Update Drone KamikazeKlik di Atas

Pasca Bashar al-Assad Tumbang, Israel Rampas Lebih dari 3.300 Persenjataan Milik Militer Suriah

Meski alutsista yang digunakan Israel umumnya berstandar Barat, namun Negeri Yahudi tak menampik untuk menggunakan persenjataan asal Uni Soviet atau Rusia, tentunya dengan modifkasi. Asalkan stok melimpah maka apa yang ada mubazir bila tak dikaryakan, salah satunya seperti ranpur APC Achzarit yang dibangun dari sasis Main Battle Tank (MBT) T-55.

Baca juga: APC Achzarit – Ranpur Lapis Baja Angkut Personel Israel yang Dibangun dari Sasis MBT T-55

Digunakannya sasis T-55 berasal dari melimpahnya rampasan MBT tersebut dari negara-negara Arab yang kalah berperang dengan Israel. Nah, terkait dengan tumbangnya rezim Bashar al-Assad pada Desember lalu, rupanya menjadi berkah tersendiri bagi militer Israel, pasalnya begitu banyak persenjataan militer Suriah yang ditinggalkan dan masih dapat dimanfaatkan.

Seperti dikutip Al Jazeera, setelah jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad pada pertengahan Desember tahun lalu, militer Israel mengklaim telah mengambil lebih dari 3.300 senjata milik Suriah. Senjata-senjata tersebut meliputi tank, peluncur rudal anti tank, RPG, peluru mortir, berbagai jenis bom, peralatan pengintaian, dan senjata lainnya.

Perkembangan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh Israel untuk mengamankan perbatasannya dan memerangi ancaman dari negara-negara tetangga. Di seluruh zona pertempuran di Gaza, Lebanon, dan Suriah, militer Israel mengklaim telah menyita 170.000 senjata dan barang-barang lainnya.

Sementara itu, pemerintah baru Suriah, yang mengakhiri kekuasaanBashar al-Assad, kini tengah mencari investasi dari negara-negara Teluk yang kaya untuk membangun kembali infrastruktur dan ekonomi negara tersebut.

Ekonomi Suriah telah terdampak parah oleh perang selama lebih dari satu dekade, dan pemerintah berharap dapat menarik investasi untuk merangsang pemulihan ekonomi.

Menurut Al Jazeera, setelah 13 tahun perang dan korupsi yang meluas, infrastruktur perawatan kesehatan Suriah dalam keadaan berantakan.

Pimpinan pemerintah baru juga bertemu dengan pejabat asing untuk pemulihan ekonomi dan membangun kemitraan terhormat dengan negara-negara lain.

Baru-baru ini, pemimpin Suriah Ahmed al-Sharaa bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan kedua pemimpin tersebut membahas cara-cara untuk memungkinkan banyak pengungsi Suriah di Lebanon pulang ke rumah. (Gilang Perdana)

Tandem dengan MBT Merkava, Namer APC Jadi Andalan Infanteri Israel dalam Serbuan Darat ke Gaza

One Comment