Paris AirShow 2019: Turki Tampilkan Full Mockup Hurjet, Jet Latih Tempur ‘Pendamping’ F-16

Bila tak ada aral melintang, rencananya Turkish Aerospace Industries (TAI) akan menerbangkan secara perdana jet latih tempur Hurjet pada Juni 2022. Masih terkesan lama memang, tapi faktanya bukan urusan gampang dalam memastikan rancangan dan struktur prototipe jet tempur modern yang ideal. Dari ajang Paris AirShow 2019 (PAS19), TAI menampilkan full mockup Hurjet. Di PAS19 yang berlangsung mulai 16 – 23 Juni 2019, Hurjet diperlihatkan dalam livery loreng matrix abu-abu. Nah, seperti apakah keunggulan dari Hurjet yang masuk kualifikasi Advanced Jet Trainer/Lead in Fighter and Light Attack Aircraft ini?

Baca juga: Hawk 109 – Lead In Fighter Trainer dengan Peran Tempur Taktis

Mengutip dari flightglobal.com (2/5/2019), memang belum banyak yang bisa dikupas dari Hurjet, lantaran pihak TAI masih terus mematangkan desain avionik, sistem senjata dan adopsi mesin. Namun, ada garis besar yang dapati disampaikan kepada khalayak, bahwa jet latih tempur ini nantinya dapat melesat di level supersonic, yaitu sampai Mach 1.2. Hurjet dapat terbang sampai ketinggian 45 ribu kaki atau setara 13.716 meter. Dari segi kapasitas, jet latih tempur dengan mesin tunggal ini dapat membawa payload senjata sampai 3.000 kg.

Dalam mockup yang diperlihatkan di Paris AirShow 2019, pada masing-masing ujung sayap (wingtip) terpasang rudal udara ke udara Goktug. Rudal sekelas AIM-9 Sidewinder ini merupakan rudal jarak pendek dengan pemandu infrared. Selain itu terlihat di bawah sayap terdapat bom pintar (smart bomb) HGK-82/83. Kedua senjata yang dibawa merupakan buatan Tubitak Sage.

Sudah barang tentu proyek Hurjet bergerak atas restu dan komitmen order dari Pemerintah Erdogan. AU Turki mencanangkan untuk mengganti sekitar 70 unit jet tempur Northrop T-38 yang usianya telah menua. Dalam kontrak tahun 2014, setikdanya sudah ada pesanan awak 40 unit Hurjet untuk kebutuhan AU Turki.

Dari update terakhir, jenis mesin kabarnya telah ditentukan, meski belum akan disebutkan sampai tinjauan desain akhir rampung. Aselsan disebut-sebut yang akan mengisi kebutuhan sistem persenjataan dan avionik. Beberapa analis memperkirakan avionik akan mengacu pada F-16 Fighting Falcon, sehingga memudahkan transisi para pilot. Selain role Hurjet nantinya memang dirancang untuk dapat berpadu dengan Sang Elang Penempur.

Baca juga: Soko G-2 Galeb – Dari Jet Latih Tempur Dikenang Sebagai Pesawat Chaser N-250

Sumber dari flightglobal menyebut pemilihan pemasok subsistem utama pada program Hurjet memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Meski begitu pihak TAI sangat optimis merampungkan tahapan proyek Hurjet, termasuk sebelumnya melewati tahap uji model pesawat di terowongan angin (wind tunnel). (Bayu Pamungkas)

6 Comments