renault Trucks Defense dan Thales. Jaguar EBCR dipersiapkan sebagai pengganti dari ranpur roda ban Fire Support Vehicle (FSV) AMX-10RC dan ERC 90 Sagaie.

Jaguar EBCR 6×6 dilengkapi kubah dengan senjata utama berupa meriam CTC kaliber 40 mm yang dilengkapi teknologi Ammunition Handling System. Meriam ini punya jarak tembak maksimum 1.400 meter, yang diklaim efektif untuk menghancurkan drone.

Masih dari kubah yang sama, juga terdapat senapan mesin 7,62 mm yang dikendali secara remote control. Untuk melawan tank atau ranpur lapis baja lain, Jaguar EBCR dilengkapi dua peluncur rudal MMP (Missile Moyenne Portée – Medium Range Missile). MMP adalah rudal fire-and-forget dengan penguncian sebelum peluncuran dan self-guidance otomatis yang memiliki jangkauan maksimum 4.000 meter. (Gilang Perdana)

Nexter Jaguar EBRC 6×6 – Ranpur Intai Tempur untuk Resimen Kavaleri Perancis di Afrika