Penampakan Shenyang J-35, Jet Tempur Stealth AL Cina yang Beroperasi dari Kapal Induk
|“Pepet terus jangan kasih kendor,” mungkin menjadi ungkapan yang pas untuk menggambarkan kemajuan dan percepatan adaptasi teknologi alutsista Cina dari Amerika Serikat. Setelah mengoperasikan penempur stealth Chengdu J-20, rupanya masih ada yang harus segera dikejar Cina, yaitu Sang Naga belum mempunyai jet tempur stealth yang dapat beroperasi dari kapal induk. Sementara, sang rival sudah lebih dulu mengoperasikan F-35B dan F-35C Lightning II dari kapal induk.
Untuk itu, sejak pertengahan 2020, Cina terus menggember program untuk menyamakan poin keunggulannya dengan AS. Dan penempur yang didapuk sebagai basis rancangan dari carrier based fighter adalah FC-31 Gyrfalcon. FC-31 kabarnya telah mendapatkan serangkaian modifikasi dibandingkan prototipe yang telah terbang pada tahun 2014 dan 2016 silam. Beberapa foto (meski tidak jelas) dan belum ada verifikasi memang sempat beredar di media sosial Cina. Lantaran, merupakan proyek rahasia, kabarnya ada foto-foto yang kemudian menghilang setelah sempat dipublikasi.
Dan terkait penempur stealth yang dimaksud, belum lama ini, media sosial Cina kembali riuh dengan foto-foto penampakan prototipe Shenyang J-35 yang tengah mengudara. Sebagai informasi, J-35 adalah varian F-31 yang disempurkan untuk kebutuhan operasi di kapal induk. Tidak itu saja, melengkapai kehadiran J-35, turut terlihat penampakan Xian KJ-600, yaitu pesawat pesawat AEW&C yang tak lain kopian dari Grumman E-2 Hawkeye.
Lepas dari upaya mendandingi kemampuan penempur stealth AS di atas lautan, kehadiran J-35 punya arti lain dalam perspektif penggelaran kekuatan udara Angkatan Laut Cina. Seperti diketahui, tulang punggung penempur AL Cina di kapal induk, saat ini bertumpu pada Shenyang J-15. Meski telah mendapatkan peningkatan kemampuan persenjataan dan avionik, pada dasarnya J-15 berasal dari desain awal 80-an, dan bukan murni rancangan Cina. Shenyang J-15 dibangun dari Sukhoi Su-33, sementara Rusia pada tahun 2015 telah menganggap desain Su-33 sudah usang.
Pangkal musababnya ada pada faktor bobot, baik Su-33 dan J-15 dibangun dari material logam konvensional, alhasil kedua penempur kurang powerful terutama saat proses take-off. Dengan lepas landas tanpa bantuan, tanpa ketapel, yaitu dengan mengandalkan ski-jup, maka J-15 dengan muatan bahan bakar penuh, hanya dapat membawa payload 2 ton senjata, padahal J-15 seharusnya dapat membawa sampai 12 ton senjata.
Sebuah sumber anonim di lingkungan AL Cina mengatakan, bahwa J-15 kelebihan berat badan, sehingga pun jika diluncurkan menggunakan mesin peluncur ketapel uap C13-2 generasi baru milik Angkatan Laut AS yang dipasang di kapal induk Nimitz Class, maka masih akan terlalu berat dan membutuhkan banyak energi.
Hal tersebut mendorong Shenyang Aircraft Corporation untuk menuangkan sumber daya yang signifikan ke dalam J-35, yaitu mesin dengan tenaga 22.000 pon. Kemudian bobot J-35 juga dirancang lebih ringan dan dapat membawa persenjataan di weapon bay untuk mempertahankan ciri siluman pesawat. (Bayu Pamungkas)
Warmly celebrate the successful maiden flight of the Carrier-borne stealth fighter J-35 of the Chinese Navy. 🇨🇳
(Images via wb/T旺旺T) pic.twitter.com/1OTu9AG6Ar— 彩云香江 (@louischeung_hk) October 29, 2021
Mau pertahanan bagus? Tiru strategy lama China…kejar kuantitas baru kualitas..karena china begitu.., pakistan juga begitu ( krn kerjasama jf sulfur )..
Indonesia juga perlu begitu..beli jet tempur yg single engine aja dlu..taruh di pangkalan2 terluar masing2 setengah skuadron..
Contoh : ada rencana akuisisi F15ex, mending rencananya diubah dengan ambil F16 bekas 2-3 skuadron lalu upgrade ke block 52++ atau sukur2 ke block 70, dr segi biaya bisa lebih murah dan dioper untuk beli FA 50 kita 1 skuadron sekaligus upgrade TA50 kita level FA50…yakinlah itu saja sudah membuat kawasan geger + rencana ambil Rafale 36 unit tetap dijalankan ( Rafale dan Sukhoi kita taruh dekat ibukota dan Lanud Utama sebagai serangan cepat jika ada yg berhasil lolos dr sergapan F16 yg di taruh di perbatasan..
Kalo terwujud kan total F16 kita bisa mencapai kurleb 66 pesawat
TA50+FA50 = 31 pesawat
SU27/30 = 16 pesawat
Rafale = 36 pesawat
Ini jauh lebih layak drpd beli F15ex
china = semakin di hina semakin maju…
indonesia = banyak yg sok tau, sok pintar…padahal cangkul aja masih import dr negara yg di hina😅😅😅😅
saran saya…ikuti pelajaran yg positif dr negeri china yg sangat maju dalam ekonomi maupun teknologi…
Teknologi metalurgi?? China sudah bisa buat laras meriam tank, laras howitzer, dan selimut roket hipersonik dan pembungkus mesin roket ke luar angkasa,jika kalian pikir teknologi metalurgi china itu payah?? Maka kalian terlalu meremehkan china, china sendiri adalah negara terbesar pemilik rate mineral, dgn dukungan sda, teknologi dan dana yang dimiliki, hanya tinggal menunggu waktu saja china menjelma. Menjadi negara super adikuasa, sedangkan Indonesia masih belum jelas posisinya, karena banyak rakyatnya yang bermental inferio
teknologi roket hipersonik itu emang bisa disamakan dengan teknologi mesin pesawat tempur ya? dalam hal copy meniru atau semacamnya emang china udah bisa tapi apakah kualitasnya sama dengan yang asli/ditiru? secara teknologi metalurgi itu di tiap negara bisa berbeda..
stealth dari radar tipe apa ya?
Bisalah KF-21 dipake di kapal induk tinggal dilakukan bbrp penyesuaian
@ Dhek Amir. Konfigurasi mesin buat rudal hipersonik beda dengan mesin pesawat siluman Dhek.
Pesawat Made in China kurang di minati paling yang beli negara kere , seperti Myanmar , Kamboja Laos dan Afrika 🙈 eh maaf
Perkara mesin bukan hal sulit buat cina untuk membuatnya, teknologi roket hipersonik saja mereka mengusai kok, untuk jalan pintas china tinggal mendapatkan copy mesin yang dipakai di F35
(china berusaha mendapatkan blueprint tersebut termasuk dari hasil meretas dan Spionase) dan cepat atau lambat kita akan segera melihat Copian mesin F35 buatan china, dan saat ini penggunaan bodi komposit yang lebih kuat dan ringan sudah diaplikasikan pada pesawat tempur J 35 produksi terbaru.
Tinggal kita liat, apakah China siap dengan sayap udara siluman mereka beserta mesin yg sangat kuat atau USA yg akan melampaui teknologi masa depan khususnya senjata luar angkasa untuk menangkal rudal hipersonik China dan Rusia.
Yg jelas mesin punya J-35 masih ketinggalan jauh dari Pratt & Whitney F135-100 punya F-35 yg bahkan masih kuat dibandingkan dengan mesin Izdiliye 30 yg mau dipasang di Su-57 Melon tapi gak pernah jadi tuh mesin. Hhhhhhhhhh