Pasukan Khusus Arab Saudi Uji Performa Pindad SM2-V1 dan V2, Senapan Mesin Regu Varian dari FN MAG
|Pada tanggal 9 hingga 11 Desember 2024, PT Pindad memenuhi undangan resmi Kementerian Pertahanan Kerajaan Arab Saudi untuk menguji performa senapan mesin produksi PT Pindad, yakni SM2-V1 dan SM2-V2. Pengujian senjata PT Pindad dilakukan secara langsung oleh pasukan Royal Army Land Forces berlokasi di pangkalan militer pasukan Kerajaan Arab Saudi.
Baca juga: FN MAG 7,62mm GPMG – Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI
Pengujian ini didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh, termasuk oleh Duta Besar Dr. Abdul Aziz dan Atase Pertahanan Brigjen TNI Eri Nasuhi. Sebelumnya, PT Pindad telah membangun komunikasi intensif dengan Arab Saudi untuk mendorong produk pertahanan di pasar global sejak tahun 2023.
Senapan mesin yang diuji adalah senapan mesin SM2-V1 yang diperuntukkan untuk pasukan infanteri dan senapan mesin SM2-V2 yang diperuntukkan untuk dipasang pada kendaraan.
Pengujian yang dilaksanakan meliputi uji dimensi, uji fungsi, uji lingkungan dan uji jatuh selama 2 (dua) hari. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, senapan mesin PT Pindad terbukti mampu memenuhi standar kualifikasi uji dan memperoleh respon penilaian yang sangat positif dari Kementerian Pertahanan Kerajaan Arab Saudi.
Hasil pengujian ini juga menjadi momentum penting untuk memperlihatkan kemampuan senjata dan meningkatkan Kerjasama pertahanan antara kedua negara. PT Pindad berharap hasil pengujian ini membuka peluang ekspor lebih luas ke Kerajaan Arab Saudi serta memperkuat daya saing di pasar global.
“PT Pindad membuktikan bahwa produknya disegani dan kompetitif di pasar global. Hasil ini tidak terlepas dari peran para ahli senjata yang kami miliki. Saya berharap produk kami dapat segera mendukung pertahanan Kerajaan Arab Saudi dan semakin memperkuat kerjasama Indonesia-Kerajaan Arab Saudi,” ujar Manager Ekspor PT Pindad, Samuel Zefanya.
SM2 sering disebut GPMG (singkatan dari General Purpose Machine Gun atau Senapan Mesin Serba Guna) adalah senapan mesin sedang buatan PT Pindad. Meski dibuat oleh PT Pindad, namun senapan ini dibuat berdasarkan senapan mesin FN MAG, atas lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia.
SM2 merupakan senapan mesin standar TNI yang banyak terlihat digunakan di kendaraan-kendaraan tempur TNI maupun dibawa oleh satuan regu di lingkup infanteri. Biasanya modernisasi kendaraan tempur Indonesia selain mengganti mesin kendaraan tersebut juga dengan mengganti senjata sekundernya dengan senapan mesin ini.
SM2 menggunakan peluru kaliber 7.62 x 51 mm, sedangkan dimensinya bergantung variannya. Terdapat dua varian, yang pertama yaitu varian SM2-V1 dengan bipod (kaki dua) terintegrasi untuk pasukan infanteri. SM2-V1 punya panjang total 1275 mm dan berat 11,6 kg (sudah termasuk popor dan bipod). Penggantian laras senjata dapat dilakukan dengan mudah oleh satu orang personil.
Sementara yang kedua adalah varian SM2-V2 yang dimodifikasi untuk kebutuhan khusus sebagai coaxial gun pada kendaraan tempur (ranpur). Popor pada SM2 dihilangkan dan mekanisme picu diubah ke bagian belakang senjata seperti pada M2 Browning. Seperti varian V1, SM2-V2 memiliki jarak efektif 1000 meter serta menggunakan sistem link belt.
Varian SM2-V2 memiliki rate of fire yang lebih tinggi yakni 700 sampai dengan 1200 peluru per menit. Namun, SM2-V2 lebih pendek dari SM2-V1 yaitu hanya 1070 mm dengan berat (ditambah coaxial) 12 kg. (Gilang Perdana)
Uji Keterampilan, Prajurit Taifib Korps Marinir Latih Penembakkan FN MAG dari Sea Rider
TKDN nya berapa persen ini?