Patkamla Yapero III – Combat Boat 18M Lantamal XI Merauke, Lincah dengan Kemampuan Serbu Amfibi
|Untuk kesekian kalinya PT. Tesco Indomaritim memproduksi kapal patroli dari jenis Combat Boat 18M Class. Setelah debut perdananya meluncurkan KMC Komando pesanan TNI AD pada tahun 2014, kini galangan swasta nasional tersebut kembali merilis produk terbaru Combat Boat 18M Class pesaman Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan TNI AL.
Baca juga: KMC Komando – Combat Boat TNI AD Dengan Remote Control Weapon System
Mengambil lokasi di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu (25/10/2023) PT Tesco Indomaritim menggelar acara delivery ceremony untuk penyerahan satu unit Special Mission Combat Boat yaitu Patkamla Yapero III -11-17. Dari siaran pers Kementerian Pertahanan, disebut acara delivery ceremony dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono.
Kegiatan diresmikan secara simbolis dengan pemotongan pita, pemecahan kendi dan penekanan tombol sirine sebagai tanda diberikannya nama Patkamla Yapero III-11-17 kepada kapal tersebut. Penggunaan nama Yapero sendiri diambil dari nama pulau yang berada di Kampung Otakwa, distrik Mimika Timur Jauh, Papua.
“Nantinya kapal ini akan digunakan di sungai-sungai maupun di selat-selat di wilayah Koarmada III. Kedepan kita rencanakan 11 Patkamla seperti ini akan kita produksi untuk ditempatkan di wilayah jajaran Koarmada III”, ujar Wakasal.
Wakasal menambahkan bahwa, kapal ini memang didesain untuk menghadapi berbagai kerawanan dan penyelundupan yang melalui selat-selat kecil dan pulau-pulau kecil sehingga harapannya dengan adanya kapal ini akan mampu untuk bergerak lebih dinamis dalam melaksanakan kegiatan patroli dan operasi.
Kapal ini juga dikembangkan agar mampu digunakan untuk melaksanakan Gerakan Kapal Ke Pantai (GKK) dalam mendukung operasi amphibi. “Saya yakin kita mampu untuk membangun alutsista yang sesuai untuk kebutuhan yang kita inginkan yang tentunya harus sesuai dengan perkembangan zaman saat ini”, ungkap Wakasal.
Special Mission Combat Boat ini akan di distribusikan ke Koarmada III dibawah jajaran Lantamal XI Merauke. Combat Boat ini memiliki panjang 18,30 meter dengan lebar 4,2 meter. Dari aspek kecepatan, disokong dua mesin utama jenis Caterpillar C12 ACERT 705 BHP serta propulsi twin waterjet Hamilton HJ422, Combat Boat ini memiliki kecepatan maksimal 35 knots, kecepatan jelajah 30 knots, serta kecepatan ekonomis 15 knots.
Memiliki kapasitas fuel tank 3.600 Liter, dengan kapasitas fress water tank 300 liter. Combat Boat ini diawak 7 personel dan dapat membawa akomodasi untuk 14 pasukan. Combat Boat ini dilengkapi pintu (ramp door) untuk keluar masuk pasukan dari depan haluan. Konsep ini sangat memudahkan untuk mendaratkan pasukan di area yang sedikit menyempit. Kehandalan lain yang diperlihatkan, kapal dapat melaju hingga menyentuh bibir pantai, layaknya LCU (Landing Craft Utility)
Combat Boat 18M ini memiliki sistem navigasi Radar Furuno type 1835, Magnetic Compas Voyager, dan Echo Sounder Furuno type FCV-688. Selain itu boat ini juga dilengkapi dengan persenjataan berupa satu pucuk senapan mesin berat (SMB) kaliber 12,7 mm, serta dua senjata kaliber 7,62 mm. Untuk SMB 12,7 mm, nampak yang terpasang pada Patkamla Yapero III dioperasikan secara manual. Sementara pada versi untuk TNI AD (KMC Komando), SMB 12,7 mm sudah menggunakan remote control weapon system (RCWS). Namun, adopsi RCWS dapat diinstalasi lebih lanjut menyesuaikan pada kebutuhan dan anggaran.
Special Mission Combat Boat memiliki fungsi asasi untuk melaksanakan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan seperti operasi keamanan laut, peperangan khusus anti teror aspek laut dan kegiatan infiltrasi melalui laut serta di design untuk mampu melaksanakan Search and Rescue (SAR).
Baca juga: Inilah “Persamaan” Antara KMC Komando dan Combat Boat 90 Malaysia
Special Mission Combat Boat ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 45 persen. Kapal ini dapat bermanuver berbelok dengan tiba-tiba dan bermanuver zig-zag, karena memang dirancang untuk melaksanakan patroli dan pengejaran kapal-kapal pelaku tindak illegal. Pengadaan kapal Special Mission Combat Boat karya anak bangsa tersebut, merupakan salah satu implementasi dari komitmen TNI AL dalam mendukung Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). (Gilang Perdana)
Perlu 100 apa 1000 unit nih ? @tukang ngitung xixixi
Mas Agato,
Ini hanya boat patroli lebih besar dikit dari Riverine patrol boat punya US. Boat ini digunakan untuk daerah teritorial 12 nm plus untuk sungai, rawa dan pantai, sekaligus untuk kapal serbu melawan kelompok separatis dan kriminal lainnya. Makanya ditaruh di wilayah kerja Armada III.
PPA yang Paolo Thaon itu lain lagi pengadaannya. Ditawarkan untuk mengawal ZEE Natuna Utara.
Kayaknya kapal operasi kecil semacam ini perlu didukung oleh kapal OPV besar. Salah satunya OPV Thaon di Reven buatan Fincantieri Itali, itung-itung buat nambah Bergamini dan Maestrale Class. Bobotnya lumayan besar loh lebih dari 6000 Ton, jauh lebih besar dari OPV MRSS punya Malaysia. Apalagi selain dikasih ToT pembuatannya juga bakal dikasih barang fresh yg udah jadi pesanan punya Italia sendiri. Bisa dipake buat patroli lepas pantai 3 bulan penuh itu buat keliling ZEE Indonesia.