Pengembangan Jet Tempur FA-50 Fighting Eagle Varian Single Seat Dibekukan, Ini Alasannya!
|
Sejak tahun 2023 ada rencana untuk mengembangkan varian kursi tunggal (single seat) jet tempur FA-50 Fighting Eagle, maka ada dinamika dari Negeri Ginseng, meski tidak dibatalkan, ada kabar pengembangan varian single seat FA-50 dibekukan untuk sementara waktu.
Baca juga: Jet Tempur FA-50 Moncer di Pasar Ekspor, KAI Canangkan Varian Single Seat, F-50
Rencana untuk membuat varian kursi tunggal dari pesawat tempur ringan FA-50 telah diketahui sejak tahun 2023, yakni saat pameran pertahanana ADEX di Seoul. Seperti dikutip Defense Express (9/5/2025), pengembangan pada varian single seat yang disebut juga F-50, dibekukan dengan alasan agar Korea Aerospace Industries (KAI) dapat lebih fokus pada pengembangan dan produksi jet tempur KF-21 Boramae.
Meski pengembangan varian single seat FA-50 dibekukan, tapi uniknya pekerjaan aktif pada proyek tersebut tetapdilanjutkan. Hal itu ditunjukkan dengan tender pembuatan simulator pesawat varian kursi tunggal yang ditargetkan rampung pada Februari 2027.
Pemerintah Korea Selatan telah berinvestasi dalam pembuatan FA-50 kursi tunggal, seperti pada Mei 2024 menginvestasikan $36,4 juta di Korea Aerospace Industries (nilai asli – 49,4 miliar won Korea). Dan anggaran ini rupanya ditambahkan ke $26,5 juta lainnya (35,6 miliar won Korea) yang menurut rencana seharusnya diinvestasikan oleh perusahaan dalam pengembangan, yang menghasilkan sekitar $63 juta (tepatnya 85 miliar won Korea).

Pada saat yang sama, KAI memprediksi volume penjualan yang lebih dari signifikan untuk varian single seat FA-50, yang mencapai 300 unit, yang akan menyumbang setengah dari pasar pesawat tempur ringan generasi 4+ pada akhir tahun 2020-an dan 2030-an. Selain itu, disinggung bahwa pesawat ini akan menggantikan F-16 Fighting Falcon, karena akan menjalankan 80% fungsinya dengan harga yang jauh lebih rendah.
Masih belum diketahui seperti apa desain final dari F-50 itu sebenarnya, karena gambar ilustrasi di ADEX-2023 berbeda dengan model yang ditampilkan di pameran tahun 2024. Namun, sebelumnya diketahui bahwa varian single seat FA-50 akan menerima lebih banyak bahan bakar, yang akan memungkinkan peningkatan radius tempur sebesar 20-30%, menjadi lebih dari 550 km.
The development of the single-seat variant of the FA-50 fighter jet is gaining momentum. Korea Aerospace Industries (KAI) has issued a tender notice for the production of a cockpit for a controllability evaluation simulator of the FA-50 single-seat model. pic.twitter.com/1ZqNkoZZET
— kf21_military (@fa50_defense) May 5, 2025
Selain itu, pesawat tersebut, menurut model, akan menerima hardpoint tambahan untuk rudal udara-ke-udara, yang akan meningkatkan jumlah titik suspensi menjadi 9, lima di antaranya dapat digunakan untuk mengakomodasi senjata berat. Pada model tersebut, kita juga bisa melihat fairing hidung yang lebih besar, akibat kebutuhan penggantian radar buatan Israel EL/M-2032 dengan radar baru buatan Hanwha.
Dan meskipun secara umum FA-50 berkursi tunggal terlihat sangat menarik, situasi politik saat ini dengan jelas menunjukkan bahwa kehadiran komponen AS di pesawat tersebut dapat menghambat persaingan dengan F-16. Saat ini, FA-50 terbang dengan mesin darin General Electric F404 (mesin dari F/A-18 dan T-7 Red Hawk), versi F404-GE-102 yang diproduksi di bawah lisensi oleh Hanwha Korea.
Perlu diingat juga bahwa AS juga memiliki rencana untuk mengubah pesawat latih T-7 Red Hawk menjadi pesawat tempur ringan F-7. Pada saat yang sama, mesin jet tempur milik Korea sendiri diperkirakan akan muncul sekitar pertengahan tahun 2030-an. (Bayu Pamungkas)
Jadi Varian Single Seat, Jangkauan Operasi FA-50 Fighting Eagle Meningkat 30 Persen
Radius tempur jadi 550 km ? Kayak J-10CE dong. Wah KAI korea plagiat juga ya ternyata.