Update Drone KamikazeKlik di Atas

Pantau Pergerakan Armada Cina di Pasifik Barat, Amerika Serikat Bangun Radar Over The Horizon di Palau

Amerika Serikat sadar betul bahwa Guam menjadi incaran Cina dalam strategi serangan militer jarak jauh. Setelah aksi saling provokasi berjilid-jilid antar kedua negara, yang paling baru adalah untuk pertama kalinya kelompok kapal induk (aircraft carrier group) Liaoning ‘berani’ mendekati perairan sekitar Guam. Dan serangkaian antisipasi telah digelar AS untuk memproteksi Guam, bukan saja penempatan sistem rudal hanud, Guam rupanya juga dilindungi oleh Over The Horizon Radar (OTHR).

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Kelompok Kapal Induk Liaoning Dekati Perairan Guam

Namun, penempatan OTHR bukan di kawasan Guam, melainkan di Palau, yakni negara kepulauan yang terletak di Pasifik Barat, yang lokasi tidak jauh dari Guam. Lantaran punya jangkauan jarak jauh, OTHR nantinya dapat secara terus-menerus memantau aktivitas armada laut Cina di kawasan tersebut.

Dikutip dari TheDrive.com (30/12/2022), saat ini progress sedang dilakukan untuk penyebaran sistem radar over the horizon jarak jauh baru untuk Angkatan Udara AS yang akan ditempatkan di pulau Pasifik Palau. Kabar tersebut muncul ketika dorongan Pentagon untuk secara drastis meningkatkan kemampuan ofensif dan defensifnya di Pasifik Barat.

Jenis radar yang akan digelar adalah TACMOR (Tactical Mobile Over-the-Horizon Radar), stasiun sensor radar ini akan dipasang di Pulau Palau. Penggelaran TACMOR diharapkan dapat meningkatkan kesadaran situasi domain udara dan maritim bagi pasukan AS dan sekutunya di wilayah tersebut.

Departemen Pertahanan mengumumkan pada 28 Desember 2022, bahwa telah memberikan kontrak senilai US$118,4 juta kepada Federal Gilbane untuk pembangunan landasan dan pondasi beton bertulang untuk mendukung pemasangan peralatan TACMOR di Palau. Diharapkan pengerjaan fasilitas TACMOR akan selesai pada Juni 2026.

Informasi yang tersedia tentang TACMOR di luar dokumen Departemen Pertahanan sangat terbatas. Seperti halnya OTHR Jindalee yang dioperasikan Australia, jenis radar ini biasanya terdiri dari sejumlah besar antena yang tersebar di suatu area, dan lokasi transmisi dan penerima biasanya dipindahkan secara geografis.

OTHR memiliki kemampuan untuk mendeteksi target pada jarak ekstrim di luar apa yang dikenal sebagai ‘cakrawala radar’. Umumnya, radar dibatasi oleh jangkauan deteksi karena kelengkungan bumi sehubungan dengan ketinggian operasinya. Nah, OTHR mengatasi batasan kritis tersebut, tetapi dengan beberapa kelemahan.

OTHR umumnya dikerahkan selama Perang Dingin, terutama sebagai bagian dari ekosistem peringatan dini, tetapi mulai menjadi kurang relevan untuk beberapa aplikasi setelah perang berakhir. Baru-baru ini, sistem statis besar ini kembali populer berkat perubahan geopolitik besar, kemajuan dalam daya komputasi, dan proposisi nilai yang mereka berikan.

Baca juga: ‘Intip’ Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Jindalee Bukan Over The Horizon Radar Pertama di Dunia

Sebagai ilustrasi OTHR Jindalee yang dioperasikan Australia, radar ini masuk kategori OTHR yang mengandalkan refleksi sinyal ke lapisan udara ionosfer, menjadikan Jindalee yang kini berupa jaringan beberapa radar – Jindalee Operational Radar Network (JORN), punya jangakaun yang sangat besar, yakni ditaksir sejauh 3.000 km ke sisi utara dan barat Australia. Mencakup area deteksi seluas 37 ribu km2, dimana cakupan JORN termasuk dapat memonitor 3/4 wilayah Indonesia. (Gilang Perdana)

8 Comments