Update Drone KamikazeKlik di Atas

Pembom Tempur Sukhoi Su-34 Fullback Luncurkan Bom Udara Termobarik Berpemandu ODAB-500

Setelah sebelumnya menggunakan bom udara termobarik ODAB-1500 (berat 1,5 ton) untuk menyerang basis militer Ukraina di desa Velika Pisarevka, wilayah Kota Sumy. Kini ada kabar terabaru, yakni Rusia kembali menggunakan bom udara termobarik dengan ukuran yang lebih kecil yang dilepaskan dari pembom tempur Sukhoi Su-34 Fullback. ODAB-500 yang berbobot 500 kg dikemas dengan modul kendali sayap lipat UMPK (Unifitsirovannyi Modul Planirovaniya Korrektsii), menjadikan ODAB-500 melesat laksana bom pintar.

Baca juga: Hantam Basis Pasukan Ukraina, Rusia untuk Pertama Kali Gunakan Bom Udara Termobarik ODAB-1500 Seberat 1,5 Ton

Kementerian Pertahanan Rusia pada 4 April 2024 mempublikasikan bahwa Angkatan Udara Rusia kini menggunakan bom termobarik ODAB-500 baru yang dilengkapi dengan kit pemandu UMPK yang mengubah bom tradisional menjadi bom pintar berpemandu yang sangat akurat.

Dalam rekaman video yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan Rusia, tampak Su-34 meluncurkan empat bom ODAB-500. Rekaman tersebut menangkap kilatan cahaya singkat pada bom, yang menunjukkan aktivasi squib, yang menyingkap sayap lipat pada modul panduan dan koreksi bom. Dalam sekali mengudara, Su-34 dapat membawa hingga empat bom ODAB-500 sekaligus.

Sukhoi Su-34 adalah pembom taktis canggih Rusia yang dirancang untuk melakukan serangan mendalam terhadap sasaran darat dan laut dalam segala kondisi cuaca, siang dan malam, dan di wilayah udara musuh yang dijaga ketat. Su-34 merupakan turunan dari pesawat tempur Su-27, menampilkan bagian depan hidung platipus yang unik, yang dapat menampung dua orang awak berdampingan dalam kokpit lapis baja, memberikan peningkatan kenyamanan awak dan kemampuan operasional.

Su-34 mampu mencapai kecepatan hingga Mach 1,8 berkat penggunaan mesin AL-31FM1 yang kuat, Su-34 dapat beroperasi pada ketinggian melebihi 10,000 meter, yang meningkatkan kemampuan bertahan dan fleksibilitas strategisnya. Persenjataan pesawat ini serbaguna, memungkinkan penyebaran hingga 8.000 kg persenjataan di 12 cantelan (hardpoint).

Saat mengenai sasaran, ODAB-500 memiliki jangkauan destruktif 25 hingga 30 meter. Selain efektivitasnya terhadap personel atau posisi yang dibentengi, senjata ini juga mampu dengan cepat menetralisir ladang ranjau anti-tank.

Bom ODAB-500 memiliki diameter 500 mm dan panjang 2.380 mm. Beratnya total 525 kg, dengan bahan pengisi bahan peledak menyumbang 193 kg dari berat tersebut. Ketika dikerahkan dari pesawat, ia dapat dilepaskan pada ketinggian berkisar antara 200 hingga 12.000 meter dan dengan kecepatan hingga 1500 km per jam. Jika diluncurkan dari helikopter, ketinggian pelepasan operasional berkisar antara 220 hingga 5.000 meter, dengan kecepatan antara 50 dan 400 km per jam.

Hulu ledak ODAB-500 terdiri dari 190 hingga 193 kilogram bahan peledak udara-bahan bakar berenergi tinggi yang sangat mudah menguap. Ciri khas senjata ini terletak pada penggunaan liquid slurry yang membedakannya dari sebagian besar bahan peledak konvensional yang biasanya diformulasikan dari campuran bahan bakar dan pengoksidasi, seperti bubuk mesiu, yang mempertahankan rasio bahan bakar 25 persen berbanding 75 persen pengoksidasi.

ODAB adalah singkatan dari “Oskolochno-Detonatsionnaya Aviatsionnaya Bomba” dalam bahasa Rusia, yang secara kasar diterjemahkan sebagai “Bom Udara Detonasi Fragmentasi”. Ini merujuk pada jenis bom udara yang menggunakan kombinasi efek fragmentasi dan efek ledakan untuk merusak target.

ODAB dirancang untuk memberikan kerusakan yang luas dan efektif terhadap target di permukaan, terutama di area yang terlindungi, seperti bunker, terowongan, atau bangunan yang kokoh. Bom termobarik menggunakan prinsip dasar pembakaran yang lebih efisien daripada bom konvensional, di mana campuran bahan bakar dan oksidator dihasilkan secara berkelanjutan untuk menciptakan gelombang kejut yang kuat dan panas yang sangat tinggi. (Gilang Perdana)

 

3 Comments